Dingin, itu yang aku rasakan sekarang. Hawa dingin menusuk kulit. Hujan yang intensitasnya lebih tinggi di bulan Februari ini mungkin menjadi penyebabnya. Hujan yang di nanti, bahkan hujan kadang tak di inginkan bagi mereka yang daerahnya rawan mengalami banjir. Kebanjiran yang kerap melanda menjadi suatu hal yang menakutkan apalagi jika banjir itu datang merendam dan menghanyutkan hasil jerih payah serta usaha masyarakat.

Berbagai upaya di lakukan pemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir, membuat tanggul-tanggul penahan air, pompa air, hingga membuat sumur-sumur resapan atau biopori.

Di berbagai media baik media cetak maupun elektronik di beritakan bencana sedang melanda negeriku yang sangat indah ini, Indonesia tercunta. Dari mulai banjir, tanah longsor, gempa bumi. Kesigapan pemerintah membantu masyarakat sangatlah luar biasa.

Semoga bencana yang melanda menjadikan kita makin berfikir untuk menjaga dan merawat bumi kita, dengan tidak menebang hutan, menggundulinya tanpa ingat menanam kembali, membuang sampah sembaranan hingga membuat saluran air tercemar dan sampah menggunung di kali atau sungai, yang pastinya itu menjadi penyebab utama datang nya banjir .

.

Semoga kesadaran warga dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan semakin tinggi, sama-sama saling bahu membahu menjaga kelangsungan dan kenyamanan hidup bersama.

Hujan yang datang mendatangkan keberkahan, menyirami bumi yang gersang, mengaliri pertanian dan perkebunan, sawah dan ladang mendapatkan air untuk Musim tanam. Bukankah hujan itu adalah pembawa rezeki. Karena hujan bumi tak lagi gersang, pohon-pohon kembali menghijau dan memberi kesejukan. Tak ada lagi cerita kekeringan karena hujan membawa ketersediaan air menjadi berlimpah. Aamiin.