Tips Dan Trik Mengajar Di Kelas Rendah

Di era modernisasi kini, metodologi pembelajaran mengalami perkembangan dan kemajuan, kalangan guru baik guru umum, guru mata pelajaran, maupun guru pendidikan islam telah memahami betapa pentingnya strategi dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada umumnya mereka memilih dan menerapkan strategi yang dapat memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar demokratis dan meransang timbulnya inspirasi, kreasi, inovasi, mencari, menemukan, dan menyelesaikan masalah dengan usahanya sendiri. Dengan strategi yang tepat peserta didik didorong untuk memperoleh pengetahuan dengan aktivitas, kreativitas, dan caranya sendiri sehingga tumbuh kemampuan dan kecintaannya pada kegiatan belajar.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing - masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak mengerti menjadi mengerti , dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik.

Dalam pendidikan diperlukan peran guru sebagai pendidik dan pengajar yang profesional, materi yang relevan dengan kebutuhan, metode yang tepat untuk mencapai tujuan, evaluasi sebagai alat mengukur kemampuan serta sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Begitupun dengan siswa dan lingkungannya sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Ia harus pula pandai memilih metode yang sesuai untuk menyajikan materi tersebut. Oleh karena itu agar pendidikan dan pengajaran yang di paparkan guru kepada anak didik memperoleh respon positif pula (terjadi keseimbangan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik) maka hendaklah guru dapat mengaplikasikan metode pengajarannya semenarik mungkin. Karena metode yang digunakan di sekolah di rasakan masih kurang menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik untuk dapat mempelajari serta mencerna isi atau materi pelajaran. Hal ini siswa kurang kosentrasi bahkan menjadi malas dalam mengikuti mata pelajaran di sekolah.

Anak SD adalah anak yang jiwanya menggebu-gebu dalam belajar, tingkat keingintaunya sangat tinggi, sama halnya dengan tingkat penasarannya terhadap hal-hal yang baru. Jika belum menemukan apa yang di inginkannya maka akan terus berusaha mencari tau lewat pertanyaan, lewat tingkahlakunya. Bagi guru kelas atau guru bidang studinya, jika tidak memahami hal tersebut, maka siswa tersebut akan di anggap sebagai anak yang nakal, anak yang super aktif, anak yang tak mendengar, dan masih banyak lagi embel-embel yang di sematkan terhadap siswa.

Memahami psikologi anak adalah keniscayaan bagi seorang guru, tak ada alasan untuk tidak tau potensi dan karakteristik siswanya. Beberapa kendala atau masalah guru ketika mengajar di kelas rendah (1,2,&3) ataupun di kelas lanjutan (kelas 4,5,& 6) adalah sebagai berikut :

1. Terlalu fokus terhadap apa yang ingin di sampaikan tanpa memperhatikan siapa (siswa) yang di ajarnya.

2. Terlalu kaku dalam memaknai kurikulum.

3. Terlalu serius dalam mengajar.(tidak ada selingan)

4. Tidak memahami psikologi siswanya.

5. Terlalu menjaga wibawa di depan siswanya.

Lima permasalahan tersebut adalah pengalaman yang di dapati oleh penulis di lapangan. Realitas di lapangan dengan teori terkadang berbanding terbalik. Sebagian dari kita terlalu kaku dengan administrasi yang ada sehingga mengabaikan siswa yang akan di hadapi.

Siswa sekolah dasar khususnya kelas rendah, ketika tidak mendapatkan pengajaran atau hal-hal yang berbeda dalam belajar di kelas, terkadang akan melaporkan ke orangtuanya sesampai di rumahnya, demikian juga sebaliknya, siswa akan lebih senang dan bersemangat menyampaikan ke orangtuanya jika mendapati hal-hal yang unik di kelasnya selama seharian.

Berikut adalah tips dan trik dalam mengajar siswa kelas rendah (kelas 1,2,&3) yakni :

1. Jika jumlah siswa kurang dari 10 atau kisaran 10-15 orang, pembelajaran bisa di lakukan dengan model lingkaran / lesehan di lantai.

Metode tersebut adalah tips jitu untuk mendisiplinkan siswa dalam belajar, karena dengan bentuk lingkaran mereka akan fokus ke satu titik yakni ke ibu/bapak gurunya. Lalu, bagaimana jika siswa tetap ribut dan tidak fokus ?, hal ini bisa di kondisikan sesuai dengan topik pembelajaran. Penulis lebih suka bercerita dengan suara rendah sehingga siswa fokus,. Tentu dengan arahan bapak/ibu gurunya. (Model Belajar sesuai kreasi guru kelas).

2. Jangan mengajar terlalu tekstual.

Salah satu faktor tidak menariknya pembelajaran adalah karena metode mengajar yang menoton, buku teks menjadi satu-satunya sumber utama dalam belajar. modifikasilah pembelajaran dengan berbagai permainan, meskipun topiknya mengharuskan buku teks sebagai sumber belajar.

3. Berikan selingan/ games dalam pembelajaran

Siapapun dari kita, belajar terus menerus tanpa jeda akan membuat kita stres dan cepat bosan,. Usahakan tiap mengajar 10-15 menit, selingi pembelajaran dengan games atau nyanyian. Misalnya : sementara siswa belajar, dan terlihat serius, ada yang tidur, adayang kaku, ada yang usili temannya dan lain sebagainya. Muncullah bapak/ibu guru sebagai penolong dalam memecah suasana, bisa bernyanyi dan sebagainya. (guru harus memperbanyak referensi tentang permainan dan nyanyian yang dapat menggembirakan siswa).

Demikianlah tips dan trik mengajar di kelas rendah, intinya adalah jangan terlalu kaku memahami kurikulum yang ada, karena sejatinya guru adalah motivator, inspirator, fasilitator, dan teladan bagi siswanya. Semaga bermamfaat