Eka Erawati

Guru SMPN 55 Surabaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
GENERASI KALONG

GENERASI KALONG

Awal pandemi covid 19 tahun 2019 di kota Wuhan China, salah satu hewan yang viral disebut sebagai "biang keladi" adalah kelelawar. Hewan ini lazim menjadi santapan kuliner di kota wuhan dalam bentuk sajian sup kelelawar. Kelelawar dianggap sebagai inang alami dari virus ebola, rabies, sars dan mers. Sars dan mers merupakan jenis dari virus corona. Kelelawar di Indonesia juga familiar disebut Kalong. Hewan yang mudah ditemui menggelantung di pohon-pohon atau gua saat siang hari menikmati tidur dan baru berkelana saat malam beranjak tiba.

Kebiasaan atau gaya hidup kalong kemudian menjadi majas metafora untuk menggambarkan perilaku manusia yang menyerupainya. Mereka adalah seseorang atau sekelompok orang yang baru memulai kehidupan pada malam hari dan menikmati tidur di siang hari. Majas ini tidak berlaku bagi mereka yang memang sewaktu-waktu mendapat pekerjaan sift malam seperti security, sopir, pilot, dokter, perawat dan lain sebagainya. Majas ini berlaku pada mereka yang sudah membiasakan diri atau punya pola menetap seperti ritme hidup kalong atau kelelawar.

Kelompok "generasi kalong " ini semakin banyak jumlahnya saat pandemi covid 19 terjadi. Mereka berasal dari kaum muda milenial yang mendapat bonus waktu berlimpah karena kebijakan SFH (School From Home) dan WFH (Work From Home). Kaum muda milenial utamanya para pelajar ini mendapatkan euforia luar biasa karena merasa "merdeka" menentukan waktu kapan dan dimana belajar.

Mereka tidak lagi "terbelenggu" ketentuan harus masuk pagi dengan segala ceremoni nya. Ketentuan kehadiran diukur bedasarkan respon on line yang bisa diukur dalam 1x 24 jam. Sebagai contoh ,anak saya kelas 5 SD yang sedang menjalankan Penilaian Tengah semester (PTS) akan dianggap hadir jika sudah mengerjakan PTS. Batas waktu pengerjaan pukul 07.00 sampai dengan 23.59. Dia bebas mengerjakan kapanpun pagi, siang atau malam

Menurut data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini ada 68 juta pelajar terdampak pandemi mulai dari tingkat Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Angka yang sangat besar dan semula digadang-gadang sebagai bonus demografi negara. Namun dengan adanya pandemi, bonus demografi ini bisa jadi tidak akan maksimal dikarenakan belum siapnya masyarakat dan pemerintah menfasilitasi tumbuh kembang mereka dengan baik. Tumbuh kembang yang dimaksud adalah melaksanakan tugas perkembangan sesuai dengan usia masing-masing. Menurut panduan Bimbingan dan Konseling, bagi para pelajar SMP mereka diharapkan sudah memahami bakat dan minat. Bagi siswa SMA diharapkan sudah memahami arah pilihan karir.

Ketidakhadiran secara fisik di sekolah membuat mereka tidak memiliki waktu terstruktur untuk membuat perencanaan hidup dan menata masa depan. Banyak pelajar yang saya temui menghabiskan waktunya di malam hari untuk main game, nonton film atau sekedar nongkrong bareng di warung kopi. Mereka kembali tidur menjelang dini hari dan baru terjaga saat siang hari. Orangtua sebagian besar sudah mulai beradaptasi dengan ritme ini. Mereka tidak ada tuntutan repot di pagi hari. Tidak terburu-buru menyiapkan sarapan pagi, membuatkan bekal hingga mengantarkan sekolah.

kegiatan pengembangan diri yang bisa difasilitasi kegiatan ekstrakurikuler juga tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka. Kehadiran pelatih secara virtual tentu sangat berbeda dalam menghasilkan skill yang mumpuni. Misalnya dalam ekstra kurikuler futsal. Tentu skill kekompakan tim, jiwa kompetisi dan melatih kecepatan menggring bola tidak akan bisa terjadi hanya dalam dunia imajinasi. Kelebihan energi inilah yang akhirnya teralihkan pada kegiatan lain non produktif seperti bermain game on line.

