Efi Sufiah

Seorang pensiunan guru yang sedang asyik menggeluti hobby sebagai crafter sambil mengasuh cucu. Tertantang untuk menaklukan ketidakmampuan menulis, dengan mula...

Selengkapnya
Navigasi Web
Surat Wasiat untuk Anakku  Mulai dari Cinggir

Surat Wasiat untuk Anakku Mulai dari Cinggir

Nak,

Mama belajar dari nenekmu, nenekmu belajar dari buyutmu, dan seterusnya.

Wasiat nenek kepada Mama, Mama turunkan lagi padamu ya! Beliau mengatakan bahwa hidup itu harus dimulai dari cinggir. Begini katanya, “ Cicing heula di gigir, tong waka tandang makalangan !”

Ada dua kata kunci yaitu cinggir dan makalangan. Menurut nenekmu, cinggir itu kependekan dari cicing di gigir ( diam di pinggir ). Cinggir merupakan satu dari lima jari tangan kita. Dalam Bahasa Sunda, Bahasa ibumu yang tidak kamu fahami, Jari tangan itu terdiri dari cinggir ( kelingking), jariji ( jari manis), jajangkung ( jari tengah), curuk ( telunjuk), indung leungeun/jempol ( ibu jari ). Sedangkan tandang makalangan artinya bertanding. Jadi arti ucapan nenekmu itu secara harfiah : diam dulu di pinggir, jangan dulu bertanding. Tentu maknanya tidak sederhana seperti demikian. Kehidupan sering disamakan dengan pertandingan tidak berujung, sebelum memasuki kehidupanmu seutuhnya, bekali dulu dirimu sebaik-baiknya.

Jangan dulu menjadi komentator sebelum menjadi pemerhati . Jangan dulu bersuara sebelum bisa mendengar. Jangan dulu menulis sebelum bisa membaca. Ya seperti itulah maknanya.

Nak, nenekmu mewanti-wanti harus belajar dulu menggunakan panca indramu, akalmu dan hatimu. Itulah modal untuk bertanding di kehidupanmu. Lihatlah sekelilingmu, apa pun itu, di luar dirimu. Baca dan pelajari.

Semua yang ada di sekelilingmu itulah media pembelajaran bagi hidupmu. Lihat sekelilingmu, bacalah dengan matamu, bacalah dengan telingamu, bacalah dengan pikiranmu, bacalah dengan hati dan jiwamu. Selaraskan mata,telinga, pikiran, hati dan jiwa. Dengan keselarasan kamu bisa menemukan ilmu kehidupan, ilmu yang menuntun kamu pada jalan yang lurus jalan orang-orang yang telah diberi nikmatNya agar kamu tidak tersesat pada jalan orang-orang yang telah diberi murkaNya. Nah, kata nenek, apabila kamu telah lulus menjadi cinggir, maka kamu akan menjadi jariji /jari manis, tempat cincin melingkar indah. Konon , mengapa cincin yang melambangkan cinta kasih disimpan di jari manis, karena ada sebuah vena yang menuju ke jantung kita.

Kamu akan terlihat manis, terdengar manis, terasa manis oleh orang-orang sekeliling mu. Kamu terlihat dan dilihat, kamu terdengar dan didengar. Keberadaanmu terasa dan dirasakan oleh orang sekelilingmu. Kamu bermakna dan diteladani. Karena hidupmu sudah penuh cinta. Cinta kepada dirimu, makhluk sekelilingmu, dan Tuhanmu. Kalau hidupmu sudah berfungsi seperti jari manis, kamu naik tingkat menjadi jari tengah. Orang-orang datang padamu, meminta pertimbanganmu, petunjukmu, minta tolong atas kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Kamu dianggap yang bisa menengahi, bisa bersikap adil, bisa menyelaraskan hubungan antara manusia di sekelilingmu.

Jika itu konstan dan konsisten, maka kamu akan menjadi telunjuk . Ketika telunjuk kamu bergerak, orang mengikutimu, menurut perintahmu, mengiyakan kehendakmu. Kamu mampu menggerakkan orang-orang di sekelilingmu.

Capaian tertinggi adalah menjadi jempol, ibunya jari. Manusia paripurna, keempat fungsi jari lainnya sudah ada pada dirinya. Itulah hasil belajar kehidupan tertinggi, ketika jempol diacungkan ke atas artinya artinya sangaaat bagus, sangaat baik. Ia terlihat sempurna, terdengar sempurna, hidupnya adalah teladan bagi yang lainnya. Ibu jari mengarah ke atas, mengisyaratkan kedekatan hubungan yang mesra dengan Sang Pencipta. Pencapaian jalan yang lurus yang diridhai-Nya. Itulah visi hidupmu, sampai akhir hayatmu. Pencapaian adalah rahasia-NYa, tapi kamu tetap harus berjalan.

Salam penuh cinta dari Mama,

Shopia shopia

Kutamaya, 25 januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Filsafat jari nan keren.

26 Jan
Balas

Terima kasih Nin-

26 Jan

Wasiat yang bijak

26 Jan
Balas

Makasih sayaang

26 Jan



search

New Post