Beberapa tahun silam di sebuah negeri. Hari itu Pagi minggu, Doni terbangun dan mendapati rumahnyanya kosong. Ayah Ibunya sudah pergi ke ladang. sudah seminggu seperti itu, Doni bangun kesiangan. tampaknya semangat hidupnya hilang. matanya sudah sayu, makanpun kadang 1 kali sehari.

Ya begitulah Doni sejak gagal masuk calon bintara polisi, kerjaanya melamun. Sebagai tetangga tidak tega melihat perilaku Doni yang seperti itu. Usianya masih muda. Masih banyak asa yang akan dilaluinya. sebenarnya ayah bundanya sudah menasehati dan membujuknya untuk kuiah saja, namun Doni tidak mengacuhkannya. Doni seperti tenggelam dengan kesedihannya.

Melihat ayah dan bunda Doni peri ke ladang. Aku hampiri anak muda tersebut. kebetulan sambutannya sedikit membuka diri. Aku mulai tanya kabar, dan cerita tentang masa kecil Doni yang periang saat masih SD. Saat dia mulai terlepas dari pikirannya selama ini, aku sampaikan bahwa satu kegagalan kalau dihadapi dengan kesabaran akan mendapat dua atau lebih keberhasian di masa yang akan datang. Suatu keberhasilan adakalanya diraih dengan satu pengorbanan atau lebih, namun percayalah segala sesuatu sudah direncanakan oleh tuhan. Buatlah hari kita dengan melakukan hal -hal yang bermanfaat hingga kelak biarlah waktu yang menentukan. waw... Doni kayaknya mencermati kata-kataku. Besok kulihat Doni sudah cepat bangunnya. wajahnya kembali periang seperti semula. dan asal tahu saja..., 4 tahun kemudian Doni menggondol gelar sarjana Ekonomi. Ternyata satu kalimat yang baik akan berbuah ribuan kebaikan. Mari menyemai kebaikan