Jika bermain game on line banyak pelakunya adalah anak-anak dan remaja laki-laki beda hal nya dengan remaja putri. mereka banyak menghabiskan waktu luangnya berselancar di sosial media seperti instagram, youtube, tik tok dan menonton drama. Hadirnya sejumlah layanan video streaming semacam, netflix, disney, Viu, we Tv, HBO, Mola TV dan lain sebagainya semakin memberikan varian tayangan menarik selama 1x 24 jam. Mereka banyak yang melakukan kegiatan menonton secara maraton di malam hari. dampaknya saat pagi hari mereka masih tertidur.

Kondisi di atas menyebabkan kegiatan belajar on line terstruktur di pagi hari kurang maksimal. Guru-guru mulai mengeluhkan susahnya mengundang siswa dalam kegiatan meeting on line pagi. Kahadiran siswa bisa dihitung jari. Saat tagihan tugsa semakin menumpuk guru diibaratkan "debt collector" bagi para siswanya. Padahal hampir semua sekolah sudah melakukan pemangkasan waktu belajar, materi hingga keluwesan waktu pengerjaan tugas-tugas. Namun dikarenakan faktor kemalasan dan kalah prioritas kegiatan akhirnya kegiatan sekolah menjadi terabaikan.

Lahirnya "generasi kalong" ini lah yang dikhawatirkan kelak akan merusak bonus demografi negara kita. Mereka bisa menjadi generasi " stunting learner". Kondisi dimana pembelajar mengalami stanting intelektual karena enggan belajar dan enggan membaca. Mereka enggan belajar bagaimana untuk tahu dan enggan belajar untuk menjadi sesuatu.

Perlu kekompokan seluruh elemen bangsa untuk segera menyelamatkan mereka. Prioritas pengendalian wabah harus menjadi skala prioritas agar wabah segera bisa diatasi. Butuh energi besar untuk "membayar hutang" dari sesuatu yang hilang selama wabah berlangsung. Hutang yang maksud adalah jenis pembelajaran yang tidak bisa dilangsungkan secara daring seperti sikap, attitude dan kebiasaan belajar. Para guru dan orangtua harus ektra sabar selama masa putra-putrinya ber transisi dari "kebiasaan ngalong" menuju kebiasaan "ayam berkokok di pagi hari".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wau... keren ulasannya Say...Kalong yang luar oada malam hari, kalau bisa dilakukan hindari salam Literasi

17 Sep
Balas

Terimkasih Bu Hasnah . salam kenal. semangat literasi

17 Sep

Mantul mbak, smg dibaca dan dipahami oleh mereka sehingga dpt merubah kebiasaan buruknya.

17 Sep
Balas

Siip Bunda mantap keren salam kenal dan salam sukses

17 Sep
Balas

Terimkaaih Bu Rini . Salam kenal kembali

17 Sep

Mantap bu artikelnya.

17 Sep
Balas

Terimakasih Bu Nurasia. salam kenal

17 Sep

Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.

17 Sep
Balas

Terimkasih Bpk Edi Sutopo

17 Sep

Iya, bu benar banyak siswa yang menghabiskan waktunya dimalam hari seperti main game, nonton film dll. Membuat para siswa merasa ngantuk saat pagi hari dan malas saat jam pelajaran daring.

17 Sep
Balas

Iya Bu, karena malemnya tidak tidur, jadi paginya mengantuk. Jadi kalau dikasih tugas tidak konsentrasi dan akhirnya mendapat nilai jelek, serta jadinya meremehkan tugas yang diberikan guru.

17 Sep
Balas

Iya bu benar, karena banyak siswa yg tidak pernah belajar sama sekali dan membuka buku yg telah di pijami sekolah, cuman hanya mengandalkan google aja bu itu tidak efisien sekali bagi pembelajaran online

17 Sep
Balas

Iya bu, banyak siswa yang nyantai saat siang karena tugasnya bisa di kerjakan sampai malam. Dan menghabiskan waktu siang sampai sore dengan bermain game. Kalo sudah malam mengantuk dan tdk sempat mengerjakan tugas yg di berikan.

17 Sep
Balas

Benar Bu,kebanyakan para siswa menunda mengerjakan tugas lebih awal.Para siswa berpikir bisa lebih santai mengerjakan tugasnya.Alhasil karena menunda nunda,banyak guru menanyakan kenapa belum mengerjakan tugas.Nilai para siswa dan siswi kebanyakan kosong,karena mereka malas mengerjakan lebih awal.

