Edit Kadila, S.Pd

Saya bukanlah orang yang pandai merangkai kata-kata. Tapi saya ingin merangkai kata dalam hidup saya agar saya bisa lebih banyak berarti buat orang lain dengan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Game Tangkap Botol (H13T365)

Game Tangkap Botol (H13T365)

Game Tangkap Botol

Sejak libur beberapa hari yang lalu, saya meminta kepada orang tua siswa PAUD AL HAFIZH untuk mengumpulkan botol-botol minuman bekas sebanyak-banyaknya. Keramaian mulai terjadi di grup WA. Orang tua mulai mengirimkan foto anaknya yang sudah mengumpulkan botol. Ada juga yang mengirimkan chat VN anaknya. Terlihat dan terdengar suara mereka yang begitu bersemangat. Sampai ada anak yang rela mengumpulkan botol dengan cara mengetuk pintu rumah tetangganya untuk mendapatkan botol bekas. Anak hebat, kamu Aisha.

Hari Senin mereka pun tiba dengan botol-botol bekas. Anak-anak bertanya," Bunda botol-botol itu buat apa?"

Saya menjawab," Buat ruang pojok baca."

Mereka berteriak senang. Tapi saya terkejut ketika ada orang tua yang VN, yang mengatakan bahwa anaknya tetap ingin sekolah walau malam harinya demam. Pagi hari demamnya sudah turun, tapi anak itu masih pusing. Ya ampun Aca, semoga dengan semangat itu kamu sembuh ya. Amiin.

Orang tua itu mengatakan bahwa anaknya semangat sekolah, karena dia membawa botol. Dan yakin bahwa saya akan membuat permainan dengan botol itu. Anak itu bersemangat sekolah karena banyaknya game permainan yang saya buat dan dia tidak mau ketinggalan. Hal ini tentu saja membuat orang tua khawatir, takut anaknya tiba-tiba demam lagi. Makanya dia meminta tolong agar saya memperhatikannya. "Oke siap Mam. Hehehe."

Karena tidak ingin mengecewakan anak itu, saya pun membuat game permainan dengan botol. Awalnya saya bingung membuat game apa karena untuk bulan ini temanya tentang Kendaraan. Akhirnya, tring. Ide gila muncul lagi deh.

Saya membuat game tangkap botol. Saya sebelumnya menjelaskan kepada anak-anak nama-nama pengendara kendaraan darat dan tempat pemberhentiannya. Setelah mereka paham saya membuat game.

Caranya:

1. Anak-anak dibuat dua kelompok. Tapi sebelumnya saya selalu meminta mereka untuk berhitung.

2. Anak-anak berdiri berhadapan dengan pasangannya.

3. Saya meminta guru untuk meletakkan botol di tengah anak-anak.

4. Saya memberikan intruksi. Ketika saya mengatakan supir anak-anak memegang kepala. Ketika saya mengatakan masinis anak-anak memegang pundak. Ketika saya mengatakan terminal anak-anak memegang lutut. Dan ketika saya mengatakan stasiun anak-anak memegang kaki. Bila saya mengatakan botol, anak-anak harus berebutan mengambil botol yang ada dihadapannya.

Permainan seru pun dimulai. Anak-anak saya minta fokus, agar memasang mata dan telinga dengan baik. Terlihat anak yang fokus, dia selalu dapat menangkap botol. Sedangkan yang tidak fokus selalu kalah. Untuk melihat seberapa fokusnya lagi saya mengacak kata-kata itu.

Saya tersenyum bahagia ketika melihat anak-anak berteriak mendapatkan botol. Tapi ada juga anak yang sedih. Nah disinilah peran seorang guru sebagai motivator. Guru harus bisa mengatakan kepada anak-anak bahwa dalam setiap permainan ada yang menang dan kalah. Ajarkan kepada mereka apa itu sportivitas. Setelah itu berikan yel-yel semangat buat mereka.

Semoga bermanfaat. Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Melatih kesabaran

08 Mar
Balas

Mantap permainannya, sukses selalu bu Edit

08 Mar
Balas



search

New Post