Sekolah Bukan Laundry
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi anak-anak dalam memperoleh sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam kehidupan. Lembaga pendidikan ada yang bersifat formal, non formal dan informal. Lembaga pendidikan formal yang dimaksud adalah pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pengertian sekolah dalam buku yang berjudul “Sociology The Key Concepts” (Scott, 2006), schooling is where children and young people are formally exposed to knowledge and skills (through subjects and curricula) required to function as part of a particular society. Sekolah adalah sarana bagi anak-anak dalam belajar secara terstruktur dan sistematis (formal) dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam kehidupan.
Orang tua memasukkan anak-anak mereka ke sekolah dengan harapan yang tinggi, yaitu agar anak-anak dapat menjadi lebih baik dalam hal keilmuan dan keterampilan sehingga dapat menunjang perbaikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sebagai orang tua tentunya telah mempersiapkan diri dalam berbagai hal untuk mengantarkan anak-anak ke sekolah sesuai dengan keinginan dan tingkat kemampuan masing-masing. Setiap sekolah memiliki sejumlah aturan-aturan yang harus diikuti pembelajar dan wali murid dan ada juga sejumlah biaya yang harus dibayar untuk menunjang kelancaran dan kesuksesan proses pembelajaran.
Di sekolah, anak-anak belajar sesuai dengan jumlah jam pelajaran yang tersedia setiap hari dan setiap minggunya selama satu tahun pelajaran. Guru sebagai aktor dalam membelajarkan peserta didik di kelas memiliki tugas dan tanggung jawab mencapai tujuan pembelajaran. Sebelum mengajar, guru telah mempersiapkan sejumlah perangkat pembelajaran yang disusun secara rasional sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan capaian tujuan pembelajaran. Kesuksesan pembelajaran terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik, sebagaimana yang dijelaskan dalam buku yang berjudul "Mudah Merancang Perangkat Pembelajaran" (Febriani, 2019), bahwa perubahan yang dikehendaki dari hasil pembelajaran adalah 1) peserta didik menguasai pengetahuan; 2) peserta didik dapat berinteraksi dengan baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat; 3) peserta didik memiliki sejumlah keterampilan yang berguna dalam kehidupan.
Guru dan perangkat sekolah bersinergi dalam mewujudkan visi dan misi pendidikan yang ditetapkan. Namun, anak-anak bukanlah milik sekolah atau guru secara fisik dan bathin. Sekolah sebagai sarana dalam memberikan fasilitas dan bimbingan bagi anak-anak belajar bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas pembelajaran yang berlangsung di lingkungan sekolah, namun di luar sekolah anak-anak kembali pada tanggung jawab orang tua atau keluarga masing-masing. Ketika anak-anak berada di rumah, maka orang tua dan keluargalah yang bertanggung jawab memberikan perhatian, bimbingan, dan pengawasan terhadap perilaku mereka. Adakah sepulang sekolah, anak-anak dibimbing oleh orang tua atau keluarga dalam mengulangi pelajaran di sekolah? jawabannya kembali kepada orang tua masing-masing yang berkemungkinan jawabannya ada dua yaitu ada dan tidak ada.
Sebagaimana kita hidup dalam sebuah sistem sosial dimana sekolah, keluarga, dan masyarakat memiliki peran masing-masing sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Mengutip pernyataan seorang ahli sosiologi yang menyatakan bahwa: sistem sosial terdiri dari sejumlah aktor-aktor individual yang saling berinteraksi dalam situasi yang sekurang-kurangnya mempunyai aspek lingkungan atau fisik, aktor-aktor yang mempunyai motivasi dalam arti mempunyai kecenderungan untuk "mengoptimalkan kepuasan", yang berhubungan dengan situasi dan media yang terstruktur secara kultural. (Parsons, Talcott dan Shils, 1951)
Anak-anak tidak akan memperoleh hasil belajar yang baik tanpa adanya dorongan dan motivasi dari orang tua atau keluarga mereka. Sepulang sekolah, anak-anak ada yang langsung pulang kerumah dan sebagian lagi ada yang singgah ke rumah teman, ada lagi singgah di warung, dan singgah ditempat lainnya. Aktivitas-aktivitas yang dikerjakan anak-anak sepulang sekolah tentunya tidak dapat dikontrol lagi oleh pihak sekolah. Interaksi dengan teman sebaya juga memberi salah satu pengaruh terhadap perilaku anak-anak. Anak-anak yang berteman dengan anak-anak yang tidak sekolah atau kurang motivasi untuk sekolah akan memberikan efek negatif dalam proses internalisasi nilai-nilai yang akan dimilikinya. Bergaul dengan orang yang suka merokok, berkata kasar, minuman alkohol, tawuran, mencuri, dan lain sebagainya akan berdampak pada perilaku anak-anak. Bagaimanapun, anak-anak membutuhkan kasih sayang dari pihak keluarga dalam mendorong dan membimbing mereka untuk dapat belajar lebih baik dan meraih cita-cita yang diinginkan.
