#TantanganGurusiana

#Day67

Bagi – Bagi Tips Menulis

Tulisan ini bukan bermaksud untuk menggurui. Apalagi bagi saya yang masih bau kencur di dunia kepenulisan. Saya menyadari tulisan – tulisan saya juga masih sangat retceh banget. Mungkin bagi para bloger, menulis sudah menjadi kebutuhan hidup dan passion tersendiri. Tapi bagaimana bagi orang yang belum berpengalaman menulis dan ingin menulis?.

Saya diinbox teman yang bertanya tentang tips menulis. Disini saya akan membagi beberapa tips menulis menurut pengalaman saya pribadi. Meskipun mungkin Anda akan mendapat banyak tips menulis dari internet.

1.       Bismillah…niatkan dalam hati. Nawaitu saya ingin menulis dan menjadi penulis. Karena dari niat akan terbangun sebuah maindset tersendiri dan siapa tahu Tuhan akan memberi jalan petunjuknya. Jika sudah mempunyai niat untuk menjadi penulis maka ada baiknya lanjutkan niat Anda, jangan hanya mentok di BAB NIAT saja tapi harus direalisasikan. Motivasi yang tinggi dalam diri sendiri sangat penting.

2.       Jadikan menulis sebagai hobby, bukan sebagai tekanan dan beban. Jika menulis sudah menjadi hobby maka akan terasa ringan menulis hal – hal yang ingin kita tulis.

3.       Pebanyaklah membaca. Sudah menjadi rahasia umum jika akan menjadi seorang penulis maka perlu banyak membaca untuk referensi, data, acuan dan sebagainya sehingga menambah khasanah pengetahuan kita dan diksi

4.       Tuangkan saja ide yang didapat. Anda tidak perlu risau terlebih dahulu tentang editing dan tata Bahasa. Namun alangkah baiknya bagi seorang penulis juga dapat self editing sehingga enak dibaca oleh orang lain dengan cara mengulang – ulang tulisan yang sudah kita buat. Minimal kesalahan pengetikan atau thypo. Jika sudah mahir maka Anda juga harus memperhatikan tata Bahasa sesuai dengan kamus KBBI/PUEBI

5.       Tulislah sesuai dengan hati Nurani. Seorang penulis sebaiknya jujur pada hati nuraninya, sehingga data maupun fakta sesuai dengan kenyataan. Terlebih lagi jika menulis tulisan ilmiah. Maka data harus reliable. Menulis dengan hati maka akan sampai pada hati pembaca

6.       Percaya diri alias PeDe saja saat nulis, jangan takut tulisan kita jelek. Jika ada yang memberi koment atau kritik dan saran, maka terima dengan hati terbuka. Penulis sekelas Tere liye saja sering mendapat kritikan apalagi bagi penulis pemula. Itu tandanya mereka membaca tulisan kita dan masih banyak yang harus kita perbaiki dari tulisan itu.

7.       Jangan takut tulisan kita tidak akan dibaca oleh orang lain. Menyitir dari pak pemred Eko Prasetyo “Pasti suatu saat tulisan kita akan menemukan takdirnya sendiri”. Tulisan manusia purba saja baru dibaca oleh para antropolog yang berbeda zaman. Mungkin tulisan kita tidak dibaca sekarang tapi mungkin oleh anak cucu bahkan cicit kita. Percayalah tidak ada tulisan yang jelek selama belum dibaca

8.       Usahakan teruslah menulis tiap hari meski hanya satu kata, satu paragraph, bahkan bisa satu halaman atau satu artikel. Kuncinya adalah konsisten. Lalau bagaimana jika boring?, maka coba rehatlah sejenak cari suasana yang bisa membuat mood kembali lagi

9.       Carilah teman atau orang yang bisa diajak sharing dan saling mendukung, minta masukan dari dia atau mereka.

10.   Ikutilah pelatihan kelas – kelas menulis baik secara offline maupun secara online, maka akan di dapat group yang mempunyai hobby yang sama

11.   Yang paling penting tulisan adalah hasil karya sendiri tanpa plagiat, jika mau ambil referensi jangan lupa cantumkan sumber atau sang penulis.

12.   Jika macet ide maka lakukan berbagai macam trik. Misalnya jika kecapek-an maka istirahatlah sebentar, jika sibuk tunggu saat waktu luang, jika jenuh coba untuk jalan – jalan sejenak atau cari udara segar atau pemandangan atau apapun yang dapat menghilangkan kejenuhan. Penulis atau sastrawan yang sudah kawakan saja dapat mecet ide apalagi bagi penulis pemula. Macet ide adalah hal yang wajar dan mungkin sering terjadi

13.   Seorang penulis memang harus mempunyai sense of sensitivity yang tinggi untuk menulis. Hal apapun yang ada di alam ini dapat dijadikan bahan tulisan. Tidak perlu yang muluk – muluk dengan tema yang berat jika kita belum sanggup ke tahap itu, cukup tema yang ringan – ringan dulu untuk penulis pemula. Misalnya bagi emak – emak dapat menulis dengan tema masakan, anak rewel dan bandel dan yang lainnya. Bagi seorang guru dapat menulis hal – hal yang terjadi di sekolahan baik di dalam kelas maupun di luar kelas

14.   Tulislah sesuai dengan pengetahuan, ilmu serta bidang yang kita kuasai. Misalnya jika kita seorang guru maka Tulis saja hal – hal yang terkait dengan Pendidikan dan sekitarnya. Tidak usah mikir dan nulis seperti Pak Presiden karena kita tidak akan sanggup atau kaboten

15.   Apapun yang kita tuliskan akan terkenang selamanya. Warisan kebudayaan adalah keiasaan. Warisan peradaban adalah tulisan. Warisan manusia yang tak kan habis bukanlah harta kekayaan tapi budi dan kebaikan. Maka sebaiknya tulislah kebaikan – kebaikan.

16.   Semuanya berawal dari nol, semua berawal dari ketidakbisaan, jika kita mau belajar maka akan bisa dan terbiasa. Seorang penulis besar bahkan sastrawan pun dulunya mengawali dari nol. Bahkan J.K Rowling pun mengawali imajinasinya dari seekor sapi.

17.   Kita mungkin dapat terinspirasi dari penulis – penulis tenar. Tapi saya justru terinspirasi dari teman – teman yang saya kenal dekat secara nyata sudah menjadi penulis. Sehingga ada kedekatan emosi dan keterikatan secara psikologis.

Beberapa tips yang dapat saya bagi. Namun saya juga masih terus belajar. Jika para pembaca mempunyai ide lainnya dapat ditambahkan. Terimakasih