EFI ASMANTO

Nama : Efi Asmanto Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 23 Oktober 1977 Jenis Kelamin : Laki - Laki Pekerjaan : Guru Tempat Tugas : SD Bustanul Ulum Semen Padang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

AKU MAU MENULIS APA YA? DAN DARIMANA MEMULAINYA?

نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ

nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn

Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, (QS. Al-Qalam :1)

Dalam suatu kesempatan di forum pelatihan Media Guru, mas Febry Suprapto memberikan kunci sukses dalam menulis. 3 M. Menulis, menulis dan menulis. Atau kita bisa menambahnya menjadi 5 M. menulis, menulis, menulis, menulis dan menulis. Bahkan kita bisa menambah berapa banyak “M” yang kita mau, yang intinya tetap “menulis”, katanya.

Menulis itu gampang atau susah ya? Apa bisa saya menulis? Kita tahu susah atau gampang menulis itu, ya, dari menulis. Kita tahu bisa atau tidaknya kita menulis, ya, dari menulis. Intinya, jangan penjarakan pikiran kita dengan “prasangka” sementara kita sendiri belum mencobanya.

Seringkali pertanyaan “prasangka’ ini muncul dalam diri seseorang ketika akan memulai menulis. Saya harus menulis apa ya? Saya harus mulai dari mana ya? Bagaimana jika tulisannya tidak menarik? Bagaimana jika ejaannya tidak tepat? Bagaimana jika tata bahasanya tidak bagus? Atau bahkan bagaimana nanti jika orang "melecehkan" tulisan saya? Bagaimana jika.. jika.. jika.. dan bahkan sampai ribuan kata “jika” selalui menghantui pikiran setiap keinginan untuk menulis itu datang. Sehingga sebenarnya keinginan untuk menulis itu ada, tapi kita tidak pernah mencoba untuk memulainya.

Ternyata keinginan saja tidak cukup. Untuk menjadi seorang penulis harus mencoba dan berani memulai. Mas Febry juga pernah menyampaikan tentang rumus DNA. Dream And Action. Jika kita bisa memimpikannya, maka kita juga bisa melakukannya. Lalu Bapak M. Ihsan, CEO Media Guru Indonesia bilang, agar bisa menulis harus dipaksa diri kita untuk “memulai” dan “jangan” berhenti ketika sudah memulainya. Seorang penulis handal dulunya juga amatiran seperti kita, hanya saja mereka tidak berhenti. Maka segeralah mulai menulis tentang apa saja yang kita kuasai. Kita bisa menulis tentang pengetahuan apa saja yang kita miliki. Kita bisa menulis pengalaman apa saja yang pernah kita alami. Bahkan kita bisa menulis tentang diri kita sendiri. Jika kita mengetahui siapa diri kita, maka kita pasti bisa menuliskannya.

Lalu memulainya dari mana? Cukup. Jangan banyak bertanya lagi. Mulai saja dari satu kata, dua kata, tiga kata dan seterusnya. Lalu dirangkai menjadi satu kalimat. Dari satu kalimat menjadi satu paragraf. Dari beberapa paragraf yang telah kita selesaikan, mungkin tanpa kita sadari, ternyata kita telah menyelesaikan sebuah tulisan. Dan ketika kita mengulang membaca tulisan itu, kita sendiri kadang merasa tidak percaya bahwa itu adalah tulisan kita. Kok bisa ya? Naa.. ini dia jawabannya.