17 Sep
Balas

hehehe betul bu saya sbg pelajar sekarang juga menjadi seperti itu. Kehidupan yg nyantai, bangun subuh sholat lalu tidur dan bangun dzuhur shalat makan dan baru mengerjakan tugas. Kadang tugas ada yg nyelip jadi tdk terselesaikan. Saya kira tugas yg nyelip eh ternyata konsentrasi saya yg mungkin agak terganggu karna siklus ini. Tapi saya mulai menyadari itu, saya berusaha ke siklus yg lama kembali jadi manusia bukan kelelawar lg. Karna jika hal ini dilakukan terus menerus, kata mama saya akan merusak otak dan mengundang penyakit lain terutama bagi saya yg mempunyai gangguan lambung.

17 Sep
Balas

Artikelnya sangat bagus bu,benar sekali karena adanya pandemi ini banyak siswa yg mengabaikan tugas sekolah,yang mereka inginkan hanya bermain game dan bebas melakukan apa saja,bahkan banyak juga anak yang melupakan makan juga ibadahnya,tak hanya itu saja mereka rela begadang hanya buat main game,kegiatan sehari-hari hanya hp saja yg dipegang,sampai-sampai banyak ortu yang mengeluhkan kelakuan anaknya,semoga pandemi ini cepat berlalu agar anak bisa kembali lagi kesekolah,,aamiin

25 Sep
Balas

Artikel nya sangat bagus bu, memang di masa pandemi seperti ini banyak pelajar indonesia yang menggunakan waktu nya untuk bermain,menonton drama danlain lainnya,bahkan lupa dengan waktu nya dan pelajarannya. Semoga masa pandemi ini bisa berlalu dan pelajar pelajar indonesia pun juga bisa menggunakan waktu nya dengan benar, dengan begitu bisa belajar di sekolah kembali

28 Sep
Balas

Artikel nya sangat bagus bu, memang di masa pandemi seperti ini banyak pelajar indonesia yang menggunakan waktu nya untuk bermain,menonton drama danlain lainnya,bahkan lupa dengan waktu nya dan pelajarannya. Semoga masa pandemi ini bisa berlalu dan pelajar pelajar indonesia pun juga bisa menggunakan waktu nya dengan benar, dengan begitu bisa belajar di sekolah kembali

28 Sep
Balas

Artikel nya sangat bagus bu, memang di masa pandemi seperti ini banyak pelajar indonesia yang menggunakan waktu nya untuk bermain,menonton drama danlain lainnya,bahkan lupa dengan waktu nya dan pelajarannya. Semoga masa pandemi ini bisa berlalu dan pelajar pelajar indonesia pun juga bisa menggunakan waktu nya dengan benar, dengan begitu bisa belajar di sekolah kembali

28 Sep
Balas

Iya bu,kebanyakan siswa malas malasan atau main game saat diberi tugas di pagi hari karena bisa dikerjakan sampai malam hari alhasil banyak siswa yang kesusahan mencari soal karena menyelip nyelip dan kadang juga tidak mengerjakan karena miss padahal guru memberi waktu siswa mengerjakan tugas sampai malam hari itu karena jika hpnya dibawa ortu nya kerja,tidak punya pulsa,dll tetapi siswa malah menyalahgunakan waktu yang diberikan oleh guru

01 Oct
Balas

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terusdan jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadi malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct
Balas

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terus dan jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadi malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terus dan jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadi malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct
Balas

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terusdan jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadi malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct
Balas

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terus dan terus jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadi malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct
Balas

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terus dan terus jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadikan anak tersebut menjadi kan malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct
Balas

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terus dan terus jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadikan anak tersebut menjadi kan malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct
Balas

Iya bu benar, karena malam hari selalu bergadang mainan games terus dan terus jadi paginya masih mengantuk jadi dan menjadikan anak tersebut menjadi kan malas mengerjakan tugas tugas nya tidak selalu tepat pada jam waktunya dan pada akhirnya tugasnya menjadi tertumpuk dan nilai nya banyak yang bolong bolong dan mengerjakan nya tidak sesuai hari yang telah disediakan pada hari waktu itu juga dan sering menunda nunda mengerjakan tugas nya pada hari yang tidak sesuai pada mapel mata pelajaran tersebut.

02 Oct
Balas



search

New Post