EFI ASMANTO

Nama : Efi Asmanto Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 23 Oktober 1977 Jenis Kelamin : Laki - Laki Pekerjaan : Guru Tempat Tugas : SD Bustanul Ulum Semen Padang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

KETANGGUHAN BATINIAH

Sesudah shalat zuhur berjamaah siang ini, saya duduk santai di pinggir sebelah kiri shaf pertama dalam masjid. Saya baru saja selesai mengimami anak-anak didik saya. Mereka sudah kembali ke kelasnya masing-masing. Begitu juga para guru. Sementara saya beristirahat sejenak, menyenderkan punggung di dinding depan masjid sambil merentangkan kaki. Santai sekali.

Sejenak saya sempat merenung. Ada yang terlintas dalam pikiran saya. Anak-anak didik saya akan di bawa kemana? bekal apa yang akan diberikan kepada mereka?

Kita sadari, sebenarnya tantangan yang dihadapi oleh anak-anak kita saat ini, lebih berat daripada tantangan kita para guru dan orang tuanya. Mereka dihadapkan pada zaman yang serba cepat dan instan. Semua serba berpacu. Anak-anak itu harus punya "kemampuan lebih" untuk ikut berpacu dan berkompetisi. Kalau tidak, mereka akan kalah dan tergilas. Begitu awalnya saya berpikir.

Lalu benarkah seperti itu? Apakah anak-anak ini akan kita paksa ikut berpacu dalam pertarungan zaman ini?

Lalu beberapa saat kemudian, pikiran lainpun muncul dalam diri saya, seperti membantah pikiran saya yang pertama. Tidak. Sebenanya bukan masalah bisa atau tidaknya mereka berpacu. Tetapi lebih kepada kuat atau tidaknya mereka bisa bertahan dalam kondisi pengaruh zaman seperti ini. Maka yang seharusnya tertanam dalam diri mereka adalah ketangguhan batiniah.

Sebagai pendidik mestinya kita juga harus bijak membekali mereka. Bekal tidak cukup hanya dengan "kemampuan ilmu dan keterampilan" saja, tetapi yang lebih penting, mereka harus dibekali dengan "ketangguhan batin" yaitu Iman dan Taqwa.

Dan sebaik-baik bekal itu adalah taqwa.

Karena dari ketaqwaan Allah akan ilhamkan kekuatan akal budi yang melahirkan Adab dan ilmu. Inilah bekal yang mau tidak mau harus dimiliki oleh anak-anak kita agar mereka mampu menghadapi tantangan zaman ini.

Mereka tidak harus memaksakan diri untuk terus berpacu mengejar ambisi. Yang mereka lakukan adalah berusaha untuk terus bertahan menjalani proses kehidupan dengan doa dan ikhtiar. Karena tugas akhir manusia adalah berserah diri kepada-Nya. (Tawakkal 'alallah).

Barakallah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post