Efriliya Ningsih

Counselor and Copywriter...

Selengkapnya
Navigasi Web

Anak Hak Preogratif Orang Tua

Golden Age adalah usia dimana orang tua bebas ingin membentuk anaknya menjadi pribadi seperti apa. Apa yang mereka berikan pada anak di usia tersebut akan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadiannya di waktu mendatang. Untuk itulah, salah satu tugas utama wanita adalah menyiapkan sebanyak banyaknya ilmu seputar tentang mendidik anak. Tak hanya itu, wanita juga baiknya segera memenuhi atau mengobati dirinya jika memiliki pengalaman traumatik di masa lalu. Sebab, bagaimana bisa seseorang membentuk diri orang lain menjadi pribadi yang sempurna jika dirinya pun masih menyimpan luka. Ibu yang saat kecil sering dimarah orang tuanya akan cenderung mendidik anaknya dengan cara yang marah marah pula. Pun sebaliknya, jika sejak kecil sang ibu dididik dengan penuh rasa kasih sayang, dia tidak akan perhitungan dalam membahagiakan orang lain, termasuk anaknya sendiri.

Golden age baiknya tidak disia siakan. Kita bisa saja menitipkan anak kita pada nenek, kakek, tante atau bahkan pembantu di rumah. Namun, jangan pernah 100% melepaskan anak kita pada mereka. Anak yang terlalu sering diasuh dengan orang yang berbeda beda akan cenderung memiliki kepribadian yang kurang stabil karena sejak kecil model yang ingin ia contoh selalu berganti.

Di usia golden age ini, baiknya orang tua tidak sembarangan membiarkan orang lain mendekati atau bahkan memberikan sesuatu pada sang anak. Kitalah yang mengandungnya, kitalah yang melahirkannya, kitalah yang merasakan sakitnya dari awal hingga kelahirannya. Maka, sudah sepantasnya bagi siapa pun yang hendak mendekati, menggendong, memberikannya jajanan harus atas seizin kita.

Jangan biarkan orang lain merusak pola yang sudah susah payah kita bentuk. Dan jika posisi kita sebagai orang lain, baiknya tidak perlu tersinggung jika ada seorang ibu yang melarang kita mendekati bayinya sebelum menyuci tangan, tidak memberikan coklat atau permen saat usia anak di bawah dua tahun, tidak memberikan makanan yang mengandung MSG atau tidak terlalu sering menggendong anak yang mulai belajar jalan.

Anak adalah hak preogratif orang tua. Namun juga perlu dipahami, saat anak tumbuh dewasa, dia adalah individu yang berbeda. Jangan samakan mereka dengan kita. Kita adalah produk dari ayah dan ibu kita. Sedangkan anak adalah produk dari kita dan pasangan kita. Pasangan kita juga mewariskan sebagian sifatnya kepada anak kita. Jadi wajar kalau anak tidak pernah bisa seutuhnya disamakan dengan kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar sekali Bu, namun di tulisam ini saya fokus pada usia setelah kelahiran. Terima kasih Bu Siti sudah mengingatkan

21 Dec
Balas

Benar Bunda Glden Age, harus diisi dengan sebaik-baiknya. Namun sebenarnya dalsm Islam mengajarkan anak dimulai dari anak dalam kandungan. Saat dalam kandungan anak diperdengarkan lantunan ayat suci alquran, apalagi bila dibaca sang ibu. Anak sejak dini dibiasakan dengan hal-hal yang baik dan diajarkan ajaran agama, seperti doa, baca quran dan salat. Hal ini dapat dilakukan bila anak diasuh oleh orang yang tepat. Sukses selalu dan barakallah

18 Dec
Balas



search

New Post