Orang tua mana sih yang ngga bingung bila melihat anaknya tiba-tiba diam dan manyun. Kaka yang biasanya ceria dan suka bermanja denganku drastis berubah. Disuruh makan manyun, ditanya manyun. Jadi bingung deh.

Aku yang tidak terbiasa dengan itu langsung mencari apa penyebab Kaka berubah seperti itu.

Setelah melalui beberapa masukan dan nasehat dari papihnya, barulah Kaka menyadarinya. Dia menghampiriku dan meminta maaf. Aku yang masih penasaran apa penyebabnya, menjadi terkejut.

Ya ampuun...ternyata Kaka terseret dengan rasa khawatir dari aku. Kaka menjadi bingung, tidak tahu harus berbuat apa sebagai seorang anak.

Jadi ceritanya begini.

Sejak suami punya hobby baru memelihara burung, banyak orang yang datang ke rumah ingin melihat, berdiskusi, barter atau terkadang jual beli. Aku yang baru melihat wajah-wajah tamu itu tentu saja memiliki rasa khawatir. Istri atau ibu mana sih yang tak cemas, apalagi di rumahnya ada anak gadisnya. Rasa khawatir itu terucaplah di depan Kaka. Nah disitulah Kaka jadi ikut merasa cemas.

Tentu saja hal ini aku sampaikan kepada suami. Awalnya suami sempat kaget juga, karena aku terlalu berlebihan. Tapi lama-lama dia mau mengerti dan mengucapkan terima kasih.

Kecemasan pada anak sebenarnya terlIhat berbeda denga orang tuanya. Nah, seperti apa yang Kaka alami.

Sebenarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mwngatasi kecemasan pada anak.

• Bilang ke anak, “kamu kelihatan cemas, sini mama peluk.”

• Sampaikan ke anak kalau cemas adalah perasaan yg wajar dan bisa dia atasi

• Ajak anak amati tempat baru yg dikunjungi, semakin tahu situasinya anak makin bisa merasa nyaman kembali

• Latih anak untuk ambil nafas dalam supaya lebih relax

• Temani atau dampingi anak terus, jangan ditinggal begitu saja tanpa penjelasan

• Kasih arahan sebelum berangkat ke tempat baru, mau ngapain & tempatnya seperti apa, ketemu siapa aja kepada anak

Semoga bermanfaat. Salam literasi

•