KUCING OUTDOOR VS INDOOR , UNTUNG DAN RUGINYA ?
Kucing kesayangan ibarat anak emas yang harus " dijaga " seoptimal mungkin. Memelihara kucing bisa secara outdoor yakni dilepas diluar rumah atau indoor, didalam rumah. Penyayang berusaha menjaga dari segala hal yang mungkin dapat terjadi dan berakibat fatal. Beberapa pemilik ada yang merawat semi outdoor atau indoor. Sebentar dibiarkan lepas diluar, sebentar di dalam rumah terus selama beberapa minggu.
Memilih sistem perawatan mempunyai latar belakang kebijakan berbeda-beda di tiap wilayah dan negara. Faktor lain berupa pertimbangan lingkungan outdoornya apakah memungkinkan seekor kucing hadir sebagai bagian ekosistem. Contohnya jika lingkungan sekitar banyak kucing pejantan liar dan Anda punya kucing jantan anakan kelak jika besar bakalan bertengkar dengan pejantan liar untuk memperebutkan kucing betina. Jangan heran jika akan banyak luka di tubuhnya.
Penyayang sebaiknya berlangganan dengan dokter hewan praktek terdekat dan mempunyai pelayanan emergensi sebab peliharaan Anda rawat terluka. Catat nomer kontak dokter Anda. Jangan menyimpan satu nama namun lebih dari dua nama lengkap dengan nomer mereka.
Merawat dengan outdoor banyak resikonya . Kecelakaan, trauma lingkungan , kucing diburu sebagai mangsa predator, bertengkar dengan kucing lain maupun hewan lain dan rawan infeksi dari penyakit kulit semisal jamur, scabies sampai infeksi virus, rawan tersesat, keracunan dan kucing diambil orang.
Keuntungan pemilik tidak mengekang hewan mengekpresikan dirinya. Naluri berburu, naluri kawin dan naluri bertahan tersalurkan. Pemilik mesti memahami resiko demikian. Nyawa taruhannya . Pencegahan kesehatan pada kucing outdoor mesti ketat. Vaksinasi dengan ketat, pengobatan parasit dan kontrol serta sering ke dokter hewan.
Disisi lain resiko kucing membawa agen penyakit tinggi. Semisal scabies, cacing sampai penyakit virus dan bakteri. Contoh infeksi bakteri ialah leptospirosis. Kucing yang barusan keluar sebaiknya disediakan antiseptik bagi tubuhnya, bisa berupa spray atau dengan kain lap. Pemilik harus benar benar memikirkan kondisi diatas. Pemilik harus menyediakan waktu dan uang lebih. Anda harus memiliki dokter hewan yang bisa melayani emergensi.
Kucing indoor tanpa disteril sangat menyiksa kucing dari sisi psikologis. Naluri outdoor mencari pasangan sangat tinggi menambah level stres . Kucing indoor akan berusaha keluar rumah dengan cara memanjat pagar dan dinding . Resiko patah tulang dan cedera tinggi. Saran steril menjadi tujuan utama kucing yang akan dipelihara dengan indoor. Beberapa penyakit pada kucing indoor sebagai berikut penyakit saluran kemih bagian bawah (sistitis idiopatik dan urolitiasis kalsium oksalat) penyakit kulit (dermatitis atopi/acral lick) , obesitas, diabetes, penyakit gigi, kucing bosan, bahaya rumah tangga (luka bakar, racun, jatuh), kucing tidak aktif , penurunan kebugaran, masalah perilaku (menyemprot, menggaruk), masalah perilaku (perilaku obsesif) dan hyperthiroidisme.
Ada keuntungan dan kerugian dalam cara merawat kucing Anda. Semoga memberi wacana .
Grandrose, 2 Maret 2022
Eka Andrijan Novianto
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar