Edy Sofiyan

Keseharian saya adalah Petani.Membaca merupakan hobi saya yang sulit saya tinggalkan, maka dari itu saya membangun sebuah Taman Bacaan Masyarakat agar koleksi b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengajari Anak, Tak Perlu Ruang Kelas

Mengajari Anak, Tak Perlu Ruang Kelas

(mohon kepada sahabat penulis gurusiana, untuk mengoreksi tulisan ini, agar enak dibaca dan segar)

Sore itu, Fira dan ayahnya jalan-jalan naik motor. Ia paling suka berdiri diselah-selah setir dan jok motor. Ia suka bertanya apa saja yang ia lihat. Dan terkadang menyebut apa saja yang sudah ia ketahui. Yang paling disukai ayahnya adalah ia selalu bernyayi sambil goyangkan badannya. Nyayian yang diajarin di TK tempat ia sekolah. Pokoknya semua isi otaknya dituangkannya semua. Sesekali kalau ia bernyanyi ada bait yang terlupa. Ayahnya ikut menyanyikan bait tersebut. Ayahnya berharap agar ia dapat menghapal syair-syair lagu tersebut. Ayahnya selalu fokus pada apa yang diucapkan Fira. Apabila ada kata-kata yang kurang pas, ayahnya menyebutkan kata-kata tersebut.

Pandanganya terpaut pada papan nama sebuah kantor pemerintah. Fira bertanya pada ayahnya, “Ayah. Itu kantor apa?”, sambil menunjukan tangan mungilnya. “Oh. Itu kantor UPT. Pendidikan”, jawab ayahnya sembari memarkirkan motor di depan kator tersebut. Ia mengajak Fira melihat papan nama kantor itu dari dekat. Tanganya menunjukan pada tulisan yang ada disitu sambil berujar,” Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ,Kantor UPT. Pendidikan Kecamatan Empang, Jalan lintas Sumbawa- Bima Desa Bunga Eja”. Diulanginya membaca papan nama tersebut beberapa kali. Kemudian mereka berdua melanjutkan jalan-jalannya lagi.

Sesekali mereka berpapasan dengan orang yang mereka kenal, saling melembar senyum, atau sekedar membunyikan klakson untuk saling bertegur sapa.

Beberapa saat kemudian, mereka melewati kantor UPT. Pertanian dan Tanaman Pangan. Fira menunjukan tangannya pada papan nama kantor tersebut sambil berkata,” Ayah. Itu kantor Pemerintah lagi”.

“Iya. Itu Kantor UPT. Pertanian. Lihat Tulisannya dari atas kebawah. Tertulis Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Dinas Pertanian , UPT. Pertanian dan Tanaman Pangan”. Ayahnya membaca papan nama kantor tersebut dan mengulanginya. Hal ini ia maksudkan agar Fira sering mendengar dan melihat kata-kata yang tertulis di papan nama tersebut. Ini adalah salah satu cara si ayah mengenalkan keaksaraan kepada Fira. Banyak kata-kata yang sama walaupun nama kantornya berbeda.

Ayahnya paling cerewet menyebutkan nama-nama sesuatu yang dilihat Fira sepanjang perjalanan. Seperti nama tempat, nama kantor, nama pohon, nama burung, nama sekolah, merek mobil dan juga merek motor yang Fira lihat. Ayahnya tak memperdulikan apakah Fira memperhatikan apa yang diucapkanya. Yang penting ia memperdengarkan kata-kata kepada anaknya.Karena ia tahu bahwa anak-anak umur 3-4 tahun sudah bisa mengucapkan kata-kata dengan baik. Dan anak mempunyai kemampuan merekam apa yang dilihat dan di dengarnya.

Hari sudah Senja. Ayahnya mengajak Fira pulang. Ia memutar haluan motornya kembali ke rumah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kelas kita..besarrr ! Yakni jagad raya. Ok..salam Pak.

06 Nov
Balas

Materi tulisannya sdh bagus. Namun masih ada beberapa kesalahan penulisan. Kata "diselah-selah" seharusnya ditulis "di sela-sela". Kata "pandanganya" seharusnya "pandangannya". Kalimat "Ayah. Itu kantor apa?" seharusnya "Ayah, itu kantor apa?". Kata "menunjukan" seharusnya "menunjukkan". Kata "tanganya" seharusnya "tangannya". Kata "sekedar" yg benar "sekadar". Dan masih ada kesalahan tulis lainnya.

06 Nov
Balas

Sae..kerso ngreksi

06 Nov

terima kasih koreksinya pak. ini yang saya harapkan, agar tulisa-tulisan saya bisa dimaknai.sukses selalu pak

06 Nov

Cerita keseharian yang penuh pembelajaran

06 Nov
Balas



search

New Post