Tahun pelajaran baru sudah mulai, dalam seminggu ini murid masih boleh ditemani orang tua murid saat bermain maupun belajar. Orang tua murid memotivasi putra dan putrinya untuk memilih kegiatan bermain dan belajar yang telah disediakan sekolah.

Minggu kedua murid hanya diantar sampai pintu sekolah. Selanjutnya murid disambut oleh guru kelasnya dan diantar menuju kelasnya u menyimpan tas. Ada yang bermain dalam kelas ada yang bermain di luar kelas . Beberapa masih ada yang meangis tetapi setelah dibujuk mau bermain dengan teman-temannya.

Berbeda dengan Erfan, digenggamnya kuat-kuat tangan ayahnya. Setelah dibujuk semakin kuat memegang tangan ayahnya. Akhirnya kami biarkan mereka bermain dan belajar disekolah. Hal ini tidak diizinkan pada minggu ke 3. Tetapi ayah Erfan tidak berdaya menghadapi rengekan putranya.

Kami menyampaikan bahwa bila ingin Erfan siap, ayahnyapun harus siap. Siap melepas dengan ikhlas putranya bermain dan belajar disekolah dengan bimbingan guru. Ayah Erfan berjanji akan siap pada esok hari.

Saat semua orang tua murid mengantar dan berpamitan kepada putra dan putrinya. Tampak ayah Erfan bermaksud menyerahkan putranya yang masih dalam genggamannya. Kami sampaikan "silahkan Erfan salam pada ayah". Biar ayah bisa pergi bekerja, tapi keduanya masih berpegangan. Akhirnya kami meraih Erfan dan mempersilahkan ayahnya pergi, tetapi ayahnya memandang terus pada wajah putranya menunjukkan keberatan berpisah.

Dengan tegas kami sampaikan, ayah Erfan tolong lepaskan Erfan untuk bermain dan belajar bersama guru-guru dan teman-teman , bukan pergi berperang. Dia akan nyaman setelah bapak ikhlas. Sedikit memaksa akhirnya ayah Erfan melepaskan tangannya. Setelah Erfan dikelas betapa asyiknya bermain dengan teman-temannya.