Eka Karyanti, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GURUKU,......SUARAMU ITU LHO,.....

GURUKU,….SUARAMU ITU LHO,….

Tantangan menulis hari ke 13

Beberapa hari yang lalu ada kejadian di sekolahku. Seorang murid laki-laki kelas IX sering kabur dari kelas. Setelah orang tua-nya dipanggil dan ditanyakan apa masalahnya ,….?

Ternyata murid tersebut menjawab,…’saya tidak suka dengan semua guru yang ada di sekolah ini’….

‘Memangnya ada masalah apa dengan bapak/ibu guru tersebut ?’….tanya walikelas dihadapan orang tuanya.

Maka disebutkanlah kekurangan masing-masing guru oleh murid tersebut,….guru A begini,….guru B begitu,…. dan seterusnya. Sampai pada nama salah satu guru, murid tersebut menyebut,….’saya tidak suka ibu N karena suaranya pelan’.

Sebagai informasi murid tersebut bukanlah murid yang perfec dalam segi kompetensi. Informasi guru-guru yang mengajar di kelas IX, murid itu sering tidak mengikuti aturan dikelas. Sering ingin tampil beda diantara teman-temannya dalam hal yang negatif.

Karena pembicaraan tersebut terjadi di ruang guru, maka sedikit banyaknya kami para guru yang kebetulan duduk tidak jauh dari situ maka otomatis mendengar isi pembicaraan itu.

Kami beberapa guru saling berpandangan,…karena guru berinisial N yang disebutkan murid itu adalah guru baru. Dari informasi beberapa murid yang aku dengar memang ibu N tersebut kalau mengajar suaranya pelan sekali.

Terlepas dari masalah murid tersebut karena sering kabur dari kelas pada saat jam pelajaran berlangsung,…

Aku jadi ingat pengalaman sendiri sewaktu menjadi murid sekolah menengah pertama. Guruku berinisial ibu SG,….mengajar tata busana. Ketika mengajar suaranya lembut sekali hampir tidak ada intonasinya. Dan suasana kelas menjadi tidak hidup,….stagnan….

Ada satu kebiasaan buruk yang pernah aku lakukan pada saat jam pelajaran ibu SG. Aku dan beberapa teman minta ijin untuk ke kamar kecil secara bergantian, setelah itu kami tidak kembali lagi ke kelas.

Aku dan teman-teman pergi ke kantin kecil yang letaknya satu lantai dengan kelas kami. Kebetulan pada saat itu di sekolahku setiap lantainya ada kantin kecil di pojok tangga. Mungkin tujuannya agar murid tidak berjubel-jubel pada satu lokasi kantin.

Karena sekolah negeri maka jumlah murid di sekolahku cukup banyak, kira-kira hampir delapan ratus murid dengan rombongan belajar pagi dan siang hari.

Kembali lagi kepada murid yang bermasalah tadi,…apakah perasaan kami sama saat menghadapi guru yang mengajar dengan intonasi suara yang terlalu pelan/lembut ???

Ternyata suara guru yang terlalu pelan/lembut ketika mengajar membuat suasana belajar juga menjadi tidak menyenangkan. Padahal biasanya guru dengan suara yang lembut akan cenderung jarang sekali marah. Karena mungkin lebih sabar menghadapi murid-murid dengan berbagai karakternya.

Berbeda dengan aku setelah menjadi guru, maka aku tidak segan-segan mengeluarkan suara kalau itu bisa membuat kelas menjadi kondusif.

Hampir dua puluhn tahun menjalankan profesi sebagai guru banyak sekali pengalaman dari sesama rekan guru yang dapat aku petik.

Walapun sampai saat ini aku bukan guru yang sempurna, tetapi dengan segala kelebihan dan kekuranganku, aku berusaha semaksimal mungkin mentranfer ilmu kepada murid-muridku.

Satu hal yang aku dapat ambil hikmahnya dari kejadian murid yang suka kabur dari kelas dan dari pengalamanku sendiri sewaktu menjadi murid adalah bagaimana kita sebagai guru dapat menjaga intonasi suara dan body language kita ketika mengajar di depan kelas.

Bagaimana caranya kita membuat suasana di kelas menjadi kondusif, walaupun tidak terlepas juga dari murid-murid yang memang tidak pernah bisa fokus belajar dan membuat suasana kelas sulit dikendalikan. Tidak jarang kita harus berkomplik kecil dengan murid.

Dilengkapi dengan bermacam model dan metode pembelajaran yang sedang digaung-gaungkan sekarang ini, yang paling penting menurut aku adalah wibawa seorang guru harus selalu ditegakan.

Ketika memulai tahun ajaran baru dan memasuki kelas apalagi yang isinya murid-murid yang baru masuk secara perlahan aku sudah menanamkan karakter kepada murid harus seperti apa mereka menghadapi guru,…siapapun gurunya.

Wibawa seorang guru harus terpelihara,…sejalan dengan rasa saling menghargai murid-murid diantara temannya.

Menjadi guru adalah pekerjaan mulia dengan jaminan surga,….itu adalah kata-kata manis yang sering kali aku dengar dan Insya Allah,….aku termasuk salah satunya,….amiiinnn.

#maafkan saya ya bu,…. kepada guruku ibu SG#

#tantangan menulis hari ke 13#

#tantangan menulis MG 30 hari#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mksh bunda....

14 Feb
Balas

Mantab Bu guru.

01 Feb
Balas



search

New Post