(Tantangan Menulis Hari Ke-64) Corona bikin Merana
Benar apa kata-kata teman, bahagia jadi pengantin itu hanya berlangsung tiga bulan saja. Sebentar lagi pasti akan ada teriakan. Babak cerita mengarungi samudera rumah tangga akan segera di mulai. Syaiful mulai merasakan itu.
"Mas, persediaan beras kita sudah habis. Bedak dan gincu aku juga sudah semakin terbenam dengan wadahnya. Apakah Mas Syaiful bisa belikan?"
Risna bertanya sambil mengorek-ngorek gincunya dengan lidi yang tinggal sedikit.
"Iya Sayang. Sabar ya?"
Tangan Syaiful mulai menggerayang di balik tempat tidur. Rupanya dia sedang mencari sesuatu. Risna bingung melihat kelakuan suaminya itu.
"Mas, ngapain!"
Syaiful masih saja asyik menggerayang.
"Dapat!"
Syaiful berteriak sambil memperlihatkan angpao berwarna putih. Ya ampun..rupanya angpao waktu kami menikah dulu dia simpan beberapa dibalik kasur.
Syaiful membuka angpao itu. Dan dia mulai menghitungnya.
"Dapat cepek nih Yank. Lumayan bisa buat beli beras dan bedak."
Syaiful pun menyerahkan uang itu kepada Risna, kemudian dia ngeloyor pergi meninggalkan Risna yang tercenung di depan meja riasnya.
Sudah hampir satu minggu Syaiful kena PHK dari perusahaannya. Karena kondisi moneter, akhirnya Syaiful kena imbasnya. Walau orang tua Risna kaya, dia tidak mau meminta bantuan modal darinya. Sifat gengsinya mengalahkan semuanya.
Akhirnya, bSyaiful mencoba mengajukan pinjaman ke bank untuk modal usaha dagang. Dan itu dia dapatkan. Mulailah dia buka usaha matrial. Tapi sayang, baru beberapa bulan berjalan usahanya bangkrut. Semua itu diakibatkan karena Corona yang mewabah.
Syaiful akhirnya hanya bisa diam saja di rumah. Setiap usaha yang dilakukan selalu mengalami kegagalan. Syaiful jadi patah arang. Kalau ada tetangga yang bertanya kenapa dia terus di rumah. Dengan santainya dia akan menjawab,
"Sedang ada Corona. Jadi saya harus ngumpet di rumah saja." Hahaha..dasar pemalas.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hehe... Keren
Makasih Bu..
Makasih Bu..
Mantap ni
Makasih Pak..
Badai pasti berlalu. Semoga Syaiful dapat kerja kembali sehinggal dapurnya tetep ngebul. Sukses terus Bunda Edit.
Aamiin..terimakasih Bunda
cerpennya lucu bu
Terimakasih Bunda
Mantuuuul bunda
Terimakasih Bunda
Iya bnr Bun corona bikin merana
Merana bangeet..huhuhu