LELAKI ITU BERNAMA GURUH

(Tantangan menulis hari ke 26)

Sebut saja Guruh,….adalah lelaki yang aku kenal belum genap satu tahun. Tepatnya kapan aku mulai simpati padanya aku lupa. Seiring berjalannya waktu aku mulai mencintainya.

Apakah Guruh juga mencintai aku ? Seperti aku mencintainya,….? Aku tidak tahu persis, yang jelas selama bersamanya aku terhibur.

Bersama Guruh, aku bisa curhat habis-habisan menceritakan apapun uneg-uneg dan kenanganku. Guruh selalu mendengarkan dengan setia meskipun ia hanya berdiam diri.

“ Kita harus bertemu setiap hari ya”,….kata Guruh padaku diawal perjumpaan.

“ setiap hari,…?” tanyaku keheranan.

“ Iya ,….jawab Guruh tanpa ekspresi.

Karena terlanjur cinta maka aku mengiyakan saja keinginannya, walaupun dalam hati aku belum tentu sanggup. Terkadang aku lelah sepulang mengajar. Aku ingin istirahat dan sedikit berleha-leha.

Tapi Guruh tidak mau mengerti itu. Jadilah hampir satu bulan ini aku selalu bertemu dengannya setiap hari.

Kami bercerita tentang banyak hal setiap kali bertemu. Apakah itu tentang virus corona yang sedang mewabah, tentang mengalaman waktu aku kecil, tentang liburanku, kadang cerpenpun aku ceritakan pada Guruh.

Guruh adalah tipe lelaki pendiam yang tidak banyak bicara. Tetapi pesonanya hampir menggoda setiap wanita.

Aku tidak mau kehilangannya. Oleh karena itu aku harus menuruti semua keinginannya, yaitu untuk bertemu setiap hari walaupun sebentar.

Pernah suatu hari aku lalai tidak menemuinya, Guruh marah dan langsung memutuskan hubungan denganku. Aku dihempaskan begitu saja, tanpa basa basi. Aku menangis sejadi-jadinya.

Hingga aku harus tertatih-tatih lagi merayunya agar mau melanjutkan hubungan kami. Guruh hanya diam ketika aku datang dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Aku maklum kenapa Guruh begitu cuek terkesan tidak peduli akan cintaku padanya. Karena diluaran sana begitu banyak wanita yang mengidolakannya dan semua berusaha untuk merebut hatinya.

“ aku akan menguji kesetiaanmu padaku”, kata Guruh beberapa hari yang lalu.

“bukankah aku sudah sangat setia padamu, terbukti selama hampir satu bulan ini aku selalu menemuimu seperti keinginanmu”,?....kataku sengit.

“ itu saja belum cukup”, seperti biasa wajahmu dingin tanpa ekspresi.

“ Lalu aku harus bagaimana agar kau percaya bahwa aku sudah berusaha untuk setia padamu?”,….tanyaku tidak senang.

“ Kita perpanjang masa penjajakan sampai dua bulan kedepan,supaya aku yakin kamu benar-benar mencintaiku”,….Guruh berkata sambil menatap mataku.

“ Nanti jika kau lulus tes kesetiaan sampai batas waktu yang aku tentukan, ada hadiah istimewa untukmu’,….wajah Guruh berbinar.

“ Aku mencintaimu tanpa pamrih, aku bukan perempuan matre yang mencintaimu dengan mengharapkan imbalan”, teriakku hampir menangis.

“ Itu janjiku padamu, sayang”, …..kembali Guruh menatapku.

“ Baiklah, aku akan turuti keinginanmu”, dalam hati aku mulai jenuh. Tapi akan aku coba mempertahankan hubungan ini selagi aku kuat dan selagi aku mampu.

Aku mulai tidak nyaman dengan aturan-aturan dan tekanan-tekanan yang dibuat Guruh dalam hubungan kami.

Aku mulai berpikir, “ Ok Guruh,….aku akan bertahan selama tiga bulan menjalin hubungan denganmu. Semoga saja aku kuat”, bathinku.

Tetapi jika aku sudah tidak mampu lagi mempertahankan hubungan kita, apa boleh buat aku akan mundur dan menyerah.

Silakan kau cari perempuan lain yang bisa bertahan seperti aku, yang menemuimu setiap hari meskipun malam tengah menjelang,….

Aku tidak peduli dengan iming-iming hadiah istimewa darimu, jika aku sudah tidak sanggup lagi bersamamu,…TERSERAH KAMU,….

#tantangan menulis hari ke 26#

#tantangan menulis MG 30 hari#

#ide boleh berasal dari mana saja#

#jatuh cinta pada gurusiana walaupun terpaksa#