Eka Karyanti, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kumpulan Cerpen Si Buah Hati Kera yang Rakus dan Pembohong

Kumpulan Cerpen Si Buah Hati Kera yang Rakus dan Pembohong

Kera yang Rakus dan Pembohong

 

Di sebuah hutan di pinggiran pantai Pulau Bali,  hiduplah seekor kera yang rakus. Kera itu bernama  Are. Are adalah seekor kera yang paling dewasa di hutan tersebut.

Diantara teman-temannya Are mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu rakus dan suka berbohong. Jika  diajak mencari makan dan mengumpulkan buah-buahan dari hutan, maka Are akan bermalas-malasan.

Banyak sekali alasan  Are agar ikut mencari makanan dan kalau teman-temannya sudah mengumpulkan makanan, maka dengan senang hati Are akan ikut menikmatinya.

Pada suatu hari Are dan teman – teman mencari makan di sekitar hutan tapi saat mereka mencari makan Are menghilang. Teman-temanya kaget dan mencari Are kesana-kemari,  sampai mereka kelelahan.

 Akhirnya para kera itu pun melanjutkan lagi mencari makan kembali, mereka mengumpulkan buah-buahan dan menyimpannya disuatu tempat yang tersembunyi.

 Siang hari  mereka pergi  ke tempat penyimpanan makanan. Para kera sudah lapar, mereka ingin makan bersama-sama.

Ketika salah seekor kera membuka tempat penyimpanan makanannya, alangkah kagetnya kera-kera  itu. Mereka  sudah tidak melihat ada makanan lagi di tempat tersebut,  tapi mereka melihat ada Are tidak jauh dari tempat itu.

 Ternyata yang  memakan dan menghabiskan  semua buah-buahan tersebut  adalah Are. Saat itu teman-temannya melihat dan memperhatikan Are dengan rasa curiga.

Tetapi dengan tidak merasa bersalah  Are pergi  berlalu begitu saja kembali kerumahnya. Sesampainya di rumah Are tertawa kegirangan, karena perutnya sudah kenyang tanpa dia harus bersusah payah mencari makanan.

Tetapi ada juga terselip perasaan takut di marahi teman- temannya jika perbuatan buruknya ketahuan. Belum lama  Are pulang ke rumah, rupanya kera-kera tersebut berunding dan mendapatkan kesimpulan bahwa yang memakan semua buah-buahan mereka adalah Are.

Teman-teman Are langsung pergi dan mendatangi rumah Are. Mereka  memanggil Are dengan teriakan marah Are,

“Are dimana kamu,!!!”

“Keluarlah jangan bersembunyi,”!!!

Are yang sedang beristirahat dan hampir tertidur kaget mendengar suara ribut-ribut di depan rumahnya. Are keluar dari rumahnya dan memandangi teman-temannya tanpa rasa bersalah. “Ada apa teman-teman ?, kalian ini mengganggu tidur siangku saja,” kata Are dengan santainya. Teman-teman Are yang memang sudah kesalpun bertambah marah.

“Are kenapa kamu memakan semua makanan yang ada di tempat penyimpanan makanan/” tanya mereka hampir serempak.

“buah-buahan itu sengaja kami kumpulkan setiap hari sedikit demi sedikit untuk persediaan makanan,” kata salah seekor kera dengan suara lantang.

“Maaf teman-teman,  aku sangat lapar sehingga aku lupa bahwa kalian belum makan, “sahut Are dengan suara pelan.

“Tapi aku juga punya makanan yang kubawa pulang ke rumah untuk persediaan, jika kalian mau ambil saja didalam tas ku teman-teman, “kata Are mulai merasa ketakutan.

 Para kera tersebut mengambil tas Are dan membukanya,

“Arrreee dimana makanannya kenapa tidak ada ditas mu, “teriak mereka bersamaan

 Maaf,…maaf teman-teman aku lupa, kalau aku sudah memakannya tadi dijalan saat menuju pulang kerumah, “ujar Are tanpa ekspresi.

“Terus kami makan apa sekarang?, “tanya kera yang paling besar badannya diantara yang lainnya.

