Hari ini kami akan kedatangan tamu , sahabat lama dari Banyumas. Karena hari Minggu ini anak saya ingin soto. Sekalian aku membuatnya agak banyak , sekalian buat menjamu tamu.

Soto Bandung enak dimakan di tengah udara dingin seperti sekarang, menghangatkan tubuh.

Pagi-pagi sekali, saya ke pasar sengaja ingin mendapatkan daging sandung lamur yang segar. Jenis daging ini disebut juga brisket berasal dari bagian dada bawah sapi dekat kaki depan. Teksturnya lembut dan berlemak, kaldu yang dihasilkannya lebih kaya rasa, gurih. Memang cocok untuk sajian berkuah.

Bila ingin tidak terlalu berlemak boleh juga menggunakan daging has luar atau sirloin , lebih empuk tapi tetap ada lemaknya, memang kaldunya tidak segurih sandung lamur, hanya memasaknya lebih cepat.

Sebenarnya tidak hanya soto yang menjadi sajian hari ini, tapi di sini aku berbagi resep soto bandung saja.

Bahan pokoknya daging dan lobak yang diris tipis bulat. Bumbu cemplungnya salam, serai, lengkuas jahe, boleh ditambah daun jeruk purut. Bumbu yang dihaluskan garam, merica, bawang putih. Untuk taburan dalam sajian adalah bawang daun iris, seledri iris, kacang kedelai goreng, bawang merah goreng, jeruk purut/ jeruk nipis, sambal cabe rawit, kerupuk.

Nah cara masaknya. Rebus air sampai mendidih, jangan terlalu banyak, masukkan daging kurang lebih lima menit. Angkat daging, buang airnya.

Sekarang kita buat kaldunya, rebus lagi air sampai mendidih, masukkan daging yang sudah dipotong2 sesuai selera ukurannya. Masukkan bumbu cemplung dan bumbu halus. Bila mau lebih enak masukkan wortel satu biji tidak perlu dipotong, tambahkan daun bawang diikat.

Ketika daging sudah empuk, masukkan irisan lobak. Angkat daun bawang dan wortel, boleh dimakan wortelnya. Dua bahan itu hanya untuk menambah rasa kaldu lebih enak. Bila lobaknya sudah matang, coba cicipi, matikan kompor. Selesai.

Ada juga yang lobaknya direbus terpisah. Katanya sih agar lobak tidak langu. Sudah diiris lobaknya diberi garam , diremas, kemudian dimasukkan ke air yang sudah mendidik, setengah matang angkat. Nanti ini dimasukkan ke rebusan kaldu daging yang sedang dimasak.

Cara penyajiannya, masukkan soto ke mangkok, taburkan bawang goreng, kacang kedelai, irisan bawang daun dan seledri, perasan jeruk purut/ nipis. Kalau suka pedas , tambahkan sambal cengek – cengek yang dihaluskan tambah air hangat -.

Tersajilah hidangan Soto Bandung dan sajian yang lainnya untuk tamu tercinta.

Acara makan dimulai, mereka mencicipi sotonya, dan kulihat mereka menikmatinya. “ Sop nya enak segar. “ katanya. Saya meralatnya , “ Itu soto bukan sop “.

Ketika mendengar saya menyebut soto, mereka saling lirik, kemudian mulai menyisihkan lobaknya, mengambil sambal kacang -yang saya sediakan untuk baso tahu-. Dimasukkan ke kuah sotonya, diaduk, baru mereka makan dengan nikmatnya.

Ternyata soto bagi mereka harus dicampur dengan sambal kacang. Hmm justru bagi kami rasanya menjadi aneh.

Tapi ya sudah, beda daerah beda lidah. Yang penting kami tetap bahagia bisa silaturahmi.

Kutamaya, 20 Februari 2022