Eka Erawati

Guru SMPN 55 Surabaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEMUA BERAWAL DARI KEINGINAN MULIA AGAR ANAK BAHAGIA

SEMUA BERAWAL DARI KEINGINAN MULIA AGAR ANAK BAHAGIA

Untuk membahagiakan anak generasi z orangtua saat ini hampir semuanya punya syarat wajib memberikan ponsel pintar pada anaknya. Tidak semua orangtua cukup tangguh menahan gempuran rengekan anak yang meminta smartphone dengan beragam alasan yang diutarakan. Bahkan jika yang merengek adalah anak-anak dengan usia masih Balita. Permintaan smartphone kemudian berlanjut pada kebutuhan akan paket data agar bisa digunakan untuk beragam kebutuhan akses on line. Mulai dari game, streaming youtube hingga bersosial media. Sebagian orangtua merasa sebagian dari tugas pengasuhan anak selesai dengan anak mereka memegang ponsel pintar. Anak akan diam di suatu tempat dengan asyik bermain ponsel tanpa khawatir “kelayaban”. Anak-anak juga tidak akan lagi mengganggu HP milik orangtuanya

Selama penggunaan ponsel pintar masih dalam batas wajar sah-sah saja HP menjadi solusi untuk membunuh kebosanan anak saat mendapatkan waktu luang mereka. Misalnya anak-anak memegnag HP hanya satu sampai dua jam seperti jatah menonton TV dengan konten yang yang posistif. Bahkan bagi orangtua yang bijaksana bisa mengarahkan putra-putrinya untuk menghasilkan banyak karya ataupun uang dengan belajar secara on line. Tapi akhir-akhir ini banyak orangtua yang mengeluhkan jika penggunaan HP anak sudah tidak bisa dikendalikan. Beberapa keluahan yang sering diutarakan antara lain :

1. Tidur hingga larut malam bahkan ada yang menjelang pagi

2. Karena tidur terlalu malam dampaknya susah bangun pagi sehingga terlmbat ke sekolah atau anak memilih bolos sekolah

3. Mengabaikan orangtua karena merasa lebih pintar

4. Mengabaikan kesehatan karena telat makan dan dehidrasi

5. Di sekolah kurang konsentrasi

6. Ada jarak komunikasi karena mereka mayoritas sudah memberi password pada HP nya

Dalam dua hari ini kami mencob dua testimoni pada siswa yang sering datang terlambat ke sekolah. Atas seizin orangtua Hp anak kami minta bawa saat konsultasi. Respon mereka cukup positif bahkan sangat berterima kasih pada sekolah karena hanya gurunya yang mampu meminta password HP anaknya. Mereka merasa sudah kalah dari anak. Saat diminta berhenti main HP yang ada adalah perlawanan balik dari si anak. Hasil penelusuran kami membuktikan bahwa pada HP anak-anak berusia 13 hingga 14 tahun mayoritas situs yang diakses adalah situs berkonten pornografi. Mereka mengakses melalui aplikasi vpn dikarenakan banyak situs pornografi yang sudah diblokir kemeninfo. Dengan aplikasi VPN mereka bisa mengakses dari negara lain.

Anak-anak yang telah kami wawancari menyampaikan bahwa memang mereka mengakses konten pornografi dan game on line setiap hari. periode terlama adalah saat liburan. Tempat favorit mengkases internet adalah di warkop . Mereka mengakui bahwa kebiasaan tersebut berpengaruh buruk pada diri mereka sendiri. Salah satunya kebiasaan berfantasi seperti dalam video berkonten pornografi yang mereka lihat saat menemukan stimulus baik di rumah atau sekolah. Mereka juga sering mengabaikan perintah atau nasehat orangtua karena dianggap mengganggu kenyamanan saat sedang asyik bermain game on line.

Banyak orangtua yang memutuskan untuk mendatangi guru , psikolog atau psikiater saat kondisi sudah bisa dikatakan sangat terlamabat. Mungkin kami bisa membantu mereka dengan cara merestart ulang HP nya. Namun kami tidak bisa merestart ulang memori otak anak. Butuh waktu lama untuk bisa mengalihkan fantasi liar mereka dengan kegiatan-kegitan menarik penggantinya. Butuh komitmen kuat untuk meresechedule kapan HP bisa dipegang anak. Butuh kreatifitas tingkat tinggi mengisi waktu luang anak agar mereka tidak mengalami internet addiction. Butuh menjadi raja tega menghadapi rengekan anak saat meminta HP nya jika diluar batas ketentuan. Karena keinginan mulia membahagiakan anak tak selamanya sejalan dengan keinginan mewujudkan impian dan citata-cita anak pada masa depannya.

#tantanganGurusiana

#tantangan30harimenulis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post