Eka Andrijan Novianto

Dokter Hewan bagi saya sebuah harga mati. Apalagi ini jadi cita citaku sejak kecil. Sampai aku tiada, aku akan dikenang sebagai dokter hewan. Ada visi dan misi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Pada Perwira dari Kapernaum
Serial iman Kristiani

Belajar Pada Perwira dari Kapernaum

Yesus ketika dalam pelayanan selama tiga tahun sempat bertemu dengan seorang Perwira dari Kapernaum. Kita dapat membacanya secara komplit dari Injil Matius 8: 5-13. Makna pertemuan ini menjadi sebuah pelajaran pokok tentang iman yang benar kepada pembawa keselamatan sejati yakni Yesus sendiri. Mari Kita bersama menggali dengan seksama sambil Kita sama sama mengevaluasi diri masing -masing Kita.

1) Perwira di Kapernaum , di Roma saat itu adalah kedudukan yang cukup dihormati. Begitu sangat berkuasa perwira itu.

Matius 8:9 (TB) Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

Kemungkinan kedudukan perwira ini seorang perwira menengah. Bagaimana kedudukan mampu memerintahkan orang lain berdasarkan apa yang dikatakannya.

Namun yang mengherankan Ia sangat menghormati Yesus. Anda bisa lihat di ayat ayat berikut ini.

Matius 8:6 (TB) "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

2) Panggilan perwira kepada Yesus dengan berkata "tuan" ini tidak pernah terjadi. Siapakah Yesus kala itu sehingga dipanggil tuan. Tuan merupakan panggilan penghormatan kepada orang yang disapanya.

3) Yang lebih luar biasanya Perwira memberi informasi bahwa hambanya sedang sakit lumpuh memohon kepada Yesus. Begitu baik hati Perwira ini, hambanya artinya pembantunya sakit dia sangat perhatian. Hati seorang perwira ini sangat perhatian kepada sesama. Hormat kepada Yesus itu membawa akibat positif kepada orang di sekitarnya.

4) Spontanitas Yesus mengiyakan akan datang membuktikan bahwa kepercayaan dan rasa hormat perwira itu akan Yesus tulus dan layak dimataNya.

Matius 8:7 (TB) Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."

5) Iman yang benar itu haruslah demikian percaya sungguh-sungguh kepada Yesus . Menghargai semua keberadaan Yesus. Menghargai Yesus. Percaya kepada Yesus harus menanggalkan semua keberadaan Kita, pangkat , jabatan , derajat yang lebih tinggi bukan syarat sebuah keimanan.

6) Sifat merasa keberdosaan atau ketidaklayakan membuat sebuah permohonan yang tulus dan gentar .

Matius 8:8 (TB) Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Iman yang luar biasa . Iman yang sempurna. Iman yang dijumpai Yesus pada orang Romawi ini menggetarkan surga. Keselamatan diberikan. Pada yang yang sama Yesus memberikan pelajaran penting tentang kejadian perwira ini kepada murid-muridnya kala itu agar mencontoh iman perwira ini.

Matius 8:10 (TB) Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Bapa orang beriman, Abraham mengalami cobaan iman tertinggi yakni di suruh Tuhan mengorbankan anaknya Iskak untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Abraham taat dan mengerjakan nya. Iman seseorang tidak didasarkan pada kondisi yang terjadi namun terjadi atas dasar ketaatan. Iman perwira Kapernaum percaya apa saja perkataan Yesus akan hambanya yang menderita pun tanpa harus dia datang.

Matius 8:13 (TB) Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

7) Pelajaran iman yang benar membawa kepada hidup yang kekal. Pelajaran yang salah sebaliknya. Neraka kekal taruhannya.Pelajaran utama ialah jangan hidup dalam kemunafikan, namun hidup apa adanya kepada Yesus.

Matius 8:11-12 (TB) Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Ketaatan seseorang bukan dilihat saat dia beribadah. Saat dia berdoa, saat dia berkotbah . Namun dalam keseharian. Keteladanan. Perwira Kapernaum melakukan semuanya.

Yohanes 15:14 (TB) Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

Selamat taat.

Minggu, 3 April 2022

Eka Andrijan N

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keteladaan yang baik, memang penting.Sukses selalu....Salam Litewrasi

03 Apr
Balas

Salam Literasi

03 Apr

Semangat. Salam literasi

03 Apr

Semangat. Salam literasi

03 Apr

Semangat. Salam literasi

03 Apr



search

New Post