Masih ada cinta untuk Tri
Selaksa cinta untuk Tri
Eka Fitria. Sagu sabu liko 3
Upacara bendera pagi senin telah selasai, kupilih beberapa buku dan lembaran absen untuk kubawa kekelas. Tiba tiba serombongan siswa laki laki terengah engah berlari kekantor guru, mereka menggotong seorang teman nya yang terlihat tak sadarkan diri. “Bu, Tri pingsan , nafas nya sesak” salah seorang dari mereka melapor dengan cemas. “Ayo, kita tidurkan saja di sofa” jawab ku sambil meletak kan buku buku yang sudah kusiapkan. Segera ku longgarkan pakayan nya, teraba tubuh kurus itu dingin dengan nafas memburu tidak beraturan.
Tri lagi batin ku, memandang paras anak yatim berusia 13 tahun yang duduk dikelas tujuh itu. Sejak semester satu sudah tak terhitung masalah yang dibuat nya, dan puncak nya ketika beberapa minggu lalu dia di ciduk polisi sedang pesta lem bersama beberapa teman nya di jam pelajaran sekolah. Tidak hanya Tri, ada 4 orang siswa lagi yang hari itu digelandang kekantor kepala sekolah bersama polisi dan ketua pemuda . peristiwa ini sotak membuat murka banyak pihak di sekolah. Orang tua mereka segera dihadirkan dan kesapakatan pun dibuat. Hasil nya mereka harus di rehabilitasi BNN dan baru bisa diterima lagi di sekolah ini.
Tri melenguh pendek mata nya mulai berkedip, seorang guru mengantar kan segelas air hangat . “Tri, kamu sudah makan?” Tanya ku sambil memenepuk nepuk lembut pipinya. Mata sayu nya mulai terbuka , dia menggeleng lemah. “Minum dulu yuk” , ku sodor air ke depan wajah nya. Lagi lagi dia menggeleng lemah. “ sudah berapa hari tak makan tri?” tanyaku lagi. “ semalam aku makan buk” jawab nya sambil berusaha untuk duduk. Kupandangi wajah kuyu nya. Wajah yang berbeda dari biasa, lemah tak berdaya dan seperti putus asa. Ya Allah hati ku meringis membayangkan sisulung yang hampir sebaya dia. Sulung ku yang akan cemberut bila tak kupeluk sebelum berangkat sekolah, sulung ku yang akan merajuk bila salam nya sepulang dari mesjid tak segera kujawab. Kupandangi lagi wajah Tri, wajah yang keseharian nya kumal, garang dan menjengkelkan, hari ini berubah kuyu dan mohon belas kasihan.
Tri tinggal bersama ibu dan seorang adik perempuan nya yang masih duduk dikelas 4 SD. Ayah nya sudah meninggal sejak lama. Sejak itu sang ibu harus membanting tulang untuk melanjutkan kehidupan keluarga kecil mereka. Apapun pekerjaan dilakoni nya, mulai dari menyabit rumput, menjadi asisten rumah tangga, dan menjadi buruh tani. Berat nya beban hidup membuat waktu nya tersita. Tri sering ditinggal sampai malam menjaga adik nya yang sering menangis entah karena hal apa.
Hingga suatu hari Tri bertemu dengan Pandi, anak tetangga, yang bersekolah di luar kota. Pandi anak orang berada, tapi karena salah pergaulan dia tumbuh sangat liar dan tampa sopan santun. Dirumahnya Tri sering bosan menghadapi adik nya yang rewel. Dia sudah mulai meninggalkan adik nya, berboncengan dengan motor Pandi, bebas dan lepas kemana saja. Setiap pulang kerumah, ibu nya yang lelah sudah menyambut nya dengan makian dan bahkan pukulan, Rumah pun mulai tak nyaman buat Tri. Tri rindu almarhum ayah nya yang penyayang. Bersama Pandi, Tri mulai menghisap Lem. Sensasi nya bisa membuat Tri bertemu ayah, katanya. Dia juga mulai merokok, main games di warnet dan pulang larut malam.
Sebagai seorang guru dan yang juga seorang ibu saya sangat prihatin dengan kasus Tri. Haruskah anak yang baru memasuki usia remaja itu kehilangan masa depan dengan fisik dan psikis yang rusak parah? Himpitan ekonomi, Lingkungan yang permisif, dan kurang nya kasih sayang membuat Tri tumbuh di jalan yang salah. Penolakan dari berbagai pihak membuat nya terpuruk semakin dalam dan kelam.
Sebenarnya Tri menolak untuk pulang ketika ibu nya datang menjeput, namun tubuh nya yang lemah tak kuasa untuk bertahan. Kutatap punggung ibu dan anak itu menghilang di belakang pagar sekolah. Hatiku teriris karena tidak hanya satu Tri yang bernasib kelam, ada ribuan bahkan jutaan Tri di luar sana. Dalam hati ku berniat untuk mencoba menjadi pendengar keluh kesah Tri, memberi sedikit belaian kasih sayang dan membawa Tri kembali kejalan yang benar.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap....
yakiiin???
Smg tri segera menemukan jalan yang terbaik untuk masa depan hidupnya y buk
iya wii, hanya mencoba memandang dari sisi yang berbeda