Cintai aku
Cintai aku
Kamu tahu
Aku cemburu
Pada dia
Pada mereka
Mungkin berlebihan
Namun itulah kenyataan
Yang tak bisa di nafikan
Apalagi di tutup kemunafikan
Cinta, ya ternyata
Cinta itu memang buta
Bahagia yang di damba
Derita yang terasa
Seribu luka kau tanam
Bagai api dalam sekam
Ku tutup dalam diam
Berharap semua tak lagi kelam
Wahai mentari
Tetap lah disini
Temani aku dalam sepi
Menanti semua kembali
Pada malam bercerita
Sepi merayap mendekap hati
Bisu dalam sebait do'a
Bahagia itu pastilah ada
Semesta merestui
Cinta yang sejati
Terlahir dari hati yang suci
Dan Tuhan pun meridhoi
Indah ... akan ada waktunya
Seperti janji-Nya
Di balik kesedihan ada bahagia
Di balik kelamnya malam
Ada rembulan yang sangat menawan
Cintai aku setulus hati
Kan ku beri seluruh jiwa ragaku
Bersama kita berjalan
Menempuh kebahagiaan
Pulo gebang, 28 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi