Disudut langit
Disudut langit
Mataku memandang buram
Sehitam masa lampau
Sepekat kopi tadi sore
Disudut langit
Ingatanku mengalir deras
Sederas waktu menyapu hari
Sesesal jiwa ini, menengok lalu
Disudut langit
Ku cari setetes cahaya
Dari pekatnya malam
Hingga aku terlena dalam fana
Sampai pagi tiba,
Sampai usiaku hari ini
Langit masih saja pekat, hitam
Masih sama !!
Seperti langit yang kulihat
Dua puluh tahun yang lalu
Disudut langit
Kusimpan rindu, hingga saat ini
Dalam doa yang tak pernah usang
Kulantunkan setiap malam datang
Semoga,
Hari itu kan datang
Bersama setetes cahaya terang
Dimalam-malamku yang temaram
Bersama makna tersirat
Dari-MU, Sang maha penyayang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar