Yogyakarta, Aku Datang
Ketika pilot pesawat Lion air yang kami tumpangi memberikan arahan bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat di yogyakarta, aku yang setengah tidur langsung tersentak sambil menggosokkan mata membersihkan jangan-jangan ada kotoran yang menempel. Aduh terasa sakit di telinga ketika pesawat perlahan-lahan turun dari ketinggian aku menutup kedua telinga dengan jari tanganku.
Hentakan keras terjadi ketika roda pesawat menyentuh landasan pacu bandara Adi Sucipto Yogyakarta, sesekali suara menderu yang disebabkkan oleh sayap pesawat ketika pilot berusaha menghentikan laju pesawat. Ku lemparkan pandangan ku keluar lewat jendela kecil pesawat. Hatiku merasa sangat senang dan bahagia karena baru kali ini aku datang ke Yogyakarta.
Kulepaskan seatbelt saat pesawat sudah berhenti total. aku duduk di nomor 24 F tepat disisi dekat jendela diatas sayap. Kuarahkan pandangan ke pramugari yang cantik dan ramah, menyapa kami dengan senyum sambil mengucapkan terima kasih . satu persatu tangga pesawat ku turuni berjalan menuju ruang pengambilan bagasi.
"Yogyakarta, aku datang", gumamku dalam hati. Ada perasaan senang dan was-was berkecamuk dalam diriku, ke arah mana aku harus melaangkah? ternyata benar kata pepatah: " Malu bertanya sesat dijalan". mengingat pepatah itu aku bertanya kepada cewek cantik berambut pirang yang berdiri didepanku menunggu bagasinya.
" mbak, kalau kita mau ke jalan mangkubumi naik paling mudah naik bis atau naik taksi", tanyaku padanya. Ia menoleh dengan senyum penuh tanya. "duh cantiknya cewek ini" gumamku. Kemudian dengan lembut dia mengajakku ke tempat taksi bandara dan membantuku memesan taksi yang akan mengantaku ke hotel Harper Mangkubumi tempat aku akan menginap. Kuucapkan terima kasih kepadanya kemudian ia melangkah keluar setelah kami berpamitan.
Aku masih terpaku, tak ku lepaskan pandanganku sampai ia tidak keliatan lagi. aku tersentak kaget ketika sopir taksi yang ku pesan menyapaku:" Mas, mobilnya sudah siap, ayo kita berangkat". aku naik ke taksi dan kamipun meninggalkan bandara. sepanjang perjalan wajah gadis itu masih bermain di pelupuk mata. aku berusaha menghilangkanya, akan tetapi semakin berusaha aku menghilangkanya semakin nyata hadirnya di hadapanku, seolah-olah ia berkata:"kutunggu dirimu pada kesempatan berikutnya.
(bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wajah ayu nan cantik... Kenapa pertemuan ini hanyalah pertemuan sekejap ...rupanya kota Yogyakarta mulai menyimpan sejuta cerita dan menangan... Kutunggu cerita selanjutnya Pak... Sukses selalu...
terim kasih bunda ..tunggu kelanjutanya besok lebih seru..hehehe
Hmmm..., wajah ayu yang sulit dilupakan...hehehe. Yogyakarta menyimpan banyak cerita. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
bunda selalu memberiku semangat...terima kasih
Bagaimana apabila percakapan yang langsung diganti paragraf, supaya terlihat lebih cantik Pak Edy Sofiyan....Itu ilmu yang saya dapat dari Pak Edi Prasetyo sang penulis populer...Salam literasi...tetap semangat..
terima kasih sarannya...nanti saya terapkan pada tulisan berikutnya