Sekolah tidak sama halnya dengan sistem laundry yang mana dapat merubah pakaian kotor menjadi pakaian bersih. Sipemilik pakaian datang ke laundry untuk membersihkan pakaian yang kotor dengan memberikan sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan yang berlaku. Sipelanggan hanya tinggal menunggu hasil cucian yang bersih dan telah distrika rapi oleh pihak laundry sehingga dapat dipakai langsung. Orang tua tidak boleh berpikiran instan dimana ketika anak sudah dimasukkan ke sekolah, si anak akan menjadi anak yang sukses tanpa pengawasan dan bimbingan dari orang-orang disekitar mereka. Orang tua tidak hanya bertanggung jawab dalam bidang materil atau uang saja tapi juga bertanggung jawab dalam aspek bathiniah si anak. Uang memiliki dua sisi yang berlawanan, seperti halnya sebuah pisau, dimana ada sisi tumpul dan ada sisi tajam. Dengan adanya uang, proses pembelajaran dapat berlansgung sesuai dengan harapan, namun dengan uang juga dapat menjerumuskan anak-anak kearah perilaku menyimpang. Intinya adalah sekolah tidak dapat mewujudkan perilaku peserta didik yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, jujur, mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab tanpa bantuan atau peran orang tua atau keluarga dan masyarakat.
Fungsi sekolah adalah membantu keluarga dalam mendidik anak-anak menjadi lebih baik, yang bukan berarti sekolah dapat menjadikan anak yang tidak baik menjadi anak yang lebih baik layaknya laundry pencuci pakaian. Hal ini disebabkan, proses interaksi yang dijalani anak-anak dalam kehidupannya tidak hanya berlangsung di lingkungan sekolah, tetapi juga berada di lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat sekitar. Selama proses interaksi berlangsung, anak-anak akan memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang kemudian akan diinternalisasi kedalam diri mereka masing-masing. Proses pembelajaran juga dapat diperoleh seseorang melalui hasil pengalaman seseorang dengan orang lain, masyarakat, media berbasis teknologi informasi, dan lingkungan alam sekitar.
Dengan demikian, peran keluarga sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak baik secara fisik, materil, dan bathin. Anak-anak juga butuh apresiasi atau penghargaan dari orang tua dan keluarga mereka untuk keberlangsungan eksistensi dirinya sebagai seorang anak, seorang pelajar, dan sebagai anggota masyarakat. Bantuan orang tua dalam hal: perhatian, kasih sayang, bimbingan, kenyamanan, dan pengawasan selama proses masa pembelajaran sangat besar manfaatnya dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak untuk menyosong masa depan yang lebih baik.
Sumber:
Febriani, E. A. (2019). Mudah Merancang Perangkat Pembelajaran. Bandung: Pustaka MediaGuru.
Parsons, Talcott dan Shils, E. A. (1951). Toward a general Theory of Action. Cambrige, Mass: Harvard University Press.
Scott, J. (2006). Toward a General Theory of Action. New York: Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9780203127810
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
MasyaAllah kereeenn habis Cakni semangat menulis cakni..insyaAllah akan bisa menjadi penghasilan pasif bagi cakni...karena cakni punya potensi yang luarbiasa di bidang ini... fighting semoga bisa jalan dakwah jg melalui tulisan ini cakni...chayooo semngaaattttt
MasyaAllah kereeenn habis Cakni semangat menulis cakni..insyaAllah akan bisa menjadi penghasilan pasif bagi cakni...karena cakni punya potensi yang luarbiasa di bidang ini... fighting semoga bisa jalan dakwah jg melalui tulisan ini cakni...chayooo semngaaattttt
MasyaAllah kereeenn habis Cakni semangat menulis cakni..insyaAllah akan bisa menjadi penghasilan pasif bagi cakni...karena cakni punya potensi yang luarbiasa di bidang ini... fighting semoga bisa jalan dakwah jg melalui tulisan ini cakni...chayooo semngaaattttt
MasyaAllah kereeenn habis Cakni semangat menulis cakni..insyaAllah akan bisa menjadi penghasilan pasif bagi cakni...karena cakni punya potensi yang luarbiasa di bidang ini... fighting semoga bisa jalan dakwah jg melalui tulisan ini cakni...chayooo semngaaattttt
MasyaAllah kereeenn habis Cakni semangat menulis cakni..insyaAllah akan bisa menjadi penghasilan pasif bagi cakni...karena cakni punya potensi yang luarbiasa di bidang ini... fighting semoga bisa jalan dakwah jg melalui tulisan ini cakni...chayooo semngaaattttt
Terima kasih ibu guru inge kadarsih atas apresiasinya. Semua ini merupakan hasil dorongan dan hadiah yang sangat besar teruntuk kakaknya. Tanpamu sayang apalah jadinya diri ini. I love you my best sister Inge kadarsih. Jangan lupa daftar juga inge digroup gurusiana ini ya.
MasyaAllah kereeenn habis Cakni semangat menulis cakni..insyaAllah akan bisa menjadi penghasilan pasif bagi cakni...karena cakni punya potensi yang luarbiasa di bidang ini... fighting semoga bisa jalan dakwah jg melalui tulisan ini cakni...chayooo semngaaattttt
Barakallah my best sister
makasih ibu @fauziah