Eka Karyanti, ST

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negeri Para Dewa

Negeri Para Dewa

Bagian ke 9

Kapal ferry yang kami tumpangi merapat di Pelabuhan Ketapang. Kembali menyusuri jalan yang sama saat menuju Pulau Bali pada malam hari, ketika pulang kami melewati jalan bukan tol dari Pelabuhan Ketapang ke arah Surabaya pada siang harinya.

Hutan jati yang kami lewati nampak jelas, sepi hampir tidak ada rumah-rumah penduduk, lengngang, hanya kendaraan yang lalu lalang. Ditemani matahari yang cahayanya tidak tembus ke dalam mobil, suasana di jalan tidak seseram ketika malam hari.

Rasa lapar yang mulai terasa membuat aku memperhatikan sebelah kanan dan kiri jalan, mencari restaurant atau warung nasi yang layak untuk dikunjungi.

Sejauh mata memandang warung-warung nasi yang terlihat sepertinya tidak memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Terpaksa rasa lapar harus ditahan dan berdialog dengan cacing-cacing di perut agar tidak terlalu ribut.

Entah dimana akhirnya kami berhenti untuk makan siang, dan malam karena setelah itu mobil akan masuk jalan tol untuk menuju destinasi selanjutnya yaitu Candi Prambanan.

Mengunjungi Candi Prambanan termasuk salah satu tempat yang aku impikan. Kalaupun nantinya kami akan mampir juga ke Candi Borobudur.

Selama di perjalanan karena memang hampir seluruhnya melewati jalan Tol Trans Jawa, maka untuk mencari penginapan adalah hal yang sulit. Untuk keluar dari jalan tol menuju kota/kabupaten untuk mencari hotel atau penginapan memerlukan waktu 2-3 jam.

Akhirnya untuk sekedar beristirahat kami hanya mengandalkan rest area yang disediakan setiap 5 km sepanjang jalan Tol Trans Jawa. Tidur di dalam mobil memang tidak nyaman apalagi selama perjalanan panjang ini badan tidak pernah benar-benar beristirahat.

Menidurkan bangku-bangku mobil dan mennyelonjorkan kaki adalah bagian dari usaha agar kami dapat beristirahat sekitar 1-2 jam atau paling tidak sampai suamiku yang memang mengemudikan kendaraan tanpa ada gantinya, merasa kuat dan siap untuk petualangan berikutnya.

Aku tidak ingat berapa lama jarak tempuh antara Pelabuhan Ketapang menuju Candi Prambanan. Yang jelas pagi hari sekitar jam 06.00 wib kami sudah memasuki daerah Solo.

Berhenti di sebuah pom bensin untuk sholat subuh dan bersih-bersih badan. Setelah itu lanjut lagi untuk menuju Candi Prambanan.

Kawasan Candi Prambanan dibuka jam 08.00 wib. Membeli tiket masuk paketan agar dapat melihat-lihat semua kawasan candi yang kadang letaknya terpisah jauh dari bangunan-bangunan candi lainnya, seperti Candi Plaosan yang harus menaiki kendaraan untuk sampai di Candi tersebut.

Candi Prambanan terletak di jalan Raya Solo-Yogyakarta, Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kekagumanku akan Kawasan Candi Prambanan membuat aku ingat pada Sang Pencipta. Sekian ribu tahun sebelum masehi di Indonesia sudah ada bangunan yang sangat dikagumi bahkan oleh dunia.

Menurut sejarahnya, Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah komplek candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.

#tantangan menulis hari ke 54#

#tantangan menulis MG 60 hari#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post