Berlayar di Lautan Bahasa bersama KBBI dan PUEBI
Berlayar di Lautan Bahasa bersama KBBI dan PUEBI
Tantangan menulis hari ke 30
Berada di ruangan sebuah kampus swasta yang nyaman, yaitu kampus IPMI dengan seorang narasumber yang kompeten adalah sebuah keberkahan..
Dalam setiap pelatihan idealnya seorang narasumber harus sangat kompeten agar penyerapan materinya juga maksimal.
Seorang narasumber yang kompeten terlihat dari body languagenya dan cara bicaranya. Terlepas dari karakternya, seseorang yang kompeten dengan ilmu yang diampu akan sangat berbeda dengan yang tidak kompeten.
Kalau saya pribadi, saya suka pada guru, dosen dan narasumber dengan intonasi suara yang tegas. Tegas bukan berarti galak, karena seseorang yang tegas akan tetap berjalan pada koridornya.
Tetapi orang yang galak, memang suaranya sama-sama keras tetapi bisa aja dalam mengajar dan memberikan materi mencla-mencle gak karuan untuk menutupi ketidakmampuannya.
Di Kelas Editor Jakarta 2, yang menjadi narasumber adalah seorang Editor Senior Media Guru yaitu Bu Istiqomah. Buat saya, bu Istiqomah bukan orang baru. Sedikit banyaknya saya sudah mengenal beliau.
Entahlah,…beliau mngenal saya atau tidak?. Karena memang penggemar Bu Istiqomah sangat banyak. Kalaupun saya pernah bertemu secara pribadi dengan beliau hanya beberapa menit.
Semoga saja Bunda Istiqomah masih ingat saya, begitu biasanya saya memanggil Bu Istiqomah.
Di Kelas Editor Jakarta 2, kebetulan saya membantu sebagai MC. Bu Yuli Rachmaty yang juga pentolan Media Guru, memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar menjadi MC. Walaupun masih tergagap-gagap di depan audiens, tapi saya menikmatinya
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, Bu Yuli.”
Materi tentang editing/sunting diberikan Bunda Istiqomah dengan cara memberikan banyak contoh naskah dari yang parah tingakat kesalahannya sampai pada naskah yang sudah dianggap lumayan baik.
Dari contoh-contoh naskah yang diberikan kami dipersilakan membahasnya secara berkelompok. Membandingkan naskah sebelum diedit dengan sesudah diedit. Dimana saja letak kesalahannya?
Untuk membetulkan naskah kami harus mulai bersahabat dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Di Kelas Editor Jakarta 2, kebetulan audiesnya guru, tetapi tidak semuanya guru Bahasa Indonesia. KBBI dan PUEBI masih terasa asing untuk banyak guru.
Buat kami yang belum terbiasa kegiatan mengedit/menyunting harus bolak balik lihat KBBI dan PUEBI.
Cukup melelahkan dan membuat pusing, padahal yang kami sunting hanya 1 atau 2 paragrap.
Salah ketik, salah tata bahasa dan kesalahan makna itulah adalah kesalahan-kesalahan yang ada dalam suatu naskah.
Terbayang sudah pusing dan lelahnya pekerjaan seorang editor. Di Media Guru yang harus diedit justru bukan naskah-naskah yang sudah bagus seperti dipenerbit mayor.
Media guru adalah sebuah kapal besar tempat guru-guru penulis pemula yang mau belajar menulis sehingga suatu hari nanti tulisan kami akan semakin bagus.
Boleh dikatakan di Media Guru kami para guru belajar menulis dari nol, seperti kata-kata yang selalu saya dengar jika kita mengisi bahan bakar di SPBU.
Sebagai penulis pemula jangankan menulis naskah yang bagus, ide saja kadang-kadang kami tidak punya.
Mengikuti Kelas Editor Jakarta 2, saya bukan semata-mata ingin menjadi seorang editor. Paling tidak saya bisa menerapkan ilmu mengedit yang udah diberikan.
Swasunting atau mengedit sendiri naskah yang kita buat adalah langkah awal dari perbaikan sebuah naskah.
Kalau kita sebagai penulis pemula sudah cermat dan cerdas dalam menulis, selain meringankan beban editor untuk selanjunya editor akan fokus pada konten/isi dari naskah tersebut.
Menulis, menulis dan menulis itulah yang harus selalu dilakukan seorang penulis. Kuantitas tulisan akan mengimbangi kualitasnya.
“Proses tidak akan mengkhianati hasil.”
“Suatu saat tulisanmu akan menemukan takdirnya,” itu adalah kata-kata penyemangat buat seorang penulis pemula seperti saya.
#tantangan menulis hari ke 30#
#tantangan menulis MG 30 hari#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah
Mksh bunda Isti....supportnya.