Edy Siswanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KINANTI
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200730/1-32e7a25d1338f86f5a6ec5862b27f30d.jpg

KINANTI

Pagi itu tidak seperti pagi-pagi yang lain, aku berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya. Ada sesuatu yang mendorongku untuk segera berada di sekolah, apakah itu? Rasa keingintahuanku atas respon peserta didik terhadap tugas-tugas pembelajaran daring yang selama ini berjalan. Setiba di ruang guru aku nyalakan Laptopku dan langsung aku buka semua classroom yang menjadi tanggung jawabku.

Satu persatu nama peserta didik aku pelototi jumlah tagihannya. Mataku tertegun pada sebuah nama, sebut saja Kinanti. Kinanti hanya menyelesaikan tidak lebih dari 25% tugas-tugas yang aku berikan. Tanpa berpikir panjang aku ambil handphone dan aku hubungi orang tuanya. Usai memperkenalkan diri dan basa-basi, kalimat tanya pertamaku adalah bagaimana keadaan Kinanti?. Setelah mendapat jawaban bahwa Kinanti baik-baik saja pertanyaan keduaku adalah apakah ada kendala selama Kinanti mengikuti pembelajaran? Jawabannya cukup melegakan hatiku, bahwa Kinanti tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran dengan penjelasan sudah dibelikan HP dan paket internet selalu di cukupi. Pertanyaanku tidak berhenti sampai di situ. Pertanyaan terakhirku adalah mengapa banyak tugas Kinanti tidak terselesaikan? Agak lama menunggu jawaban dari orang tua Kinanti. Akhirnya dengan suara lirih dan ragu bahwa selama ini sepengetahuan orang tuanya Kinanti belajar namun orang tuanya tidak menetahui kalau tugas-tugasnya tidak diselesaikan.

Rasa penasaranku tidak terpuaskan hanya melalui hubungan telepon, saat itu juga aku meluncur ke rumah Kinanti yang kebetulan tidak terlalu jauh dari sekolah. Singkat cerita orang tua Kinanti mengira bahwa selama anaknya memegang HP sedang belajar dan mengerjakan tugas dari Bapak Ibu Guru. Tapi kenyataanya setelah saya bertemu langsung dengan Kinanti, dia menjelaskan dengan jujur kalau selama ini saat jam pelajaran banyak digunakan chating melalui whatsapp dengan teman-temannya. Memerah seketika wajah orang tuanya mendengar pengakuan Kinanti dihadapan saya dan orang tuanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tempatku tidak ada Kinanti 2, 3 dan seterusnya. Karena, di tempatku banyak yg tdk punya HP

08 Sep
Balas

Kinanti oh...kinanti

08 Sep
Balas

Idem ... tidak jauh berbeda ...

08 Sep
Balas

Idem ... tidak jauh berbeda ...

08 Sep
Balas

Idem ... tidak jauh berbeda ...

08 Sep
Balas

Idem ... tidak jauh berbeda ...

08 Sep
Balas

Tempat saya juga ada seperti Kinanti Pak...

08 Sep
Balas

Yah...gitu deh....

08 Sep
Balas



search

New Post