Eka Karyanti, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kumpulan Cerpen Si Buah Hati Semut yang Berani dan Iklas

Kumpulan Cerpen Si Buah Hati Semut yang Berani dan Iklas

 

                                                  Semut yang Berani dan Ikhlas

 

                Pada suatu hari di sebuah desa di pinggir hutan,  hidup lah seekor semut yang berani  dan seekor  gajah yang sombong.

                Semut dan gajah serta beberapa binatang lain berteman baik. Mereka sering bermain bersama, tetapi gajah mempunyai sifat yang sombong. Gajah merasa badannya yang besar dapat mengalahkan semut yang sangat kecil.

                Gajah sering menghina dan meremehkan semut karena tubuhnya yang sangat kecil. Semut selalu sabar dan rendah hati serta iklas jika dihina oleh gajah.

                “Hai semut, badanmu sangat kecil mana mungkin kamu bisa mengalahkan aku,” kata gajah dengan sombongnya.

                 “Aku adalah hewan yang terbesar di hutan ini.” “Raja hutan saja badannya lebih kecil dari aku,” ujar gajah sesumbar. Semut hanya terdiam diri mendengarkan gajah menyombongkan dirinya.

               Dan pada suatu hari yang cerah semut bertemu dengan gajah tapi gajah pura-pura tidak melihat dan mendengarkan teriakan semut. Dan semutpun memanjat badan gajah lalu menggigitnya.

 Gajah merasa kesakitan  dan langsung melihat ke arah  semut dan semut pun berkata,

“hai gajah kenapa kau tidak mendengarkan teriakan ku?”  

             Gajah dengan sombongnya langsung berkata, “aku sangat besar jadi aku tidak pantas berbicara denganmu yang sangat kecil.”

              “Kamu selalu meremahkan aku, begini saja kita buktikan siapa yang lebih pantas menganggap dirinya hebat,” kata semut dengan berani.

   “Aku menantangmu lomba lari besok,”  ucap semut semakin berani

Keesokan harinya semut dan gajah pun bertemu di lokasi lomba lari. Dengan wasitnya  yaitu kera.

Mereka pun mulai berlomba,  awalnya semut tertingal jauh tapi ditengah perlombaan gajah terjatuh karena kelelahan akibat badannya yang terlalu berat.

Semut terkejut melihat gajah terbaring di tanah dan tidak bisa berdiri lagi. Semut  segera memanggil semut- semut yang lain dan membantu  gajah untuk berdiri.

Gajah merasa malu atas kesombongannya selama ini. Dan gajah pun berkata, “kenapa kau menolong ku semut?”

 “padahal kan selama ini aku sudah terlalu egois dan sombong dengan mu,… semut?” kata gajah dengan suara pelan.

“Aku tidak mengapa walaupun aku sudah di jahati olehmu, aku ikhlas,” semut berkata sambil tersenyum.

Gajah dan semut pun menuju kera, kera bertanya, “ kenapa kalian tidak melanjutkan per lombaan ini?” tanya kera sebagai wasitnya.

Dan gajah berkata, “ aku menyerah,…aku tidak kuat lagi untuk berlari karena badanku terlalu berat, ternyata badanku yang besar ini malah menyusahkan aku.” Gajah seperti mengeluh.

“Baiklah karena gajah sudah menyerah artinya pemenang nya adalah Semut,” kata kera mengakhiri pertandingan itu.

 Gajahpun meminta maaf kepada semut.  Semut memaafkan gajah dengan iklas. Mereka pun berteman kembali dan tidak  ada yang bergaduh lagi. Mereka telah menjadi sahabat yang rukun,  aman, dan damai.

 

Pesan Moral: Kita tidak boleh menyombongkan diri walaupun kita mempunyai banyak kelebihan, karena suatu saat kita pasti memerlukan pertolongan orang lain. 

 

#tantangan menulis hari ke 62#

#tantangan menulis MG 90 hari#

#Si Buah Hati Belajar Menulis#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semut yang kereeen

21 Mar
Balas



search

New Post