Malam hari, jam menunjukkan pukul 19.50 WIB, aku duduk di sebuah kursi tua terbuat dari kayu yang sudah mulai rapuh karena luput oleh usia. Di depanku terdapat sebuah meja berukuran sedang, di atas meja terdapat selembar kertas kosong dan sebuah pena tak lupa di temani secangkir kopi yang aku biarkan dingin. Karena memang pada dasarnya aku tidak terlalu suka kopi, hanya saja sesekali aku penasaran dengan cairan hitam yang pait sedikit manis dan dapat membuat candu banyak orang itu.

Malam semakin pekat, ku lihat detik jam terus berjalan. Tapi udara di sini malah semakin panas. Jendela di samping meja ku biarkan terbuka. Aku menoleh ke samping, ku lihat bulan purnama bersinar terang. Cahaya indah itu seringkali mencuri perhatianku, beberapa saat pandanganku terpaku pada satu titik itu. Indah, iya memang indah. Fikiranku terlarut dalam keindahan purnama.

Beberapa saat kemudian, aku kembali menoleh kertas kosong dan pena di hadapanku. Jam dinding menunjukkan pukul 21.00. Tidak terasa selama itu juga aku terlarut menikmati indah nya malam. Sejauh ini aku belum menuliskan sepatah kata pun, mengingat tujuan awalku duduk disini adalah untuk membuat sebuah tulisan, aku sedikit tercengang karena tulisan ku sama sekali belum ada.

Alhamdulilah ala kulli hal

~Ens~