NILAI KEJUJURAN BAGI MASA DEPAN
Kisah ini aku dedikasikan kepada Ayah dan Bunda yang sedang mendidik putra putrinya yang berkomitmen menegakkan kejujuran sepanjang masa.
Kisah ini terjadi tujuh tahun yang lalu, saat Raisa (nama samaran) masuk di kelas 7. Bersekolah di sekolah negeri Impian (Samaran juga) sebagai sekolah favorit di kota Liliput Indonesia.
Saat itu Raisa masuk kelas akselerasi, kelas bergengsi dengan situasi ujian perdana. Ujian semester. Ujian berlangsung dengan lancar. Semua soal dikerjakan dengan maksimal.
Sampai rumah, Raisa dengan keadaan bersedih, menjumpai mamanya. Spontan meminta maaf. "Mama", kata Raisa, sedikit histeria sedih. " Loh, kenapa kamu kok minta maaf dik?" mama menyaut. "Aku minta maaf jika nilaiku paling jelek diujian tadi." Soalnya semua teman temanku saling contohan, aku sendiri yang ngak contohan. Guru yang jaga juga diam saja, seakan mengijinkan itu terjadi" Pengakuan Raisa dengan jujur.
Sekolah favorit, murid pilihan. Terdidik dengan karakter rendah. Sedih minta ampun. Kedua orang tuanya sangat keheranan. Dua puluh tahun mereka loh bakal jadi pemimpin bangsa. Mereka terbiasa dengan nilai ketidakjujuran. Nilai yang tetanam dengan suasana yang bisa jadi sama.
Miris, bergetar terliputi hal buruk yang akan datang.
Ayah dan Bunda inilah kisah nyata, semoga ini tidak ada lagi dialami oleh putra putri Anda. Cukup pada Raisa yang menjunjung nilai hakiki kehidupan. Kejujuran. Yang sudah ditanam orang tuanya.
Saat kejadian itu kedua orang tuanya bilang kepada Raisa, nilai terbaik itu ada padamu, teruslah jujur dalam segala hal. Itulah nilai hakiki kehidupan. Nilai masa depan. Bangsa dan negaramu. Indonesia.
Salut buat Raisa dan kedua orangtua. Hebat
#Tantangan Menulis Hari ke -21
Salam Sehat
Salam Keluarga Bahagia
Drh. Eka Andrijan Novianto
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren dok
makasih mentor
Super dok...meski kadang nyatanya byk diantara kita yg diam saja ketika melihat kebohongan. Hehe.
Berarti orang tua berhasil menanamkan nilai kejujuran kepada Raisa, Pak. Salut. Kejadian seperti itu masih banyak, Pak. Kalau hanya mengejar nilai, cara tak jujurlah yg dipakai. Izin follow ya, Pak Dokter. Salam sukses dan salam literasi.
semangat Bunda Guru
Ternyata saya sdh mem-follow Pak Dokter .... hehehe .... lupa! Sukses selalu untuk Pak Dokter Eka.
Ternyata saya sdh mem-follow Pak Dokter .... hehehe .... lupa! Sukses selalu untuk Pak Dokter Eka.
Mantap dok. Katakan yg benar itu walaupun pahit. Itu juga konsep sebuah kejujuran. Semoga kita bisa menanamkan prinsip kejujuran pada diri kita, anak-anak kita. Semangat dok.
semangat terus dok
Ketidak jujur an awal pembentuk karakter negatif lain, spt Safety player, kerap menyalahkan pihak lain, lari dari masalah dsb, salut mentor hebat... Yg ditulis pagi ini pe er kita semua utk re check nurani utk baik selalu... Terima kasih
peer sepanjang hayat