Eka Karyanti, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kelapa Jatuh, Mumbangpun Jatuh

Kelapa Jatuh, Mumbangpun Jatuh

Kelapa jatuh, mumbangpun jatuh. Artinya jika “sudah waktunya” maka kematian tidak akan memilih usia berapa yang akan “berpulang.”

Belakang ini kita agak dikejutkan oleh meninggalnya orang-orang muda. Yang secara usia kita berpikir “belum pantas mati.”

Sebagai contoh dari kalangan selebrity atau orang-orang yang hampir selalu ada dilayar kaya, sehingga hampir seluruh rakyat Indonesia tahu walaupun tidak mengenalnya secara dekat.

Ashraf Sinclair yang meninggal pada 18 Februari 2020, sekitar pukul 04.00 WIB akibat serangan jantung. Membuat kita yang suka nonton sinetron melankolis merasa terkejut dan sekaligus bersedih.

Saya sendiri juga mengalami selama WFH dan LFH hampir tiga minggu ini, sudah ada dua orang peserta didik di tempat saya mengajar “kembali ke hadiratNya”.

Minggu pertama kami para guru mendapat kabar salah seorang anak kelas tujuh meninggal dunia karena penyakit lever.

Minggu kedua belajar di rumah saya kembali dikejutkan oleh berpulangnya seorang peserta didik kelas delapan sebut saja inisialnya R. Infonya R tidak didahului sakit karena malamnya masih bercanda-canda dengan kakaknya.

Rasa terkejut dan sedih lumayan merambati hati ini, karena memang cukup mengenal dan kebetulan mengajar R, dua tahun pelajaran berturut-turut yaitu kelas tujuh dan kelas delapan.

Masih muda, ceria, energik itulah bayangan yang tinggal dan bermain dipelupuk mata tentang R. Tidak jarang juga saya menegur R karena sering mengobrol di kelas.

“R…,” biasanya saya hanya memanggil Namanya dan meenatap wajahnya lebih dalam.

“Maaf,…maaf,…bu,” begitu biasanya R memberikan reaksi. Walaupun 10 menit kemudian akan ngobrol lagi dengan teman di sebelahnya.

Jelang minggu keempat isolasi mandiri di rumah saja, kita kembali dikejutkan dengan meninggalnya seorang penyanyi dan musisi yaitu Glenn Fredly, tepatnya 8 April 2020. Banyak khalayak mengantar kepergiannya keperistirahatan yang terakhir.

Kelapa jatuh, mumbangpun jatuh. Peribahasa itu benar adanya. Lahir dan mati adalah hak prerogatife Allah terhadap hambanya.

Kita tidak bisa menyayangkan hanya karena menurut kita “belum pantas mati.” Allah lebih tahu dan akan menjalankan hakNya.

Pelajaran hidup sudah ada disekeliling kita, tinggal lagi kita yang masih hidup dan masih diberikan kesempatan untuk bertobat dan menambah tabungan amal.

Tulisan ini dimaksudkan lebih kepada menasehati diri sendiri. Dan semoga di masa WFH, LFH, Sosial Distancing, Phisycal Distancing, PSBB dan semua upaya yang telah dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah akan terlihat nyata hasilnya untuk meredam persebaran virus yang sedang mewabah.

#tantangan menulis hari ke 80#

#tantangan menulis MG 90 hari#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Asmiin yaa robbal'aalamiin.

10 Apr
Balas

Kematian itu pasti. Sudah ditentukan oleh yang maha kuasa. Permasalahannya sudahkah kita mempersiapkan perbekalan yang cukup untuk menghadapinya ?

09 Apr
Balas



search

New Post