Eka Chandra Satria, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Motivasi Berlipat untuk Menulis Buku

Motivasi Berlipat untuk Menulis Buku

Pada hari Sabtu tanggal 3 Juni 2017 tepat disela-sela menikmati permainan tenis meja, saya dihubungi via telepon untuk mengikuti pelatihan literasi penulisan buku. Lokasi pelatihan di hotel utami tidak sulit untuk dijangkau karena dekat dengan bandara internasional Juanda. Saya sampai di hotel pada pukul 11.00, lebih dahulu dari jadwal check in. Sempat menduga harus menunggu di lobi sampai 12. Akan tetapi pihak hotel sudah memberikan arahan untuk masuk ke kamar hotel terlebih dahulu. Kamar hotel berada di lantai dasar dengan akses sinyal internet yang susah. Otomatis koneksi hubungan via sms dan telepon menjadi senjata andalan saya untuk menghubungi kolega ketika berada di dalam kamar. Pengalaman mengikuti kegiatan serupa untuk penginapan biasanya 1 kamar untuk 2 orang. Akan tetapi untuk bimtek literasi kali ini satu kamar digunakan untuk menginap 4 orang. Awalnya agak tidak nyaman untuk kenyamanan privasi. Sejalan dengan waktu pelatihan kondisi di kamar menjadi lebih menarik dengan adanya interaksi dengan guru- guru luar biasa. Berbagai percakaan yang bermutu menambah wawasan dari penulis terutama pada pengenalan budaya. Budaya yang dibawa dari daerah asal terutama yang paling terlihat adalah logat bicara walaupun sama-sama berbicara dengan Bahasa Indonesia. Interaksi dengan rekan dari luar daerah di seluruh Indonesia pada kegiatan Bimtek membuat saya yakin akan bhinekanya negara Indonesia. Walaupun berbeda-beda logat bicara tetapi tetap satu juga bahasanya, Bahasa Indonesia sehingga apapun yang diucapkan menurut logat masing-masing tetap paham juga.

Saya sempat bertemu dengan salah satu narasumber pada malam hari sebelum beliau menyampaikan materi. Dari kesan pertama bertemu saya tidak tahu kalau beliau adalah narasumbernya. Hal tersebut meruakan asumsi saya berdasarkan penampilannya yang sederhana dan face yang kelihatannya sih masih muda. Pada saat beliau pertama kali diperkenalkan untuk menyampaikan materi kedua setelah pemateri pertama sempat ragu apakah bisa mengimbangi pemateri pertama. Tidak saya duga narasumber kedua memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dengan gaya penyampaian materi yang bagus.

Para narasumber kegiatan bimtek mampu memberikan motivasi yang berlipat pada setiap sesi. Motivasi yang diberikan benar-benar bisa memberikan dorongan pada saya untuk mau menulis. Semua narasumber mampu memberikan keyakinan pada saya bahwa menulis bukan aktivitas yang sulit. Motivasi berasal dari hasil karya para peserta bimtek lain maupun dari pengalaman pribadi narasumber sebagai penulis yang dibuktikan dengan buku hasil karya para narasumber. Permasalahan yang disamapaikan oleh peserta bimtek dapat dijawab dengan baik oleh narasumber. Hal tersebut membuat saya yakin bahwa acara bimtek ini dilakukan oleh panitia dengan persiapan yang matang dengan tujuan yang jelas. Hal-hal dari narasumber yang bisa saya jadikan bahan perbaikan diri adalah cara berinteraksi dengan peserta bimtek yang baik. Menggunakan pendekatan andragogi, penyampaian materi lugas dan jelas tapi tidak terkesan menggurui karena juga menghargai pendapat dan pengalaman dari peserta bimtek.

Akan tetapi satu hal dari pernyataan pembicara dari P4TK PJOK dan narasumber yang membuat sedikit ganjalan di hati yaitu berkaitan dengan penyebutan istilah guru Olahraga. Apakah memang sah apabila guru PJOK disebut sebagai Olahraga? Bukankah kita sekarang berada di komunitas “sendiri”?

Saya mendapatkan pengalaman yang berharga dari peserta Bimtek. Semuanya brilian dan memiliki karaker yang kuat sebagai seorang pengajar. Sebuah pribahasa “ bagai katak di kolam yang kecil” menggambarkan kondisi saya pada bimtek yang diselenggarakan di Hotel Utami kali ini. Sebelumnya saya beranggapan bahwa guru PJOK tidak memiliki kemampuan yang istimewa di bidang literasi. Hal tersebut berdasarkan pengalaman saya berintaksi dengan guru PJOK di daerah asal pada kegiatan MGMP. Secara pribadi saya sudah menulis beberapa artikel di blogger untuk keperluan adsense google. Pada saat itu saya berpikir bahwa hal yang saya lakukan sudah sangat baik karenan saya memandang bahwa menulis bukan merupakan skil utama bagi guru PJOK. Pandangan tersebut hilang seketika pada saat mengikuti bimtek literasi. Saya bertemu dengan guru-guru PJOK yang suka plus hebat dalam menulis.

Dari faktor-faktor yang saya sebutkan di atas, saya memiliki tekad untuk menulis buku yang bermanfaat bagi orang lain. Mulai dari sekarang sampai 2 bulan ke depan satu jargon yang akan saya pegang berbunyi “ Sagu Sabu” Satu Guru – Satu Buku.

Penulis adalah peserta bimtek literasi penulisan buku oleh P4TK PJOK - BK

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post