Eka Mutaqien

Dan, Ketika diam lebih nikmat dari secangkir kopi, Biarkan diam ini kuuntai menjadi aksara-aksara. *Eka Mutaqien Guru SMPN 1 Solear Kab. Tangerang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Disudut langit

Disudut langit

Mataku memandang buram

Sehitam masa lampau

Sepekat kopi tadi sore

Disudut langit

Ingatanku mengalir deras

Sederas waktu menyapu hari

Sesesal jiwa ini, menengok lalu

Disudut langit

Ku cari setetes cahaya

Dari pekatnya malam

Hingga aku terlena dalam fana

Sampai pagi tiba,

Sampai usiaku hari ini

Langit masih saja pekat, hitam

Masih sama !!

Seperti langit yang kulihat

Dua puluh tahun yang lalu

Disudut langit

Kusimpan rindu, hingga saat ini

Dalam doa yang tak pernah usang

Kulantunkan setiap malam datang

Semoga,

Hari itu kan datang

Bersama setetes cahaya terang

Dimalam-malamku yang temaram

Bersama makna tersirat

Dari-MU, Sang maha penyayang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post