Efi Sufiah

Seorang pensiunan guru yang sedang asyik menggeluti hobby sebagai crafter sambil mengasuh cucu. Tertantang untuk menaklukan ketidakmampuan menulis, dengan mula...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hukuman Vs Perbaikan Diri

Hukuman Vs Perbaikan Diri

Ketika mereka bertemu lagi. Guru muda itu menceritakan bahwa semua anggota ekskul Paskibra memulai lagi dari titik nol. Mulai dari mengajak mereka memahami peraturan yang ada di organisasai mereka. Mereka juga ditegaskan lagi apa makna dibalik latihan baris berbaris untuk membentuk kepribadian mereka. Misalnya, Dengan berrlatih formasi berbaris, mereka diasah estetika dan kreatifitasnya, juga melatih keseimbangan otak kiri dan kanan. Dan sejumlah pembentukan sikap lainnya yang sudah mereka ketahui.

“ Terus hukumannya bagaimana sekarang ?” Kepala sekolah tidak sabar.

“ Ternyata setelah saya renungkan, sebaik-baiknya hukuman, ya tidak ada hukuman. “ Dia mengutarakan pendapat barunya. Katanya lagi , setelah mereka memahami makna yang tersirat dari peraturan itu, pelanggaran berkurang.

Setiap ada yang melanggar peraturan, sebelum menghukum, guru muda itu mengajak bicara dulu mendengarkan alasan mereka. Kemudian diperhatikan seberapa sering dia melanggar aturan tersebut. Barulah disepakati perlunya hukuman atau tidak, dan bagaimana jenis hukumannya.

Nah, sebelum mereka latihan, diawali dulu dengan diskusi ringan. Mereka diminta bercerita tentang upaya yang telah mereka lakukan di minggu ini untuk mengubah kebiasaan buruk yang mereka tulis di jurnal harian mereka.

Ada siswa yang mengatakan bahwa dia melanggar peraturan tertentu, karena meremehkan aturan tersebut. Kemudian dia minta hukumannya membersihkan WC , karena menurutnya itu pekerjaan yang paling menjijikan, dan sangat rendah di matanya. Dia ingin belajar menaklukkan kesombongan di dalam dirinya.

Ada seorang murid yang mengatakan bahwa pelanggaran itu dia lakukan karena dia kurang peduli. Dan hukumannya dia wajib membantu ibunya mencuci piring selama sebulan., yang selama ini kalau ibunya meminta bantuan dia suka kesal dan marah.

Banyak sekali hukuman yang aneh-aneh , dilaksanakan di ekskul mereka. Kepala sekolah hanya mengangguk-anggukan kepala, sambal senyum lebih ke nyengir.

Kutamaya 31 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hukuman yang menurut saya sangat baik. Setelah menjalani hukuman seperti mencuci piring atau membersihkan WC, alangkah bagusnya jika terus membantu dan tidak hanya saat memperoleh hukuman. Hehehe ... semoga. Salam sukses sehat selalu dan salam literasi buat Mbak Efi.

31 Jan
Balas

Hehehe... dari asalnya hukuman hadi terbiasa ya Bu ... Terima kasih Bu apresiasinya

31 Jan

Hehehe... dari asalnya hukuman hadi terbiasa ya Bu ... Terima kasih Bu apresiasinya

31 Jan

Ulasan yang menarik Bunda. Semoga sehat selalu

01 Feb
Balas

Makasih. Aamin Doa yang sama buat Dik Sutarti

01 Feb

Anak-anak keren. Berani menghadapi tantangan hukuman karena menyadari kesalahannya. Nu kieu anu engkena sukses teh. Mantap, Ambu.

01 Feb
Balas

Nuhuun Nin

01 Feb

Setelah membaca karya Bunda...dapat ide saya...he.

01 Feb
Balas

Naaah ... bagus doong Ayo keluarkan

01 Feb

Ulasan yg bermanfaat shg bisa diterapkan thd anak didik masalah memberi hukuman yg berdampak positif tentunya

01 Feb
Balas

Tetima kasih kunjungannya

13 Feb

Ya btl bgt bunda.

01 Feb
Balas

Maaakasiiih ...

01 Feb



search

New Post