ejak tahun 2012 Yaman bergejolak dengan ditandai lengsernya Presiden Abdulllah Ali Saleh ketika itu. Lalu diawal tahun 2014 pemberontak Houthi dengan dukungan Iran melancarkan serangan kepada pemerintahan yang sah di bawah prsiden Mansur Rabhobul Hadi. Ibu Kota Yaman Sanaa diduduki dan Presiden Hadi lari ke Arab Saudi.

Yaman yang tidak pernah sepi dari perang saudara, sekarang semakin hancur dengan serangan Udara koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi. Riba uan penduduk sudah terbunuh. Kota -kota sudah hancur. Rakyat terserang penyakit kolera dan bahaya kelaparan.

PBB pun sudah meminta kepada Arab Saudi untuk membuka blokade agar masuk bantuan kemanusiaan kepada Yaman. Permintaan ini tidak ditanggapi dengan serius oleh Arab Saudi. Bom pun berjatuhan dibumi Yaman.

Sekali lagi Arab tidak menyadari mereka telah diadu domba oeh Israel. Ketakutan Arab dengan pengaruh Iran di kawasa.n Arab membuat negara Arab berupaya menghambat lajunya dengan bebrbagai cara, termasuk dengan tindakan militer. Kekuatan senjata yang ditujukan untuk saudara sendiri bukanlah keberanian, tapi merupakan kebodohan.

di satu pihak musuh abadi mereka senantiasa membantai saudara mereka bangsa Palestina. Arab justru sibuk memikirkan kedaulatan mereka terganggu dengan nafsu ekspansi Iran. Nasionalisme sempit yang dipikirkan oleh para raja Arab atau pemimpin Arab membuat mereka tidak punya waktu menyelamatkan saudara Palestina mereka. Alhasil Palestina ditinggal sendirian tergencet oleh Israel.

Yaman yang sedari awal bisa diselesaikan dengan jalan damai justru ditempuh dengan cara militer. Hasilnya rakyat yang sengsara. Uang Arab Saudipun terkuras dengan deklarasi perang yang bodoh tersebut. Kalau anda hebat tunjukkan kepada musuh yang sebenarnya, bukan kepada saudaramu yang lemah.