Efifa Julianti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CERITA DIBALIK PERJALANAN PULANG BIMTEK

CERITA DIBALIK PERJALANAN PULANG BIMTEK

CERITA DIBALIK PERJALANAN PULANG BIMTEK

Hari sabtu tanggal 22 April 2017 kegiatan Bimtek pelatihan menulis bidang taman kanak-kanak telah selesai.Setelah acara penutupan, seperti teman-temanku, akupun buru-buru meninggalkan Hotel Golden Bay Batam tempat kami menginap. Hanya saja perjalanan kami berbeda-beda.Teman-temanku pindah ke hotel lain karena mereka masih ingin tinggal untuk jalan-jalan di kota Batam. Sedangkan aku memutuskan pulang ke Jakarta karena aku ingin menjumpai putriku yang tinggal di Depok.Sebenarnya waktu keberangkatanku ke Jakarta masih lama yaitu pukul 3.35 menit,waktu keberangkatan itu adalah panitia yang menentukan jadi aku tidak bisa menolak. Aku tidak merasa nyaman tinggal di hotel sendirian Karena teman-temankupun telah pergi, maka akupun memutuskan untuk pergi dan tentu saja tujuanku adalah bandara.Ketika meninggalkan hotel, jam menunjukkan pukul 10.00 wib, akupun meluncur ke Bandara Hang Nadim.Tiba di bandara waktu menunjukkan pukul 10.30. Sesampainya di sana tentu saja aku sendiri dan waktu check-in pesawat masih sangat lama.Setelah lebih dari 2 jam berada di sana aku mulai bosan,kepalaku sakit, migren mulai terasa menyayat-nyayat kepalaku.Akhirnya aku terpaksa mengeluarkan penawar rasa sakit andalanku yaitu bodrek migra dan minyak angin save care, minyak angin kuusapkan di keningku sambil kupijit-pijit. Rasa sakit di kepalaku memaksaku untuk menyandarkan kepala pada koper yang kuletakkan di atas kereta dorong.Setelah setengah jam kemudian, migren di kepalaku sudah mulai tenang dan tidak memberontak seperti tadi.Seorang laki-laki setengah baya menghampiriku “ibu mau ke mana?”,tanyanya,”ke Jakarta” jawabku,”Oo,,ke Jakarta keberangkatan jam setengah empat ya bu,karena lion air tujuan Jakarta sudah berangkat pagi tadi”,”iya” jawabku pendek, “masih lama bu” ujarnya lagi,”iya, masih lama tapi mau gimana lagi pak,saya merasa gak enak tinggal di hotel sendirian,teman-teman saya sudah pindah ke hotel lain, sedangkan saya mau balik ke Jakarta,oh ya, tempat sholat dimana ya pak?, “di sana bu” ujarnya lagi, “iya ya ,saya mau sholat “ aku diam sejenak ,”tapi di mana aku letakkan koper aku ini” kataku dengan suara pelan hampir berbisik.

Selang beberapa saat bapak itu berkata lagi,”ibu mau saya bantu check in kan”,“O,memang bisa ya pak?,kan waktu check-in masih lama”, kataku, “bisa bu mari saya antar,o ya, sini tiket dan KTP ibu”.Kemudian aku mengikuti bapak itu menuju loket 6, sempat aku bertanya di dalam hati,”mengapa ke loket 6, bukankah loket lion air tujuan Jakarta adalah loket 10 dan 11” gumamku,tetapi aku tetap menguntit bapak itu di belakangnya. Sesampainya di loket 6,petugas loket tersenyum ramah kepada bapak itu dan seperti sudah tau di berkata”mau ke mana pak?, “Jakarta” jawabnya.Petugas loket bertanya lagi kepadaku “ibu mau duduk di mana?, “dekat jendela aja” ujarku.Kemudian kulihat petugas loket mencatat di komputernya kemudian memberikan tiket boarding pas kepadaku dan kulihat di tiket bahwa aku duduk pada kursi 10 F, itu kursi di bagian depan pesawat.Kemudian bapak itu menghampiriku dan berkata “silahkan ibu masuk pintu yang di sebelah sana, nanti ibu pergi ke ruang tunggu A7 di lantai atas dan di depan sana ada mushollah kalau ibu mau sholat”, o, iya pak, terimakasih atas bantuan bapak”, “sama-sama bu, sekarang saya akan mengantarkan koper ibu ke loket 11”, “iya pak, sekali lagi terimakasih” ujarku.Kemudian bapak itu berlalu, sebelum berlalu kulihat dia tersenyum kepada petugas loket dan petugas loketpun tersenyum kepadaku,” terimakasih ya dek”, ujarku kepada petugas loket,”iya bu, sama-sama.

Aku berjalan menuju mushollah dan sholat di sana, setelah selesai sholat dan berdo’a, ada rasa haru yang menyelimutiku , terasa ada rasa panas di pinggiran mataku, ya, aku menangis,aku menerawang jika aku pernah melihat dan bertemu dengan orang-orang jahat tetapi tetap saja ada orang-orang baik, aku bersyukur bahwa hari ini aku dipertemukan dengan orang baik, terimakasih ya Allah.

Duduk di ruang tunggu lebih nyaman karena ada kursi tempat beristirahat, tentu saja berbeda ketika berada di ruang check-in karena di sana aku terpaksa duduk di pinggiran kereta dorong berebut dengan koperku yang cukup besar.Sambil duduk menunggu keberangkatanku,aku mengisi waktu luangku dengan menulis kisah perjalananku kali ini.Kesimpulannya, janganlah kita takut berbuat baik karena setiap perbuatan baik yang kita lakukan tentu akan mendapatkan balasannya.

Batam,22 April 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kesimpulan lain: jangan lupa untuk selalu menuliskan kisah kita termasuk ketika harus menunggu di bandara

23 Apr
Balas

oke pak,trims

24 Apr
Balas



search

New Post