Yang dimaksud cikal di sini bukan pohon kelapa yang masih kecil (KBBI), tetapi Cikal sebagai orang Sunda . Cikal dalam Bahasa Sunda artinya anak sulung, barep (B.jawa). Disebut cikal kalau dia ada diantara dua anak atau lebih. Kalau anaknya hanya satu , tentu disebutnya anak semata wayang.

Si Cikal sudah menjadi bintang sejak dia ada dalam kandungan ibunya. Penyambutan Si Cikal selalu istimewa melebihi anak kedua dan seterusnya. Apalagi kalau kebetulan dia juga merupakaan cucu pertama. Ketika dia mempunyai adik, perhatian ini mulai pudar, anggota keluarga beralih perhatian kepada si kecil. Si Cikal mulai merasa tersisih, tanpa disadarinya dia mulai berulah, ingin merebut perhatian yang asalnya hanya buat dia. Si Cikal ingin kembai bersinar menjadi bintang.

Upaya Si Cikal merebut kembali perhatian, tidak selalu dipahami ayah ibunya, bahkan oleh seluruh keluarga besarnya. Dari mulai menjahili adiknya, merebut mainan adiknya, mengatur adiknya sesuai keinginannya. Tidak heran kemudian Si Cikal berubah jadi Si Nakal.

Ketika adik Si Cikal mulai bertambah, mulalah peran barunya. Tanpa disadari juga, orang tua sering membebani tanggungjawab yang melebihi kemampuannya. Dia harus berperan sebagai teladan bagi adiknya. “ Kang, kamu harus memberi contoh pada Ade ya “ begitu biasanya orang tua bersabda. Kalau adiknya menangis, yang ditanya adalah Si Cikal “ Diapakan Si Ade ?”

Mulailah Si Cikal dominan, karena bawah sadarnya mengatakan, apa pun yang terjadi pada adik-adiknya dia akan diminta pertanggungjawaban. Dia mengatur adik-adiknya bak seorang manejer.

Masih ada yang lainnya, kita sambung besok

Kotahui, 17 Januari 2022