EKA KARYANTI, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

DESA MENGGAMAT (KLUET UTARA), DESA KKN

DESA MENGGAMAT (KLUET UTARA)

(DESA KKN)

(Bagian : 2)

Semester demi semester dilalui Zahra dengan penuh keprihatinan, walapun begitu Zahra tidak menutup diri dari pertemanan. Zahra tetap ceria dan semangat belajar karena memang cita-citanya harus tercapai.

Nilai-nilai kuliah yang diperoleh Zahra memang tidak sempurna, tetapi tidak juga jelek. Nilai-niali kuliah Zahra kebanyakan sedang-sedang saja alian” B”. Nilai “A” ada walapun tidak banyak. Nilai “C” ada juga untuk beberapa mata kuliah.

Kuliah di Jurusan Teknik Kimia dengan hampir semua bukunya berbahasa Inggris menjadikan pemahaman akan materi yang dipelajari menjadi kurang maksimal. Praktikum menjadi hal yang wajib baik itu praktikum dasar kimia ataupun praktikum dengan materi inti teknik kimia.

Menjalani masa perkuliah sangat jauh berbeda dengan masa belajar di sekolah menengah atas (SMA). Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk sangat-sangat mandiri dan pandai membawa diri. Karena ada banyak mata kuliah yang harus diselesaikan dan ada banyak dosen dengan berbagai karakter yang harus dipahami.

Manakala terjadi salah paham dengan dosen baik disengaja maupun tidak, dampaknya akan sangat mengganggu. Paling tidak kita akan merasa tidak nyaman bila sedang mengambil mata kuliah dosen tersebut.

Tahun 1990-an dosen di fakultas teknik yang perempuan dapat dihitung dengan jari, dominannya adalah dosen laki-laki. Dan mahasiswanya juga dominan laki-laki. Jadilah Zahra salah satu bunga yang cantik diantara kumbang-kumbang yang beterbangan.

Tiba diakhir semester Zahra harus mengambil mata kuliah KKN untuk melengkapi syarat pembuatan skripsi sebagai tanda bahwa seorang mahasiswa akan menyelesaikan masa perkuliahannya. Kuliah Kerja Nyata terdiri dari empat SKS dan biasanya mahasiswa menjalani KKN selama empat puluh lima hari sampai dua bulan lamanya berada di desa yang ditunjuk.

Berangkat dengan menggunakan bus berukuran besar dengan titik kumpul di halaman kampus, semua mahasiswa yang akan berangkat KKN sudah siap dengan segala kelengkapannya selama di desa. Tidak terkecuali Zahra walaupun baju-baju yang dibawa tidak terlalu banyak, koper dan tasnya juga sudah mulai dimasukan ke bagasi bus. Menandai koper dan tas masing-masing adalah satu keharusan mengingat begitu banyaknya koper-koper yang hampir sama bentuk dan warnanya.

Tidak lupa para mahasiswa memakai jaket dan topi hijaunya sebagai identitas mahasiswa KKN sesampainya di desa masing-masing.

Hampir zuhur bus yang berisi mahasiswa mulai meninggalkan kota Banda Aceh menuju Aceh Selatan. Tahun 1995 kalau tidak salah perjalanan menggunakan bus dari kota Banda Aceh ke Aceh Selatan dengan ibukotanya Tapak Tuan menempuh jarak kurang lebih sekitar dua belas jam. Melewati tebing-tebing curam di pinggir laut dan jurang yang cukup mengerikan.

Perjalanan menuju desa tujuan sebenarnya sangat menyenangkan karena laut dan pantai yang dilalui sangat indah. Pantai yang masih perawan belum tersentuh oleh kemajuan jaman yang berefek rusaknya pantai oleh pembangunan hotel-hotel seperti pantai-pantai di kota-kota yang sudah modern.

Pohon-pohon kelapa yang melambai-lambaikan daunnya seolah menjadi hiasan yang tak terpisahkan dengan pantai yang berpasir putih. Bernyanyi bersama deburan air laut yang berwarna biru bergradasi hijau muda. Sungguh suatu pemandangan alam yang sangat indah lukisan Sang Pencipta.

Perjalanan dengan waktu yang panjang dan kelelahan mempersiapkan kelengkapan untuk berangkat KKN dihari-hari sebelumnya, membuat Zahra terlelap di sebagian perjalanannya. Pagi hari dikeesokan harinya rombongan bus yang membawa para mahasiswa transit disuatu tempat.

Zahra yang kelelahan ternyata tidak menyadari jika bus yang ditumpanginya sudah berhenti untuk istirahat sejenak dan mahasiswa-mahasiwa lainnya sudah turun dari bus untuk sekedar cuci muka, berwudhu dan sholat subuh, setelah itu mereka memesan kopi dan makanan ringan di kedai-kedai yang ada di areal tempat bus berhenti.

Mungkin waktu sudah berjalan dua puluh menitan, Zahra baru bangun dan tersentak kaget. Dengan mata belum sepenuhnya terbuka dan kepala yang masih pusing Zahra melihat sekelilingnya. Bus sudah kosong tidak ada satu orangpun, dari jendela bus Zahra melihat sebagian teman-temannya sudah di kedai kopi menikmati secangkir kopi panas dengan asap mengepul dan sajian beberapa kue diatas piring .

Zahra turun dari bus dengan perasaan tidak karuan, ada rasa malu karena tidurnya seperti orang pingsan. Sampai-sampai suara orang ribut-ribut hendak turun dari bus tidak terdengar sama sekali. Segitu lelahnya Zahra atau memang sedang tidak enak hati karena berangkat KKN dengan meninggalkan sedikit masalah.

“Tapi sudahlah….” pikir Zahra….aku pergi kuliah ketempat yang jauh dari jangkauan orang tua dan keluarganya bukan untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting. Saat ini Zahra harus fokus untuk cepat selesai kuliah agar beban ibunya bisa berkurang. Setelah kuliah selesai harus mencari kerja secepatnya….

Bersambung….

#tantangan menulis MG hari ke 2#

#tantangan menulis MG 30 hari#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat Zahra...

16 Jan
Balas

Mksh bunda...

02 Feb
Balas



search

New Post