Kelas Editor Jakarta 2 Menambahan Wawasan Kebahasaan
Kelas Editor Jakarta 2 Menambah Wawasan Kebahasaan
Tantangan hari ke 28
Tanggal 15-16 February 2020 hampir 100 orang mengikuti Kelas Editor Jakarta 2, di IPMI Internasional Business School. Mereka yang ikut kelas editor pada umumnya sudah pernah mengikuti kelas Sagusabu.
Beberapa orang bukunya sudah siap cetak, ada yang masih berproses sunting dan ISBN, ada juga yang bukunya sudah sampai di luar negeri untuk alih bahasa.
Dua hari Sabtu dan Minggu mengikuti kelas editor banyak sekali ilmu yang kami dapat. Selain itu silaturahmi sesame guru penulis tetap terjaga.
Hari pertama, kelas editor dibuka dengan sambutan oleh Prof. Aman Wirakarta Kusuma sebagai Ketua Sekolah Tinggi Manajemen IPMI. Beliau adalah mantan rector IPB dan pernah juga berkecimpung di Unesco.
Sambutan selanjutnya oleh Ibu Gana Royana Putri, Head of Learning Resource Center IPMI. Ibu Gana adalah seorang wanita muda dengan perawakan mungil dan dinobatkan sebagai pustakawan terbaik di Indonesia.
Banyak ilmu yang diberikan oleh bu Gana terkait bagaimana kita harus menghargai karya orang lain, dengan cara tidak melakukan plagiarisme.
Pengetahuan tentang plagiarism dikupas tuntas, tindakan apa saja yang termasuk plagiarisme dan sangsi yang didapat jika plagiarisme dilakukan oleh seorang penulis.
Walaupun teori tentang plagiarisme adalah sesuatu yang baru bagi kami para peserta kelas editor, khususnya saya paling tidak cukup memberikan rambu-rambu agar para penulis tidak melakukan pencurian ide, naskah bahkan kepemilikan.
Mengapa orang melakukan plagiarisme ? Itu dikarenakan malas berpikir, suka menunda waktu, instan oriented dan rasa tidak percaya diri.
Sebagai penulis pemula hendaknya kami harus membiasakan diri bahwa apa yang kami tulis haruslah ide yang orisinil, tidak mengutip sebagian apalagi seluruhnya.
Seandainya harus ada kutipan dalam tulisan yang kami buat, maka sumber harus disebutkan secara jelas.
Setelah istirahat makan siang, acara dilanjutkan pada dengan temanya “Pengetahuan Dasar tentang Editing.”
Materi tentang editing diberikan oleh Editor Senior Media Guru, Bu Istiqomah. Beliau dengan gamblangnya membahas tentang seluk beluk dunia editor dan suka dukanya menjadi seorang editor.
Kode etik editor dan syarat menjadi seorang editor, menjadi bahan yang juga dibahas panjang lebar di harin pertama pelatihan.
Suasana ruangan kampus IPMI yang nyaman dengan tata letak meja dan kursi yang dibuat melingkar, seolah-olah kami adalah kalangan eksekutif yang siap mendengarkan materi yang diberikan oleh narasumber.
Waktu yang diplot dari jam 08.00 – 15. 30, terasa kurang untuk materi tentang editing. Tujuan utama diadakannya pelatihan editor, paling tidak kami masing-masing penulis dapat melakukan swasunting naskahnya sendiri sehingga tidak terlalu berantakan dari ketatabahasaan.
Hari kedua, materi dilanjutkan dengan Teknik Editing Dasar dan Praktek Editing. Kami para peserta pelatihan diberikan beberapa contoh naskah dari yang parah karena tidak mengikuti aturan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sampai naskah yang tata bahasanya bagus tetapi kontennya masih kurang mengena.
Beberapa contoh naskah yang diberikan kepada para peserta untuk diedit/disunting sebagai praktek nyata. Peserta harus mengedit dengan memakai KBBI dan PUEBI sebagai rujukan.
Itupun sudah cukup membuat kami pusing membacanya karena penulisannya yang masih berantakan.
Terbayang sudah pekerjaan para editor Media Guru yang harus mengedit sekian banyak naskah penulis pemula. Ada istilah bodrek 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya untuk menggambarkan tingkat keparahan penulis pemula.
Kami dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengedit potongan naskah dan mempresentasikan naskah yang sudah diedit.
Bu Istiqomah dengan karakternya yang tegas dan berwibawa, tidak segan-segan melontarkan suara kerasnya dalam memberikan penjelasan. Memang sih, ada banyak diantara kami yang belum terlalu paham, walaupun sudah dijelaskan berkali-kali.
Selain karena dunia editor adalah sesuatu yang baru untuk kami, ternyata memahami tata Bahasa Indonesia yang notabene adalah bahasa sehari-hari, ternyata cukup rumit dan membuat pusing tujuh keliling.
Sore hari kedua, pelatihan berakhir. Banyak ilmu yang bu Istiqomah berikan kepada kami. Semoga ilmu tentang cara mengedit/menyunting dapat bermanfaat dan membuat tulisan kami sebagai penulis pemula menjadi lebih baik lagi.
#tantangan menulis hari ke 28#
#tantangan menulis MG 30 hari #
#menerapkan ilmu editing#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat