Effen Effendi

Lahir di Garut, saat ini menempati rumah impian di Kota Bekasi. Bertugas di Direktorat Dikdasmen YPI Al Azhar Jakarta. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
28. Istirahat sejenak

28. Istirahat sejenak

Istirahat dalam kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berhenti sebentar untuk melepaskan lelah: mereka ~ selama sepuluh menit sebelum melanjutkan pertandingan2 berlibur untuk mengaso: sesudah kenaikan, anak-anak ~ selama sebulan;meng·is·ti·ra·hat·kan v 1 membiarkan istirahat; 2 ki mem-berhentikan (dari pekerjaannya);~ diri melepas lelah;

Setiap hari kita beraktivitas, baik di rumah maupun di luar rumah. Sepanjang waktu kita gunakan untuk bekerja, baik fisik maupun fikiran. Bekerja akan melemahkan organ fisik, fikiran dan Hati.

Dalam Islam diperlukan keseimbangan, antara bekerja dan istirahat. Allah Swt menjadikan siang untuk Maisyah (bekerja) dan malam untuk istirahat. Dan Allah Swt menyiapkan lima waktu shalat agar kita dapat berdoa dan beristirahat. 

Istirahat hakikatnya berhenti sementara untuk melanjutkan kembali pekerjaan yang tertunda. Istirahat yang baik sebenarnya bergantung kepada diri kita dan tujuannya. 

Istirahat yang baik adalah tidur yang baik juga. Tidur adalah istirahat setiap orang dari aktifitas keseharian. Orang yang tidur, akan memulihkan fikiran dan mental apabila dilakukan dengan baik. 

Tidur adalah kematian sementara waktu. Maka kematian itu adalah istirahat selamanya untuk mengistirahatkan aktifitas yang tidak baik. Tidur sebagai sebuah kematian sesaat merupakan pemutus dari perbuatan tercela. Orang meninggal, pada hakekatnya dia memutus setiap keburukan.

Ada doa yang dahsyat diajarkan oleh Rasulullah Saw. , Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa berdoa,;"Ya Allah, perbaikilah urusan agamaku yang meurpakan penjaga keselamatan urusanku, perbiakilah untukku urusan duniaku yang di dalamnya terdapat mata pencaharianku, dan perbaikilah untukku urusan akhiratku yang akan menjadi tempat kembalilku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai pemutus dari setiap keburukan.” (HR. Muslim)

 Istirahat sebagai pemutus setiap keburukan. Mungkin kita tidak menunggu kematian terlebih dahulu, saatnya kita berhenti selamanya dari keburukan. Inilah makna dari istirahat yang sebenarnya. 

Optimalkan istirahat agar badan kita kuat untuk shalat berjamaah, kuat menahan ngantuk ketika tadarrus, dan selalu ceria dihadapan murid-murid di kelas. Berilah hak untuk tubuh agar lebih seimbang aktifitasnya. Makan yang cukup, akan mengistirahatkan usus yang terus menggiling makanan. Istirahat hawa nafsu dilakukan dengan banyak berpuasa. 

Istirahatlah dan kita jemput pagi dengan wajah ceria, fikiran jernih, hati bersih, kesehatan prima agar kita dapat mengabdi kepada Allah Swt.

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post