Iwan bermain galasin dengan riang bersama teman-temannya. Setelah bosan, mereka bermain didalam kelas pada area dramatisasi. Mereka mulai memasak, memakai topi dan kacamata serta menjadi dokter dan pasien.

Semula semua berlangsung tanpa kekhawatiran. Sampai kami menemukan  hasil menggambar iwan semuanya perempuan memakai rok dan   berambut panjang menjuarai, ada yang berpita, ada memakai bando dan ada juga yang memakai bunga .

Kami secara individual menanyakan pada iwan, apa cerita pada gambar yang dibuatnya, karena seperti biasanya kami akan menuliskan cerita dari gambar yang murid-murid buat. Bagi murid yang sudah pandai menulis kami hanya menanyakan dengan kalimat terbuka, gambar apa ini, sedang apa, kemana dan lain-lain. Bagi yang belum dapat menulis, tetapi sudah tahu huruf kami membimbingnya sehingga setiap gambar selalu ada ceritanya.

Saat kami menanyakan gambar apa ini Iwan,ia menjawab. "Aku lagi main di taman ". Ini siapa?" Aku !" Dengan jawaban pasti. Demikian pula dengan beberapa gambar yang lain. Akhirnya kami ajak keruangan lain, dan menyampaikan: Iwan gambar  ini rambutnya panjang, sedangkan rambut Iwan  pendek. Ia tetap menjawab, ini aku.

Akhirnya kami mengundang kedua orang tuanya, sebelumnya kami diskusi dengan pengasuhnya bagaimana Iwan dirumah. Ternyata ia sering memakai sepatu hak tinggi, tas dan perlengkapan ibunya saat dirumah. Demikian pula saat bermain selalu dengan teman-teman perempuan saja.

Ibunda Iwan menemui kami. Setelah diskusi, pecahlah emosi ibunda Iwan. Bagaimana sang suami menunjukkan sikap dominan bahkan pernah memukul sang bunda dihadapan putranya. Iwan telah berpihak pada figur ibu yang disayanginya dan dikasihinya.

Doa kami untuk Iwan, semoga engkau menjadi seorang ayah dan memiliki figur seorang ayah yang baik.