Ibu, lautan kasih sayang sepanjang masa
Malam berhiaskan rembulan, bintang bertebaran berkerlip cahayanya menerangi bumi semarak menambah pesona keindahan angkasa raya.
Aku masih disini terpaku memandangi semua keindahan itu. "... Subhaanallah Maha Suci Engkau Yaa Rabb yang menciptakan semua keindahan ini .gumamku dalam hati, dan entah mengapa tiba-tiba meleleh hati ini, sangat merindukan seorang yang sangat berarti dalam hidup, seorang yang dengan kehilangannya seperti hilang separuh nyawaku. Ibu ... Ya aku begitu merindukannya.
Tidak apa-apa nak, seorang istri itu harus ikut kemanapun suaminya membawanya. Kamu sekarang sudah menjadi tanggung jawab suamimu. Pergilah ikut bersama suamiku pindah keluar dari rumah kami. Ibu dan bapak selalu mendukung dan akan senantiasa mendo'akan untuk kebahagiaan dan kebaikanmu dimanapun kamu berada nak ... Ucap ibuku ketika itu, mencoba menghilangkan keraguanku untuk ikut pindah mengikuti suamiku ke rumah orang tuanya.
Pernikahan ya sebuah pernikahan seperti jalan untuk memisahkan aku dan kedua orang tuaku. Karena setelah pernikahan mau tidak mau, suka atau tidak suka aku harus ikut dengan seseorang yang telah menjadi suamiku yang sah dimata hukum agama dan negara kemanapun dia akan membawaku pergi. Menikah berarti menyempurnakan agama, menikah berarti aku akan berjuang bersama suamiku bersama mewujudkan rumah tangga yang penuh keberuntungan, keberkahan dan selalu ada dalam Ridho-Nya.
Aku bahagia menikah dengan seseorang yang telah di takdirkan Tuhan menjadi suamiku. Aku akan selalu ingat apapun yang telah di ajarkan oleh ibuku. Bahkan aku ingin mencontoh ibuku yang telah begitu telaten dan sabar dalam membesarkan, mengasuh dan mendidik kami anak-anaknya dalam keterbatasan. Ibuku yang dengan sukarela membantu bapak dalam mencari nafkah. Berjualan masuk kampung keluar kampung tak peduli cuaca hujan ataupun panas demi membantu bapak mencari nafkah untuk menghidupi aku dan adik-adikku.
"Jangan menangis nak, berbahagialah. Tujuanmu adalah mulia menikah adalah langkah awal untuk membahagiakan ibu bapak dan keluarga. Kamu sudah jadi seseorang yang bertanggung jawab akan suamimu. Sesekali berkunjunglah kemari, tengok ibu, bapak dan adik-adikmu" ucap ibuku ketika mengantarku ke rumah suamiku. Baik ibu, tak terasa air mataku menetes mengaliri pipiku.
Perpisahan sementara ini begitu pahit, meski aku akan sesekali nanti berkunjung menengok ibu dan bapak namun tetap kesedihan menguar menusuk sanubari. Tak ingin ku lepas pelukannya. " Tuhan izinkan aku membahagiakan ibu dan bapaku" ... Do'aku dalam hati.
Yaa Allah ibu tertera disana sebuah pesan status di media sosial adikku, malam pelan merangkak meninggalkan jejak kegelapan gulita memenuhi langit. Langsung ku chat adikku, apa yang terjadi dengan ibu. Ibu di bawa ke rumah sakit kak, Ya Allah tanyaku kenapa apa yang terjadi. Firasat ku sudah tak enak, jangan jangan ibuku, Ya Allah fikiran buruk mulai menghantuiku.
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit tempat ibuku di rawat tak henti hati berdo'a, berzikir semoga Allah SWT memberikan kesehatan kembali untuk ibuku, info yang ku dapat dari adikku yang disana membuat hati ketar ketir karena semenjak beliau dibawa ke rumah sakit tak sedetikpun sadar.
Hati siapa yang akan tenang, meski suamiku selalu berkata bersabarlah pasti sehat kok ibu tidak apa-apa. Berusaha memberikan ketenangan padaku yang sedang dilanda panik luar biasa.
Sampai di rumah sakit hati siapa tak teriris sedih dan sesak. Badan sudah dingin, tidak sadarkan diri dan alat bantu pernafasan terpasang disana. Air mata tak kuasa dibendung lagi. Pedih rasanya. Ketika maut tak bisa di tentang kedatangannya, ajal datang memisahkan segala kenikmatan duniawi, waktu yang di berikan oleh-Nya telah sampai pada batasnya. Kematian adalah salah satu hal yang tak bisa di hindari. Segala yang hidup pasti akan merasakan kematian dan ibuku telah sampai pada akhir kehidupan sementaranya di dunia ini.
Sedih tak terkira, dunia terasa tak ada pegangan, separuh jiwaku pergi. Sabar ya mah, suamiku menguatkanku, mungkin inilah cara Allah untuk membahagiakan ibu, kembali pada Yang Maha Cinta dan memenuhi panggilan Yang Memiliki Jiwanya. Do'akan dan ikhlaskan itu salah satu cara kita memberi kebahagian di akhir hayatnya.
Selalu terbayang senyumnya, kata-kata penuh kasih sayang dan cinta seorang ibu yang tak pernah kering, memberi gairah kehidupan pada semua anak-anaknya. Ibu kasih mu abadi, berbahagialah ibu dalam pelukan kasih sayang dari-Nya.
Ibu ... Kasih sayangmu tak akan pernah hilang dari dalam diri kami anak-anakmu yang selalu merindukanmu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerpennya cukup menggugah hati... terus menulis Bunda Eha.... salam literasi dan sukses selalu