KETIKA HARUS BERKOMITMEN

Tantangan menulis hari ke 7

Komitmen adalah suatu keadaan dimana seseorang membuat perjanjian (keterikatan), baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain yang tercermin dalam tindakan/perilaku tertentu yang dilakukan secara suka rela maupun terpaksa (sumber : KBBI).

Sebagai contoh seseorang yang sudah menikah maka kedua belah pihak harus berkomitmen terhadap pernikahan mereka. Didepan penghulu kedua belah pihak sudah berjanji dihadapan Tuhannya dan orang tua kedua mempelai. Didalam buku nikah ada dijelaskan secara tersirat dan tersurat hal-hal apa saja yang harus dipatuhi jika ingin pernikahannya langgeng.

Seorang mahasiswa ketika akan memulai perkuliahan juga sudah berkomitmen kepada dirinya sendiri, orang tua dan kampusnya untuk menaati segala aturan yang berlaku dikampusnya dan belajar sebaik-baiknya agar meraih IPK yang tinggi dan selesai dengan cepat.

Begitu juga seorang pelajar, pekerja baik karyawan swasta ataupun pegawai pemerintah maka mereka berkomitmen terhadap kondisinya masing-masing.

Bolehkah mereka atau kita melanggar komitmen tersebut ?....Jawabannya boleh saja tetapi kita harus menerima sangsi atau akibat dari komitmen yang kita langgar.

Berapa lamakah kita harus berkomitmen ?....Seumur hidup kita,

Lalu apa hubungannya komitmen dengan konsisten (stabil/taat aturan) ? Menurut saya berangkat dari adanya komitmen pada diri sendiri maka akan tercipta apa yang dinamakan konsisten.

Contoh kecil lagi seorang penulis atau tepatnya seorang penulis pemula yang belajar menulis dan diberikan tantangan oleh sang komandan selama 30, 60 dan 90 hari. Maka penulis itu segera berkomitmen terhadap dirinya sendiri untuk menerima tantangan menulis sesuai kesanggupannya.

Dengan komitmen tersebut maka penulis itu akan konsisten untuk selalu menulis setiap harinya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Apapun hambatannya.

Jika dihubungkan dengan ilmu saintis maka komitmen bisa dilogikakan,….

Seseorang yang mempunyai cita-cita yang sangat tinggi padahal orang tersebut berada dititik nadir. Dimana orang-orang disekelilingnya menampikan cita-citanya dan tidak mendukungnya.

Manakala orang tersebut sudah berkomitmen dalam hati, maka sinyal tersebut akan dikirimkan ke otak. Otak akan memerintahkan seluruh organ-organ tubuhnya untuk mendukung cita-cita orang tersebut.

Lalu apakah cita-citanya yang sudah digantungkan setinggi langit akan mudah dicapai ?,… tentu saja tidak. Karena kita bicara tentang orang yang berangkat dengan segala keterbatasannya.

Tetapi karena orang tersebut berkomitmen tinggi terhadap cita-citanya maka darah didalam tubuhnya akan terus memompakan semangat untuk terus meraih cita-citanya.

Walaupun dalam perjalanan mencapai cita-citanya orang tersebut berganti peran beberapa kali, tidak masalah karena semua itu akan memperkaya pengalaman hidupnya kelak.

Seperti nasehat orang tua kita, “ jangan menjadi seperti katak dibawah tempurung”.

Mungkin disini akan saya singgung sedikit apa yang sering disebut mental blok. Kebanyakan orang akan membangun tembok yang sangat tinggi untuk membatasi dirinya sendiri. Orang yang sudah membuat mental blok terhadap dirinya sendiri maka dia tidak akan pernah atau sulit sekali melihat peluang yang ada didepan mata.

Semua peluang yang tercipta didepan matanya maka akan selalu dibanding- bandingkan dengan resiko yang akan dia dapatkan jika peluang itu gagal. Orang tersebut terlalu takut akan bayang-bayang resiko yang dibuatnya sendiri.

Untuk mengatasi mental blok banyaklah membaca buku-buku yang positif, autobiografi orang-orang terkenal, berteman dengan orang-orang yang membuat kita berpikir positif.

Karena dengan banyak membaca dan sering memberikan challenge terhadap diri sendiri maka jaringan saraf anatara otak kanan dan otak kiri akan tersambung.

#tantangan menulis hari ke 7#

#tantangan menulis MG 30 hari#