Kondisi siswa di sekolah saya, sebagai salah satu sekolah Inklusi menempatkannya menjadi sekolah yang memiliki siswa dengan kemampuan yang beragam (Mixed Ability).

Hal lain yang menjadi tantangan saya sebagai guru TIK, adalah jumlah komputer yang belum memadai. Akibatnya sulit untuk mengukur kemampuan individu siswa, terutama dalam menerapkan rumus dan fungsi program pengolah angka excel.

Upaya yang saya lakukan agar siswa lebih mampu mengaplikasi pengetahuan dan keterampilan komputer dalam kehidupan sehari-hari, yaitu melalui pembelajaran menggunakan media kartu kerja

Belajar memahami penerapan rumus dan fungsi program aplikasi pengolah angka excel suatu hal yang sulit bagi siswa apabila tidak langsung melihat tampilan dari lembar kerja excel, oleh sebab itu guru perlu melakukan presentasi langung secara visual saat memberikan pemahaman konsep pembelajaran rumus dan fungsi tersebut.

Selanjutnya Siswa diberi tugas untuk mencoba menerapkan pemahaman tersebut di komputer secara berkelompok, kemudian hasilnya menjadi nilai kelompok.

Penilaian tersebut belum mengukur pemahaman secara individu, oleh sebab itu, pada pertemuan selanjutnya guru memberi tugas untuk mengukur kemampuan individu dengan melalui kartu kerja.

Jenis kartu kerja meliputi :

· kartu kerja untuk diskusi/pengembangan,

· latihan yang mudah,

· latihan yang lebih sulit dan

· pengayaan.

Apabila ada Siswa yang terlebih dahulu menyelesaikan semua tahapan itu, bisa menjadi tutor sebaya.

Kartu kerja untuk diskusi, merupakan latihan yang pemecahan masalahnya diselesaikan secara kolaboratif.

Kartu Kerja Latihan I, Latihan 2 dan Pengayaan dikerjakan secara individual.

Setiap Siswa baru dapat mengerjakan Kartu kerja level berikutnya apabila sudah menyelesaikan semua tugas/latihan sebelumnya.

Siswa harus menukar kartu kerja sebelumnya dengan kartu kerja berikutnya, ke meja guru. Tempat kartu kerja level berikutnya di simpan.

Perlu ada matriks record untuk mencatat level kartu kerja yang sudah diselesaikan Siswa, untuk alat monitor.

TINDAKAN

Rangkaian tindakan yang dilakukan pada pertemuan ke 2 dalam pembelajaran menggunakan kartu kerja adalah sebagai berikut:

· Tindakan pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah melakukan diskusi tentang materi yang sudah dipraktekan minggu sebelumnya. Kegiatan tersebut merupakan tindakan pengembangan konsep yang sudah dimiliki siswa.

· Tindakan ke dua, guru melakukan latihan dengan soal-soal yang tidak terlalu sulit.

· Tindakan ke tiga, guru memberikan lagi latihan soal yang lebih kompleks dan sulit.

· Tindakan ke empat guru memberi tugas pengayaan dengan bentuk

soal bersifat rekreatif, misalnya mengisi “teka-teki silang” atau “mencari kata”.

ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan yang dibutuhkan hanya paper klip dan kertas berwarna putih, kuning, hijau dan merah.

§ Kertas putih untuk kartu kerja diskusi

§ Kertas kuning untuk Kartu Kerja soal latihan dengan katagori mudah/sedang

§ Kertas hijau untuk Kartu Kerja soal latihan dengan katagori sulit/kompleks.

§ Kertas merah untuk Kartu Kerja Pengayaan

PENUNJANG

Kartu Kerja bisa dipakai ulang di kelas berikutnya, karena Siswa bisa mengerjakan tugasnya di buku masing-masing.

Tetapi apabila soal latihan berbentuk Teka Teki Silang, maka Siswa harus mengerjakan langsung pada lembaran yang dibagikan oleh guru. Kartu Kerja Teka Teki Silang bisa dibuat ukuran kecil untuk efisiensi kertas, karena harus disediakan untuk seluruh Siswa. Oleh sebab itu penggunaan media ini membutuhkan daya dukung sekolah.

Guru bisa menuangkan kreatifitas dengan memilih soal latihan yang membuat Siswa senang mengerjakannya.

Pembelajaran menggunakan kertas kerja membuat siswa senang. Karena suasananya seperti bermain games. Menyelesaikan tantangan demi tantangan dan bisa naik level ke tantangan berikut apabila sudah menyelesaikan tantangan sebelumnyanya.