Efrizal

Efrizal M.A adalah guru PAI di Kabupaten Agam...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peternakan ikan di negeri Maek Kecamatan Bukitbarisan  Kab. Lima Puluh Kota
Usaha ternak Ikan Nila dan Ikan Kalai

Peternakan ikan di negeri Maek Kecamatan Bukitbarisan Kab. Lima Puluh Kota

Liburan kali ini  sungguh mengasyikkan. Berlibur ke kampung istri nun jauh di sekitar kawasan nagari seribu menhir, Maek. Ada-ada saja kegiatan, seperti membuat taman di depan rumah. Menangguk ikan nila untuk dijual kepada konsumen yang datang ke kolam mertua yang membuka usaha perikanan dengan 12 kolam.  Usaha perikanan ini dimulai dengan pembibitan induk ikan nila dan Ikan Kalai yang sudah dewasa. jadi soal bibit tidak lagi susah memikirkannya, yang susah adalah biaya pakan ikannya yang hampir 1 karung berat 30 kg harganya 300 ribuan harganya. Yang menguntungkan adalah air yang dibutuhkan cukup tersedia dari sungai batang maek yang mengalir cukup keras.

Untuk pembibitan ikan Kalai dilakukan di belakang rumah dengan kolam sebanyak 4 kolam. Satu kolam untuk induk, sementara 3 kolam lagi untuk pemijahan anak-anak ikan kalai yang berbeda ukurannya dan usianya. Ikan kalai termasuk ikan yang panjang usianya dan bisa mencapai ukuran 5 atau 6 kilo satu ekor. Bagi warga nagari Maek ikan kalai adalah sambal atau lauk pauk utama kalau ada acara pernikahan atau pesta yang lainnya. Saat ini tidak banyak warga yang mencoba membibitkan ikan kalai sehingga ikan kalai sedikit ditemukan lagi di Nagari Maek. Kebanyakan sekarang warga memelihara ikan Nila dan majo laya itupun tidak banyak hanya sekedar cukup dikonsumsi sekeluarga. Lain dengan mertuaku beternak ikan dengan tujuan memasok kebutuhan warga maek dan untuk diri sendiri.

Saat ini usaha perikanan yang dilakukan oleh mertuaku sudah bisa menghasil ikan perminggunya 150 kg. Sengaja ini dilakukan untuk bisa mendapat keuntungan yang lebih dari pada dilelang ikannnya dengan harga yang murah. Ya... ditempat lain seperti di Maninjau dalam waktu empat atau lima bulan panen ikan kecil atau besar diborong oleh agen. Maklum akses ke Maninjau mudah dan dekat dengan pasarnya di Bukittinggi dan sekitar, kalau di banding dengan Maek yang ada diujung nagari 40 Kilo Meter dari kota Payakumbuh dengan jalan yang terjal dan berkelok membuat ongkos operasional semakin bertambah, sehingga cukup ikan yang diproduksi sekedar membantu memenuhi kebutuhan warga Maek yang di kampung berjumlah lebih kurang 7000-an. Dengan jumlah yang sebanyak ini, tidak akan dapat mertuaku mencukupi kebutuhan warga maek dalam konsumsi ikan air tawar ini, maka butuh pasokan ikan dari luar Maek yang di bawa oleh pedagang dari Kota Payakumbuh pada hari Kamis pakannya di Nagari Maek. Mudah-mudahan ke depannya warga maek semakin memperbanyak  kolam ikan dan serius menekuni usaha ini. Hal ini mengingat ketergantungan warga kepada gambia sebagai usaha utama saat ini tidak bisa diharapkan karena harga yang murah yaitu Rp 18000/kg, jauh dari harga ideal yaitu Rp 80.000/kg. Potensi ikan di nagai Maek menjanjikan karena daerahnya diapit oleh 3 lebih kurang sungai yang memudahkan untuk mendapatkan air sebagai unsur utama dalam usaha perikanan. Mudah-mudahan dinas terkait ikut membantu dan membina masyarakat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Semoga usaha semakin maju

03 Jul
Balas



search

New Post