“Sekali lagi maafkan aku ya teman-teman, aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatan burukku lagi, “kata Are.

“Baiklah untuk sekali ini kami memaafkan kamu.” Merekapun pergi dari rumah Are.

Malam akan segera tiba kera-kera itu akan makan malam ditempat yang berbeda,  karena di tempat yang tadi sudah habis persediaan makanannya.

Teman-teman Are akhirnya merasa kasihan pada Are dan mereka mengajak Are untuk ikut makan di tempat yang berbeda, tapi Are tidak mau iku.

 Mereka pun berangkat tanpa Are, tapi saat mereka berangkat Are secara diam-diam pergi ke tempat tersebut lebih cepat dari teman-temannya. Dia mengambil semua makanan itu dan memakannya sampai habis.

 Saat teman-teman Are sampai di tempat penyimpanan buah-buahn yang lain, kembali mereka tidak melihat adanya makanan. Semuanya hilang tak berbekas.

Akhirnya mereka pulang tanpa makan padahal mereka sudah sangat kelaparan karena sedari siang belum makan.

Di jalan pulang mereka melewati rumah Are. Teman-teman Are saat pulang memanggil Are,  Arepun keluar dari rumahnya. Teman-teman Are berkata,

“Are,… kami  minta maaf ya ternyata kami tidak menemukan makannan di tempat itu.” Are tidak tahu harus menjawab apa, akhirnya diapun memutuskan untuk berbohong dan Are menjawab perkataan mereka,

“Tidak mengapa teman-teman, ”Are menjawab degan kebohongannya.

Keesokan harinya Are bangun sangat pagi, dia berniat untuk mencari makan sendiri. Are pun sampai di suatu tempat yang banyak terdapat pohon buah-buahan. Are berhassil membawa semua makanan  yang ada di tempat itu.

 Saat teman-teman Are bangun, mereka kembali berkeliling hutan untuk mencari makan. Tetapi mereka tidak menemukan satupun pohon buah-buahan di hutan tersebut. Semua pohon buah yang mereka temui sudah tidak ada buahnya lagi.

Akhirnya hari itu mereka pulang masih dengan perut yang sangat lapar dan memakan apa saja yang mereka temui di sepanjang jalan untuk mengisi perut.

Sementara Are di rumahnya berkelimpahan makanan. Melewati jalan pulang, Kembali kera-kera tersebut secara tidak sengaja mampir ke rumah Are. Dan teman-temannya melihat Are sedang makan dengan rakusnya.

 “Hai Are kenapa kamu makan sendiri tanpa kami?” kata salah satu teman Are dengan ekpresi wajah yang  marah.

Are menjawab, “ Ini adalah hasil pencarianku sendiri tadi pagi.”

“Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan mencari makan di hutan.”

“semua pohon buah yang sedang berbuah, aku ambil dan aku habiskan buah-buahannya.

“Kamu tidak boleh seperti itu Are, “mereka menasehatinya,

“sifat rakus, dan pembohong, itu tidak baik, “lanjut teman-temnanya.

“Nanti kamu tidak mempunyai teman, jika sifatmu seperti itu.”

“Arepun tersadar bahwa selama ini, ia sudah sangat menyusahkan teman-temannya. Are meminta maaf kepada teman-temannya, dan berjanji dengan sepenuh hati tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Dan Are juga berjanji bahwa mulai besok pagi, ia akan bangun pagi-pagi sekali dan pergi ke hutan sebelah utara untuk mengganti makanan yang sudah dicurinya.

“Teman-teman maafkan aku ya, “kata Are penuh penyesalan.

“Baiklah, tapi kamu sudah dua kali membuat kami tidak bisa makan.”

“Apakah janjimu bisa kami pegang kali ini,” tanya mereka serempak

“iya, bisa teman-teman, “kata Are dengan semangat.

Akhir teman-temannya memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Are. Semoga Are bisa membuktikannya dan tidak ingkar janji lagi.

 

 

Pesan Moral: kita tidak boleh rakus, serakah dan pembohong

 

#Tantangan menulis hari ke 64#

#tantangan menulis MG 90 hari#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post