Intinya, ketika kita sudah menentukan tema atau topik apa yang akan kita tulis, maka tangkap dan tulis saja hal-hal yang terlintas dari pikiran kita sehubungan dengan tema atau topik tersebut. Jangan pikirkan dulu kesalahan-kesalahan dari tulisan kita sebelum kita menuntaskan satu rangkaian tulisan. Bahkan jangan mengedit tulisan kita jika belum selesai kita tuntaskan. Nikmati saja hal-hal baru yang kita temukan ketika kita sedang melakukan proses menulis. Dan setelah selesai beberapa rangkaian kalimat atau paragraf, baru kemudian kita membaca kembali. Disitulah kita punya banyak kesempatan untuk memperbaiki tulisan kita. Toh, sebelum tulisan kita dibaca oleh orang lain, seharusnya kita yang lebih dahulu memahami, tulisan itu layak atau tidak dipublikasikan. Dan kita harus mempunyai kepercayaan diri untuk itu. Kita sendiri harus menjadi pembaca pertama yang mengagumi tulisan kita, sebelum orang lain membacanya.

Harus diakui, seorang penulis pemula seperti kita, seringkali mengalami hal-hal diluar batas kemampuan kita. Kadangkala setelah kita menulis beberapa kalimat atau paragraf, ketika kita mengulang membacanya, tidak jarang kita sendiri justru tidak mengerti apa yang telah kita tulis. Namun itu adalah bagian dari proses. Jangan merasa “tidak pernah bisa” jika itu terjadi. Karena bisa atau tidak, tergantung seberapa lama kita bisa bertahan dan terus berlatih.

Proses terus-menerus yang dilakukan dalam bentuk latihan dan pengulangan, belajar dari kesalahan, akan lebih cepat membuat kita matang dan terbiasa dengan berbagai pilihan kata dan kalimat. Proses demi proses yang kita jalani dalam menulis, inilah yang makin mempertajam tulisan kita dan akan membuat tulisan kita makin hidup dan menarik.

Untuk memperkaya perbendaharaan kata dan mencari pilihan kalimat yang tepat untuk ditulis, mau tidak mau kita harus banyak mengembangkan wawasan dengan sering membaca, mendengar informasi dan berdiskusi tentang suatu pengetahuan atau peristiwa. Sehingga kita punya modal pengetahuan, pengalaman, dan dapat membandingkan kata demi kata yang tepat untuk digunakan. Kita juga akan terbiasa dengan contoh-contoh kalimat yang dapat memancing kekuatan imajinasi kita untuk ditungkan dalam bentuk tulisan sesuai tema atau topik apa yang akan kita tuliskan.

Maka untuk memotivasi dan menumbuhkan semangat menulis dalam diri kita, harus kita sadari dulu, apa tujuan kita menulis. Seperti apa yang dikatakan seorang penulis handal Henry Miller. “Menulislah, bukan untuk dikenang dan dipuji, tetapi untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri.

Bapak M. Ihsan pernah menyampaikan, "bicara Anda terbatas jarak, ruang dan waktu. Namun jika Anda menulis, maka tulisan Anda tak akan terbatas. Bahkan tulisan itu akan memperpanjang usia seseorang, walaupun kenyataannya dia telah mati, tapi tulisannya tetap hidup dalam diri pembacanya. Sepanjang tulisan itu memberi manfaat bagi orang yang ditinggalkannya, itu akan menjadi amal jariyah bagi si penulis dan menambah pahala kebaikannya. Dan itulah yang disebut dengan “berkah”. Maka menulislah", katanya.

Semoga bisa. Yakin usaha sampai.

Tulisan ini dibuat adalah untuk memotivasi diri agar saya bisa menyelesaikan penulisan buku : ‘Kusebut Mereka serdadu Bintang (Inspirasi dari pelosok negeri)...... sesuai target.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kalau sudah begini, saya yakin untuk menulis.

04 Mar
Balas

Jujur, yg saya ungkapkan ini adalah ttg keraguan saya, tapi biasanya saya curhat dg bicara kepada seseorg ttg sesuatu, hari ini saya tulis. Ee.. Ternyata malah jadi satu artikel. Dan saya jadi yakin, dg berani memulai, kita bisa.

04 Mar
Balas

MaasyaAllah, Sumangaik pak epi...dmsalam Literasi...

08 Feb
Balas



search

New Post