Eka Mutaqien

Dan, Ketika diam lebih nikmat dari secangkir kopi, Biarkan diam ini kuuntai menjadi aksara-aksara. *Eka Mutaqien Guru SMPN 1 Solear Kab. Tangerang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sepenggal Tanya

Aku berjalan diantara manusia-manusia yang tak nampak wajahnya, diantara mereka beberapa ada yang meliriku, aneh.

Sempat ku bertanya dalam hati, dimana aku sekarang berada, di tempat apa? Hanya ada gedung-gedung lusuh yg sudah tak berwarna.

Mungkin sebuah pasar jawab hatiku, ragu. Diantara manusia-manusia yang berjalan berlawanan denganku, ada secarik cahaya terang keluar dari rimbunya manusia.

Apa itu? Tanyaku penasaran. Tak lama muncul laki-laki berjubah putih, bersih. Wajahnya memancarkan cahaya terang, membiaskan apa yang ada disekelilingnya.

Dia berjalan pelan menuju tempat aku berdiri. Senyum dari bibirnya masih bisa ku liat saat dia mulai mendekatiku.

Tak lama dia benar-benar ada di hadapanku. kemudian menoleh, senyum dengan wajahnya yang masih bersinar.

Tak sempat Aku menyapa, kagum, penuh tanda tanya. Siapa laki-laki yang berwajah terang itu.

Sekejap dia menghilang di rimbunya manusia. Belum sempat hilang rasa penasaran ku, tiba" seorang Kakek menghampiriku.

Kenapa kau tak menyapanya? Kamu tau siapa beliu? Kau orang yang beruntung karena bisa melihat wajahnya? Tanya Kakek itu.

Semakin membuatku bertanya-tanya, siapa laki-laki tadi?

Bersambung......

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post