Eka Nurul Hidayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Drama di Balik Karya Perdana

Drama di Balik Karya Perdana

#TantanganGurusiana

#Day19

Drama Dibalik Lahirnya Karya Perdana

Berawal dari pelatihan Sagu Sabu yang digelar oleh panitia Asosiasi Guru Penggiat Literasi (AGPL) Kabupaten Jepara pada 27 – 28 Juli 2019 (in servise). Info ini saya dapatkan dari salah satu group di Facebook. Semula saya sudah pernah mendengar tentang Sagu Sabu dari teman di Kepulauan Riau dan dia sudah bisa menerbitkan sebuah buku, kemudian terbesit dari hati ingin juga seperti teman – teman yang sudah mempunyai karya sendiri. Saya terinspirasi beberapa teman – teman dari bangku sekolah sampai kuliah yang sudah melanglang buana di dunia kepenulisan dan sudah menerbitkan beberapa karya novel yang best seller, kemudian dengan campur tangan Tuhan saya dipertemukan dengan orang – orang hebat dalam dunia kepenulisan yang ternyata ada saling hubungan temannya – teman dan akhirnya kami berteman baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Sejak kuliah saya ingin menjadi seorang penulis. Namun waktu itu saya masih kurang berpengalaman sehingga belum bisa merealisasikan cita – cita. Waktu SMP saya suka menulis diary. Namun setelah menulis diary langsung saya kunci rapat – rapat tidak boleh ada orang yang tahu rahasia saya yang saya tulis pada hari itu. Namun seiring dengan berjalannya waktu saya lupa dengan cita – cita itu. Sewaktu kuliah saya suka membaca buku – buku yang best seller. Aktivitas membaca sempat terhenti (vakum) cukup lama ketika menjadi seorang ibu, saya sudah tidak sempat membaca satu pun buku. Kemudian saya melihat di media sosial bahwa teman yang satu sekolah menerbitkan novel. Kemudian dari situ saya lebih suka membaca karya – karya teman sendiri, saya banyak belajar dari mereka dan saya terinspirasi dari mereka.

Diklat Sagu Sabu di Kabupaten Jepara materi diisi oleh pak Eko Prasetyo dengan gaya bahasa yang cukup “menggelitik”, akhirnya saya termotivsi oleh beliau. Beliau memberi tugas 1 adalah untuk menuliskan kenangan indah bersama pasangan, jika belum memiliki pasangan boleh berandai – andai, tugas 2 adalah membuat sinopsis (BLURB) buku yang akan dikerjakan. Beliau meminta buatlah buku yang Anda bisa dan mampu mengerjakan dengan hati. Ketika itu saya belum ada bayangan sama sekali buku yang hendak dituliskan. Lalu saya berfikir mengapa tidak saya tuangkan saja pengalaman pribadi menyusui bersama buah hati. Saat mengerjakan tugas dari pak Eko saya memposting via email sekitar jam 23.00-an karena sambil bolak – balik laptop dan kasur untuk menyusui si kecil.

Hari ke dua saat diklat Sagu Sabu pak Eko membacakan beberapa karya tulisan dari peserta diklat mengenai pengalaman pribadinya yang unik – unik. Kami peserta diklat benar – benar bisa dibuat tertawa dan senyum simpul sendiri – sendiri karena tulisan – tulisan kami yang mungkin bisa dibilang jauh dari sempurna. Namun justru pengisian materi dari pak Eko tidak ada peserta yang merasa mengantuk meskipun mungkin sudah lelah. Saya sedang menerima pesan dari kawan yang sudah mengikuti pelatihan Sagu Sabu mengatakan bahwa nanti akan ada beberapa cover yang bagus dipilih untuk mewakili karya peserta diklat. Saat pak Eko membacakan beberapa sinopsis (BLURB) saya tidak menyangka bahwa sinopsis saya salah satu yang termasuk dibuatkan cover-nya dan dibacakan oleh beliau. Ternyata sinopsis saya dicaba yang paling akhir.

Saat maju ke depan podium saya nerveus sekali, bukan karena demam panggung bicara di depan orang banyak tapi saya merinding ternyata judul yang saya ajukan terpilih menjadi salah satu yang dibacakan di depan. Namun pesan beliu agar jangan terlalu jumawa terlebih dulu dengan terpilihnya kami untuk membacakan judul buku kami. Justru dengan seperti itu saya sebenarnya ada sedikit beban dan tanggungan untuk segera menyelesaikan karya tersebut sesuai dengan jadwal deadline yang telah ditetapkan selama kurang lebih satu bulan.

Jadwal yang diberikan daring selama satu bulan. Saya harus bisa menyelesaikannya tepat waktu. Bagi busui bukanlah hal yang mudah mengatur waktu untuk menulis apalagi busui dilarang stres. Jika stres biasanya akan mengganggu kelancaran ASI dan bayi juga tidak tenang. Saya akui saat itu agak sedikit stres dengan berbagai macam pekerjaan dan menulis serta persoalan lain yang harus dihadapi akibatnya terjadilah drama saat saya harus menyelesaikan karya pertama. Kata orang tak ada drama maka tak kan ada cerita.

Suatu malam saat saya mencuci baju dan sedang membuka gawai untuk mencari referensi terjadi kecelakaan kecil. Karena bunyi suara mesin yang bising sehingga saya tidak tahu kalau si kecil terjatuh dari tempat tidur yang lumayan tinggi, padahal disamping dia ada kakaknya yang juga tertidur pulas. Entah bagaimana proses jatuhnya si kecil yang saat itu masih berusia 8 bulan, sehingga si kecil mengalami sobek diantara bibir atas bagian dalam dan rahang atas. Waktu itu darah terus mengucur dari mulutnya. Kami langsung melarikan si kecil ke puskesmas. Namun kata petugas puskesmas tidak mampu untuk menangani dikarenakan tidak punya jarum yang kecil untuk menjahit. Sehingga kami melarikan si kecil ke Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin tempat dimana dia dilahirkan. Saya tidak tega anak sekecil itu harus mendapat jahitan di mulutnya. Untunglah si kecil termasuk anak yang tidak terlalu cengeng, tapi mungkin dia juga mengalami sedikit trauma jika melihat kapas. Untunglah dia masih kecil sehingga daya ingatnya masih pendek dan lupa kejadian yang pernah menimpanya.

Akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan jadwal deadline yang telah ditetapkan pada akhir bulan Agustus. Saya mendapat editor Bu Lilik Fatkhu Diniyah yang ternyata orangnya selain cantik dan baik hati beliau juga sabar dalam membersamai saya dalam naskah perdana. Puji syukur saat bulan Oktober bersamaan dengan hari lahir si kecil saya dapat mempersembahkan kado untuk kedua putri saya berupa sebuah buku memoar tentang Mari MengedukASI, karena putri pertama lahir di bulan Agustus sementara yang kedua bulan Oktober. Sebuah kebanggaan tersendiri ketika bisa berkarya meskipun karya kita belum spektakuler dan best seller setidaknya saya dapat memberi kenangan yang terindah untuk keluarga kecil. Suatu saat saya yakin mereka akan membaca karya saya dan mungkin akan berterimakasih karena telah menuliskan perjalanan saya bersama mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terus menulis ka

02 Feb
Balas

Hehehehe

09 Feb

Keren tulisannya Bu salam kenal sehat n sukses sllu

02 Feb
Balas

Salam kenal juga bu

09 Feb



search

New Post