Bagian ke 2

Sultan Ali Mughayat Syah di saat awal pemerintahannya sudah menandakan masa kejayaan Kerajaan Aceh, lalu diperkuat saat masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Kehidupan kerajaan sangat damai dan Makmur.

Masjid Baiturrahman menjadi bukti akan adanya kerajaan Aceh. Dibangun saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Masjid ini termasuk dalam masjid besar arsitektur Islam yang sangat kuat.

Kehidupan di Kerajaan Aceh

Kehidupan Politik, pemerintahan berjalan dengan lancer, sehingga kancah perpolitikan sudah ada pemimpin-pemimpin yang kompeten di bidangnya. Apalagi saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda, kehidupan politik menjadi lebih tertata karena sudah dibuatkan undang-undang.

Kehidupan Ekonomi, letak kerajaan yang sangat strategis dan dekat dengan Pelabuhan dagang dunia, maka kehidupan ekonomi rakyatnya sudah sangat maju. Mereka berdagang dengan alat tukar koin emas.

Pertanian lada menjadi hasil sumber daya alam yang sangat melimpah sehingga menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Selain itu, tambang timah juga tidak kalah tinggi nilainya.

Kehidupan budaya, dalam kehidupan budaya bisa dikatakan rakyat Aceh sudah mengenal sastra. Kepenulisan sudah berkembang saat itu yang tentunya didalamnya kental dengan pengaruh Islam.

Sistem pemerintahan, Sultan adalah raja yang memimpin kerajaan aceh. Kekuasaan tertinggi kerajaan berada di tangan Sultan Aceh ini sejak pemerintahan Sultan Ali Mughayat. Sistem pemerintahan itu diteruskan oleh keturunan-keturunannya yang masuk dalam silsilah raja-raja Aceh.

Agama, sebagai penerus kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Aceh ini didominasi oleh rakyat yang beragama Islam. Dilihat dari adanya peninggalan sejarah yang berupa masjid-masjid yang ada di Aceh.

Silsilah Raja-raja:

1. Ali Mughayat Syah (1514-1528 M), raja pertama yang memimpin Kerajaan Aceh. Perluasan wilayah sudah dilakukan, sehingga wilayahnya sudah mencakup Banda Aceh, Aceh Besar, sampai dengan daerah Pasai dan Daya di Sumatra Utara.

2. Salahuddin (1528-1527 M), meninggalnya Sultan Ali Mughayat Syah, pemerintahan Aceh kemudian dipegang oleh Sultan Salahuddin.

3. Alaudin Riayat Syah (1537-1568), dimasa Sultan Alaudin berhasil membangun Pelabuhan dagang yang kemudian menjadi tempat transit para saudagar kaya dari dalam maupun luar negeri.

4. Iskandar Muda (1606-1636 M), masa kejayaan Aceh mencapai puncaknya saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Bahkan yang membanggakan adalah bahwa Kerajaan Aceh ini bisa sejajar dengan kerajaan-kerajaan Islam dunia, yakni Kerajaan Persia, Kerajaan Maroko, dan lain-lain.

5. Sultan Iskandar Thani (1626-1641 M), kekuasaan Aceh saat berada di tangan Sultan Iskandar Thani, kehidupan keagamaan rakyat Kerajaan Aceh semakin bagus dan berkualitas, karena Sultan Iskandar Thani melakukan perubahan dalam negeri.

Hasilnya, muncul sekolah-sekolah agama Islam di Aceh dan dibuatkan sebuah buku yang dikarang oleh Nuruddin Ar-Raniry yang bernama Bustanus Salatin. Semua kegiatan pemerintahan berpedoman pada syariat Islam.

Dalam sebuah sumber sejarah menyatakan bahwa, ada beberapa dinasti masyarakat Aceh yang tumbuh di Aceh. Diantaranya adalah Dinasti Samudra Pasai, Dinasti Meukuta Alam, Dinasti Inderapura, Dinasti Darul-Kamal, Dinasti Perak, Dinasti Bugis, Dinasti Pahang, Dinasti Sultanah Aceh, serta Dinasti Syarif.

Untuk raja-raja Kesultanan Aceh ini berasal dari Dinasti Bugis.

Sumber : Talde Brooklyn.com

#tantangan menulis hari ke 72#

#tantangan menulis MG 90 hari#