Effen Effendi

Lahir di Garut, saat ini menempati rumah impian di Kota Bekasi. Bertugas di Direktorat Dikdasmen YPI Al Azhar Jakarta. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

622. Laut Terbelah

Ketika diceritakan sebuah kisah kondisi masyarakat di masa lalu, tentunya bukan hanya berhenti sebatas ilmu pengetahuan. Sikap yang baik adalah dengan mengambil pembelajaran dari kisah itu, seperti, seseorang yang mengetahui tentang kisah orangtuanya, di masa lalu, tidak berarti hanya sebagai cerita, namun kisah itu menjadi pelajaran hidup yang digunakan sebagai sebuah nasehat.

Kisah laut terbelah pada zaman Nabi Musa AS, dan pengikutnya Bani Israil, merupakan sebuah kisah yang mengagumkan. Sebuah perjuangan mempertahankan kebenaran yang diyakini, sehingga menghindari berbagai macam siksaan yang mengancam dirinya. Kejadian waktu itu berada di sekitar Laut Merah, perbatasan antara Mesir dan Palestina. Para ilmuwan telah menemukan bongkahan kereta yang digunakan tentara Firaun saat melakukan pengajaran kepada Bani Israil.

Kapan terjadi dan dimanakah terjadinya?. Kisah ini banyak diceritakan dalam kitab-kitab Samawi, diantaranya Al Quran. Saat Bani Israil, dalam jumlah besar, pergi dari Mesir menuju Palestina, dengan menyebrangi lautan, jumlah yang cukup besar, 600.000 orang, bergegas untuk hijrah ke tempat lain.

Republika.or.id, menyebutkan bahwa laporan Pusat Riset Atmosfer Nasional (NCAR) dan Universitas Colorado. ''Hasil simulasi sangat cocok dengan kisah yang disampaikan dalam Exodus (Keluaran),'' ujar Carl Drews dari NCAR, yang memimpin studi ini.Terbelahnya air (laut) dapat dipahami melalui dinamika fluida. Angin menggerakkan air dengan cara yang sesuai dengan hukum-hukum fisika, menciptakan lorong bagi perjalanan yang aman dengan air pada kedua sisinya dan itu memungkinan air untuk tiba-tiba menutup kembali.'

Setelah melalui riset komputer yang cukup lama, peneliti di Amerika Serikat menyimpulkan kisah Laut Merah yang terbelah seakan memberi jalan bagi Musa itu, bila dilihat dari sisi ilmiah, sangat mungkin terjadi. Angin timur yang bertiup sepanjang malam bisa mendorong air laut seperti yang dikisahkan dalam Alquran atau Alkitab.

Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar­-benar akan tersusul.” Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” Lalu Kami wahyukan kepada Musa "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu (QS Asy Syu'ara: 60-66).

Bekasi, 17 juli 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post